PART 25

786 105 2
                                        

Rafen nya Monsterat Queen.

"Hi Rafen" Barra dan Nara spontan menoleh ke arah suara yang sangat lembut. Nara melihat seorang gadis cantik ber body ramping, kulitnya putih, rambutnya pirang, serta matanya biru! cantik sekali.

Bagaimana tidak merasa insecure Nara melihat gadis itu memakai baju terbuka, baju berwarna hitam seperti baju lingerie menampilkan punggung yang mulus.

"To the point, setelah lo sama abang yang licik lo ngelakuin rencana jahat buat gue ada apa lo ngajak gue ketemuan?" Barra, pria itu sangat tegas dan nada bicara nya sangat amat ketus sekarang! Nara saja merinding dibuatnya.

"Bar? jangan seram seram amat dong, Queen belum juga duduk, suruh dia duduk dulu" Nara menengahi Barra yang tengah tersulut emosi, matanya sudah memerah, wajahnya merah padam mungkin jika di tempat sepi, meski Queen perempuan Barra akan menjotos nya mentah mentah.

"Excuse me? who are you and where do you know my name?" (permisi? anda siapa dan tau dari mana nama saya?) Tanya Queen, gadis itu sudah tinggal di Inggris memang Queen tinggal di inggris sedari dirinya lahir, tidak seperti abangnya yang lahir memang di inggris tetapi di sekolahkan di Indonesia.

Kenapa bisa gitu? Karna kedua orang tua Queen mendapatkan kabar, bahwa smp dulu yang Nara dan Barra tepati adalah Smp terbaik, bahkan masuk top ten junior high schools in the world.

Queen pernah ke Indonesia, dulu saat Barra masih smp, makanya Barra kenal dengan Queen. Queen juga sempat mencintai Barra, tetapi abangnya Queen ingin membalaskan dendam nya karna Barra tidak membayar utang yang Barra pinjam 1 bulan lalu, bernilai Rp100.000.

Queen juga diniatkan oleh kedua orang tuanya di sekolahkan di smp tersebut, tetapi Queen adalah anak manja. Ia tidak mau jauh dari kedua orangtuanya, makanya Queen tidak jadi di sekolahkan di Indonesia.

Tanpa alih alih, Queen mengambil kursi kosong dari meja sebelah mereka, menggeserkan kursi Nara dengan kakinya dan duduk di samping Barra.

"Queen? siapa yang nyuruh lo duduk disini!" bentak Barra, Queen terpejam. Ia takut sebenarnya, "Hey Rafen! Bukankah kita dulu saling mencintai? Balaskan janjimu ayo! Nikahi aku sekarang" Paksa Queen dengan bahasa Indonesia, tetapi masih ada logat inggrisnya. Membuat cara bicaranya terlihat balelol.

"Stop! sebelum gue makin marah, gue mau ngomong aja sih, jangan berharap lebih sama gue kalo lo ga mau sakit hati Queen" Queen mengangkat satu alisnya, kenapa Rafen nya seberubah ini sekarang? Apakah ia sudah mempunyai kekasih yang lebih cantik dari dirinya?

"Rafen? kamu sangat berubah drastis dari sebelumnya! apakah kamu sudah tidak mencintai ku lagi? Memangnya dia secantik diriku?" Tanya Queen, wanita itu memelas. Mimik wajahnya terlihat takut,

"Ya! Aku sudah mempunyai seorang gadis yang lebih cantik dari dirimu Queen, dia lebih pandai menutup auratnya, meskipun belum berhijrah tetapi dia tidak pernah memamerkan paha dan dadanya di depan umum! tidak seperti dirimu,"

Sakit? Tentu, sakit hati Queen hatinya mencelos mendengar perkataan yang Barra lontarkan. Mengapa Rafen nya dulu sangat berubah?

"Mmm,, Rafen? may I still ask?" Tanya Queen, dia ragu mau membuka percakapan, takut salah bicara dan membuat Rafen nya marah.

"Gadis di sebelahku ini siapa? mengapa rok nya couple an dengan jacket mu? Apakah dia saudara mu?" sambungnya. