warning ! ada adegan 10+ nya, ga ada begituan nya sih cuma ancem anceman doang
______________________________________________"ngapain lo natap gue begitu, suka?" tanya ketus Nara. "baru siuman udah ketus aja" jawab Barra. "ngapain lo kesini Barra, bukannya lo marah sama gue?" tanya Nara.
"Banyak tanya lo" jawab Barra melenggang keluar meninggalkan Nara.
"kak naraaaa" panggil suara toa dari arah pintu. "hadeh baru sadar udah denger suara toa yang gaenak" batin Nara memutar bola matanya malas.
"ngapain kesini, Raya?" tanya Nara. "mastiin kondisi kaka" jawab Raya. "Peduli lo?" ujar Nara. "iyalah, kalo kakak mati kan ga ada yang kasih aku duit lagi" celetuk Raya dengan kepolosan nya. "sembarang aja kalo ngomong, mommy daddy kemana?" tanya nara.
"keluar kota, ada kerjaan mendadak yang mesti diurus" jawab Raya. "selalu aja gitu" gumam nara.
***
"Barra" panggil Evellyn yang membuat Barra menoleh kearah sang empu yang memanggil nya. "nara udah sadar?" tanya Evellyn, Barra hanya mengangguk sebagai jawaban.
Nara sudah dipindahkan ke ruang rawat tadi. Kini nara berada di ruang vvip 3b
Evellyn memasuki ruang rawat nara, ia melihat nara yang tengah tertidur dan melihat raya yang tengah bermain ponsel di sofa. "lah tidur" gumam Evellyn pelan.
Raya melihat Evellyn yang sedang membawa dua kantung plastik hitam. "bawa apa tuh, buat Raya ya?" tanya Raya dengan pd nya.
"kepedean buat kakak lo noh" jawab Evellyn menunjuk nara yang tengah tidur dengan dagu nya.
Evellyn menaruh dua kantung plastik berisi makanan itu di nakas samping brankar nara. Evellyn berjalan menuju keluar.
"kak" panggil Raya dengan suara berbisik yang membuat Evellyn menghentikan langkahnya dan berbalik badan
"gue mau pulang, udah malam besok harus sekolah soalnya gue ada persiapan bantu bantuin buat pensi, devan yang suruh" ujar Raya.
"oh yaudah, gue juga kan ketos lo tau kan besok gue sibuk ngapain?? Ntar gue suruh Barra aja" jawab Evellyn.
Evellyn dan Raya bergegas keluar dari ruang rawat nara. "Mau bareng?" tawar Evellyn yang dibalas anggukan oleh Raya.
"sana duluan keluar gue mau ada perlu sama barra" titah Evellyn.
Setelah merasa Raya sudah jauh dari tempat Evellyn dan barra duduk, Evellyn membisikkan sesuatu ke telinga barra.
"jagain nara sampe dia sembuh total ya" titah Evellyn. "gak! apaan, suruh aja boyfriend dia jagain" tolak Barra.
"nara punya boyfriend?" tanya Evellyn. "iya, jadi kemarin gue ajak nara balik bareng, dia bilang gabisa ada janji. Eh taunya ada janji sama si kutu kupret lian itu ke sdn cempaka kalo ga salah" jawab Barra.
"ohh, bukan boyfriend nya barra" ujar Evellyn, sebenarnya Evellyn tau tentang kisah hidup nara. Tau kan kalian?? kalo Evellyn sama nara tuh udah sahabatan lama banget, bahkan sebelum nara sama kiara sahabatan Evellyn nara lebih dulu sahabat an.
"siapa dong" tanya Barra penasaran. "jagain nara dulu" ujar Evellyn meledek. "ogah, ngapain demi beberapa kata gue harus bolos sekolah berhari hari?" ujar Barra.
"heh ancrit, lo ga inget waktu lo sakit nara jagain lo, walau dia kelihatan males gitu tapi dia setia jagain lo barra. Bahkan ga ada yang minta, ini gue minta biar lo tau diri dikit lah, nanti gue kasih tau deh hubungan nara sama aliando itu apa" ujar Evellyn panjang lebar.
"ck yaudah lah" jawab Barra pasrah.
Terdengar bunyi nada dering dari handphone yang ada didalam tas Evellyn, Evellyn membuka handphone tersebut dan mengangkat telepon yang berasal dari Raya
"kak lama banget sih lumutan gue disini, lo ngomongin apa sama barra?" ujar Raya menelpon Evellyn di sebrang sana.
