PART 23

621 64 0
                                        

satu minggu berlalu, sekarang sudah hari Senin saja. Tak terasa ya! Lengan Nara pun sudah mulai pulih secara perlahan, jadi Nara kekeuh tetep ingin sekolah walau lysta belum mengiyakan.

"baik anak anak, apakah kalian sudah memikirkan tentang kegiatan ekstrakurikuler?" Tanya miss Kiran. Semua murid 12c mengangguk, tak terkecuali Nara dan Barra.

"Yang udah fix mau ikut ekstrakurikuler apa, habis belajar bahasa inggris ini daftar ke miss ya! ada biaya tambahan juga, kemarin udah miss share di group kelas, ada yang belum bawa uangnya?" Tambah miss Kiran.

"Saya miss" Salah seorang murid kelas 12c mengangkat tangan, "ya! kenapa kamu belum membawa uangnya Fira?" tanya miss Kiran.

"uang saya ketinggalan miss hehe! ini saja saya tidak membawa uang jajan" ujar Fira sambil tertawa menunjukkan deretan giginya.

Miss Kiran menepuk jidatnya, "deuh, yang belum membawa uangnya bisa bayar dan mulai ikut ekstrakurikuler nya sesuai hari yang dia bayar itu ya! Misalnya Fira, kamu besok bayar.. besok kamu baru bisa ikut gapapa?" jelas miss Kiran, Fira mengangguk.

"Kita lanjutkan belajar bahasa inggris ya! Buka halaman 5" titah miss Kiran, semua murid di kelasnya membuka buku paket bahasa inggris halaman 5.

"Okay! Miss wants to set a rule that every hour we speak English, do you mind?" (oke! miss mau menetapkan peraturan setiap jam bahasa inggris kita bicara menggunakan bahasa inggris apakah kalian keberatan?) Tanya miss Kiran, miss Kiran memiliki keturunan belanda--inggris, ia memang bukan orang asli Indonesia. Umur miss kiran juga masih dibilang muda.

"No! miss Kiran" jawab serentak murid murid 12C.

***

Akhirnya, beberapa jam berlalu miss Kiran sudah selesai menerangkan materi bahasa Inggris nya, sekarang saatnya murid 12c membayar uang ekstra kurikuler.

"ada yang mau bayar uang untuk eskul? kalau ada maju ya!" tanya miss Kiran.

Nara berdiri dan melangkahkan jenjang kakinya ke meja guru, tak hanya Nara beberapa murid 12c juga gitu termasuk Barra!

"miss ini Nara Alulenia Nigista, bayar lunas sampai lulus yah" Nara, gadis itu memberikan 10 lembar uang berwarna merah.

Miss Kiran sedikit mendongak, "oh iya! ikut eskul apa kamu Nara?" Tanya miss Kiran.

"Palang Merah Remaja"

Guru bernama Kiran itu hanya mangut mangut dan mencatat absen serta eskul yang mau Nara masuki. "pulang sekolah kamu bisa langsung eskul ya"

***

Bel pulang sekolah tiba! Sekarang Nara berada di lapangan sekolah 12 Permata untuk mengikuti eskul. Sebenarnya Nara sudah sangat lelah karna banyaknya kegiatan hari ini, tapi mau bagaimana? kelas 12 di sekolah Nara diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler untuk tambahan nilai kelulusan.

Tapi itu tidak berlaku di kelas 11 dan 12, makanya saat kelas 11 dan 12 Nara memilih tidak mengikuti eskul buang buang waktu saja! fikirnya.

Nara baris di barisan paling belakang, maklum orang tinggi! Sekarang para dokter yang sukses di masa muda sedang membimbing murid murid yang sedang ikut eskul.

iya! ikut eskul Palang Merah Remaja di sekolah 12 permata, dibimbing langsung oleh para dokter! enak bukan?

kenapa di wajibin ikut eskul sih? malas tau!

hih baris baris gini, udah lemas juga tau gitu mending bolos

ikut ekskul juga buang buang duit,, mending buat jajan!

itulah gerutu Nara sedari tadi ia baris, bukannya mendengarkan para senior, Nara malah menggerutu tidak jelas dibelakang sana!

"sekarang, semuanya paham dengan materi yang barusan saya jelaskan? Saya rasa paham ya! sekarang untuk lebih mendalami materi itu saya akan memilih beberapa orang untuk saya tanyai materi yang baru saja kami jelaskan," jelas seorang dokter di depan sana.

"saya baca absen nya dulu ya" sambungnya.

Nara Alulenia Nigista
Daleeva Olivya
Louiseen Diandreas
Pita nocantra

"empat orang yang saya panggil tadi maju ke depan ya!" titah dokter cantik di depan.

Nara merasa nama nya dipanggil, ia berjalan maju ke depan bersama tiga orang lainnya.

Nara dan 3 orang tadi berbaris berderet, dokter yang nara baca name-tag nya itu bernama Sabrina michelle dan freya.

"oke! peserta ekstra kurikuler pertama, Hallo Nara.." sapa dokter Freya. Nara tersenyum, "hai"

"apakah kamu menyimak apa yang saya dan dua dokter jelaskan tadi?" tanya Dokter Freya, "duh gua kan ngegerutu ga jelas dari tadi.. semoga bisa deh" batin Nara, ia merasa panik.

"mmm.. iya dok" jawab Nara beralibi, "baik, saya mau bertanya.. inti dasarnya dulu ya atau yang gampang gampang" ujar dokter Freya. "bagaimana cara menangani orang yang pingsan?" sambungnya.

Nara berfikir sejenak, berusaha mengingat apa yang ditanyakan dokter ini, "mmm.. yang pertama direbahkan badannya, lalu buka semua barang yang mengetat di badannya, misal sabuk, dan kancing rok yang mengetat, lalu kakinya di angkat lebih tinggi dari badannya bertujuan untuk membantu aliran darah menuju otak agar lebih cepat sadar, bisa juga menggunakan aroma terapi misalnya minyak yang berbau mint yang menyengat" jelas Nara itu kalo salah maaf yah,, aku males cek cek google deh.. itu aja aku ambil beneran dari kegiatan dokcil aqoh wakaka.

"tepuk tangan untuk Naraa..."

prok

prok

prok

Nara tersenyum bangga, lalu ia melangkahkan jenjang kakinya ke tempat ia berbaris tadi

untung aja pernah baca materi ini di internet, kalo ga bisa jawab! malu tuh

***

Nara sedang merebahkan tubuhnya di kasur empuknya sekarang, tak lupa ia mengecek handphone nya apakah Barra mengabari nya atau tidak.

Ternyata tidak ada notifikasi dari handphone Nara, Nara berusaha positive thinking terhadap Barra.

alah, palingan handphone Barra ngedrop, eskul basket kan lama! apalagi barra orangnya teledor.

Nara bangun dari rebahnya, ia mengecas handphone nya lalu melangkahkan jenjang kakinya ke balkon.

ngeek!

pintu balkon nara terbuka, tau rutinitas Nara setiap malam kan? yang baca dari awal pasti tau deh!

Baru saja selangkah ia berjalan menuju balkon, pintu kamarnya diketuk. Ah pasti itu bi darmi membawakan segelas susu dan snack favorit nara!

Nara segera berlari seperti anak kecil yang baru saja dibelikan mainan oleh ibunya, dengan sigap ia membuka pintu kamarnya dengan tatapan yang berbinar.

"Loh, kok elo sih?!" protes Nara, bukan. Bukan bi Darmi yang datang tapi Raya!

"lah emang lu anggap nya siapa dah" tanya Raya, "bi darmi"

"serius aja lo ga tau? Bi Darmi barusan pulang kampung lho anaknya sakit katanya!" Ujar Raya, Nara membulatkan sempurna matanya terkejut.

"he, kalo ngomong jangan sembarangan apa Ray, tadi pas balik sekolah aja gua masih liat bi Darmi lagi masak" kekehu Nara.

"Terserah lo! anak kesayangan bi Darmi masa gak tau sih! Wlee" ledek Raya, ia berlari ke kamarnya menutup pintu rapat rapat.

"eh tadi gue ke kamar kakak gue mau ambil apaan ya?" cicit Raya didalam kamarnya, mengingat apa tujuan awal ia pergi ke kamar kakaknya.

bersambung

guys! aku kayanya bisa up hari libur doang deh..! soalnya hari biasa jadwal aku padat banget, ga sempat megang hp. Megang hp paling malam itupun cuma buat buka chat soalnya udh ngaber (ngantuk berat) wkwk 😇

Revenge ends loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang