Jam beker di samping kasur Nara berbunyi, gadis itu harus bangun dan melanjutkan aktifitas nya seperti biasa. Nara melirik jam, dia sedikit terkejut.
06:45.
Apa? Bukannya sekolah masuk jam 7:20? Seperti nya Nara sekarang sedang kesiangan. Ia bangun dan berlari ke kamar mandi kamarnya.
bruk!
aww..
Karna keteledoran Nara lah sekarang dirinya terpeleset dan sikutnya terbentur washtafel kamarnya.
"anjir sakit cok!" umpat Nara, Ia melanjutkan aktifitas mandinya seperti biasa karena sudah kelewat panik. panik attact
Nara turun menggunakan jacket putihnya, ia masih tetap ingin sekolah meskipun tangannya terasa sakit. Dan kemana Barra kenapa lelaki itu belum menjemput gadis nya sekarang?
Semalam Barra menelpon Nara, "maafin aku ya cantik, aku besok belum bisa jemput kamu mama aku harus check pabrik jamunya yang ada di swiss, jadi kemungkinan aku sekolah rada telatan habis istirahat gitu" ujar Barra menjelaskan.
Lysta membulatkan matanya kaget, ada apa dengan jacket putrinya? mengapa terdapat noda berwarna merah?
"Nara kamu haid?" tanya Lysta, "hah engga, nara ga kenapa ke_ aww" Nara merintih, tangannya terasa sakit lagi sekarang.
"tangan kamu berdarah banyak amat" jawab Lysta. Spontan Nara melihat jacket putihnya dan terkejut.
"kamu kenapa sih Ra?" Tanya Lysta.
"Nara kepeleset, terus tangan nara kejedot washtafel" jelas Nara.
"duh! ada ada aja, yaudah libur dulu" oceh lysta. Nara langsung mengacir ke kamarnya untuk mengobati lukanya yang terasa sangat pedih, linu, semuanya masuk.
***
"makanya jalan tuh hati hati, kalo washtafel nya rusak kan_"
"sayang, harganya mahal" sarkas Nara. Seperti cenayang, Nara mengetahui apa ucapan yang akan dilontarkan Lysta.
Selesai mengobati luka Nara, ia keluar dari kamar Nara membiarkan Nara beristirahat. Tapi Nara belum merasa mengantuk, Nara memilih untuk mendengarkan musik di Spotify.
collide
Saat sedang asyik mendengar lagu tersebut, ada suara klakson motor mengganggu. Nara bangun dan berjalan menuju balkon kamarnya untuk mengecek siapa yang menyalakan klakson.
Terdapat pria dengan motor ninja berwarna merah--hitam tak lupa helm fullface nya menambah kesan gagah.
"Barra? dia ngapain kesini, bukannya sekolah" gumam Nara. Nara berlari ke bawah dan membuka kan pagar untuk menemui kekasihnya ini.
saat sudah melihat gadis nya Barra melepas helm fullface nya dan tersenyum gemas. "kenapa ga sekolah Barraaa??"tanya Nara. "yang harusnya nanya gitu tuh aku Ra, kamu sendiri kenapa engga sekolah hm?"
"nih liat" Nara menunjukkan lengannya yang di perban, Barra turun dari motornya dan mengelus lembut luka Nara.
"cepet sembuh cantik, kamu mau makan apa?" tanya Barra.
"no! gak usah repot-repot deh Bar, di kulkas aku masih banyak stok makanan camilan aku jangan ditambah tambahin okay?" ucap Nara. Barra mengangguk pasrah, iyadeh kalo nara udah ngomong pasti barra ga bisa bantah! selagi itu masih hal yang baik

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ends love
Teen FictionMAAF KALO ADA KESAMAAN BERARTI GA DISENGAJA :V (ini tdnya cerita Cinta Anak Remaja but aku ganti karna alurnya beda dari biasanya) Profile nya aku bikin makha karna emang pemerannya basmalah rakha.