"iya iya wait gue kesana"
****
Pagi hari yang cerah menembus ventilasi kamar rawat gadis cantik yang semalam habis ketembak.
Nara, ia terbangun dari tidurnya semalam, nara berusaha berdiri dan berjalan ke arah balkon kamar rawatnya, tapi kepalanya masih terasa nyeri.
Nara tetap berusaha berdiri dan akhirnya..
bruk!
tubuh nara terjatuh ke lantai, Barra yang baru saja memasuki kamar rawat nara untuk memberinya sarapan terkejut melihat itu.
"nara,, ngapain sih lo turun udah tau kondisi lo belum fit" omel barra sambil menggendong nara dan menurunkan nya di brankar lagi.
"lo ngapain turun? mau cari mati lo?" tanya Barra.
"mau berjemur biar cepet sembuh" jawab Nara.
"Lo ngapain disini, bukannya seharusnya lo sekolah?" tanya Nara.
"lo beban, harus aja gue jagain" jawab Barra yang tak nyambung dengan pertanyaan nara.
"apasih, ga nyambung banget sumpah. Gue juga gaminta lo jagain jadi silahkan kalo lo mau balik" jawab Nara.
Barra tak menghiraukan perkataan nara, ia membuka nasi yang ia beli di kantin dan menyuapi nya ke nara.
Nara masih menutup mulutnya dengan pandangan lurus kedepan.
"mangap ga?" tanya barra. "siniin gue bisa makan sendiri" jawab nara. "ga lo harus gue suapin" ujar barra memaksa. "cih maksa, oke kalo gitu gue ga mau mangap" ancam nara.
"lo ngancem? lo ga mau mangap gue cium bibir lo" ancam barra kembali.
Nara yang merasa takut dengan ancaman Barrapun akhirnya menuruti kemauan barra, ia lebih memilih makan disuapi barra daripada dicium oleh Barra.
tak lama makanan pun sisa tiga suapan lagi, namun nara sudah tak mau menyuapkan tiga suap itu kemulutnya
"kenyang, Barra" ujar Nara. "habisin, sayang nasinya udah beli mahal mahal" jawab Barra.
"yaelah, gue kenyang mau diapain? meledak perut gue kan ga lucu Barra. Lagian berapa si harga nasgor nya bisa gue ganti 5x lipat kali" ujar Nara
"nara, lo ga mikir? kasian petani yang udah capek capek nanam padi, ada beberapa yang gagal. kasian yang udah ngelola padi biar jadi beras, lo ga mikir itu ga susah dan ga ngeluarin duit? kasian tukang nasgornya yang harus beli ber_" ujar barra. Omongannya terputus, barra memang suka membahas lebih sesuatu hal yang kecil.
"stop stop, gini ya Barra. Bukan masalah ga kasian atau engganya, dipikir kasian sih ya gue kasian. Tapi lo ga mikir keadaan perut gue? Gue udah kenyang jadi stop, lagian kalo lo kasian sama petani, pengelola beras, tukang nasi goreng lo bisa makan tuh tiga suap sisaan gue. Punya otak kan? mikir" jelas Nara lalu menegaskan kata terakhirnya.
Barra terdiam kikuk, tak bisa menjawab omongan nara yang sangat memberi nya triple kill. "anjrid omongannya ngena banget cok" batin Barra yang bisa dibilang kena mental.
Barra keluar meninggalkan nara yang tengah bermain ponsel. Barra mengira bahwa nara tidak mengetahui dirinya keluar, namun nara melihat sekilas bahwa barra keluar tadi.
"setelah kena savage, tu anak mau kemana lagi?" batin nara.
______________
Hai makasii yang udah ramein 🤗🙏
Nulis cerita: 4 Agustus 2023
Publish: 13 Agustus 2023Minimal vote jangan baca doang.
Maksimal follow soalnya itu ngehargai
penulis.In sha allah sehari up satu bab
@kentang5000

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ends love
Novela JuvenilMAAF KALO ADA KESAMAAN BERARTI GA DISENGAJA :V (ini tdnya cerita Cinta Anak Remaja but aku ganti karna alurnya beda dari biasanya) Profile nya aku bikin makha karna emang pemerannya basmalah rakha.