PART 19

623 78 2
                                        

1 bulan kemudian
_____________________________________________

Rasa kecewa yang terlandas di dalam hati Aliando begitu dalam, ia memilih untuk sekolah ke luar negri agar tidak bertemu dengan Nara dan memulai hidup baru.

Nara pergi mengantar Aliando ke bandara, pertemuan terakhir tapi bukan menjadi yang paling terakhir dari nara-aliando.

"bangg, ara boleh peyukk gaa?" Aliando tersenyum dan melebarkan tangannya. Nara langsung memeluk aliando erat.

"jaga diri baik baik ya.. Asal lo tau gue selalu sayang lo" Pesan Aliando.

"Iyaa bang,, jangan lupain ara yaa" Aliando mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah Nara sembari berjalan memasuki pesawat.

Nara kini pergi ke parkiran, memesan taksi untuk pulang.

ctting

notifikasi handphone nara berbunyi, nara membaca kontak itu dan tersenyum saat melihat isi pesan yang dikirimkan Barra.

Barra Jamet🙄
09:51
p,,u dmn

09:51
d bndra knp?

09:52
shrlock mw w jmpt

09:52
location:

butuh waktu satu setengah jam dari rumah Barra ke bandara. Itupun kalau tidak macet, Nara memilih menunggu di halte depan bandara dan duduk sambil main handphone.

tes

tes

tes

hujan gemericik turun dari langit, nara mendongak dan melihat langit yang mendung.

ia tak menghiraukan semua itu, nara menyukai hujan ia tak masalah bila dirinya terkena air hujan.

tapi disisi lain, nara juga sebenarnya tidak bisa terkena hujan bila terkena hujan ia akan mimisan dan flu.

2 jam berlalu, Nara sudah mulai bosan dengan lingkungan sekitar nya ditambah perutnya yang keram karna sedang datang bulan.

Nara sedang berjongkok di trotoar halte menikmati rasa perutnya yang kram. sesekali ia merintih kesakitan dan menggerutu tidak jelas.

sorot dari cahaya mobil membuat nara mengalihkan pandangannya ke arah tersebut, terlihat ada seorang pria tampan keluar membawakan payung untuk Nara.

Melihat wajah Nara yang memerah dan menahan tangis, Barra langsung berjongkok sama seperti nara. "hey lo kenapa Nara?"

"gausah banyak tanya ayo pulang" jawab Nara yang membuat barra sedikit terkejut.

"Hah ko pulang sih?? lama ya gue, maaf ya tadi macet" ujar Barra, Nara bangun dari jongkoknya sama barra juga, namun barra melihat sekilas dari kaos oversize putih Nara terdapat darah.

"Eh Ra, itu baju lo.. Lo mens? bocor" Sontak Nara menarik bajunya agar bisa dilihat darah yang keluar.

"yah iya.. gimana ya"

"yaudah ayo naik dulu nanti kita ke mall buat ganti" ajak Barra.

***

Revenge ends loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang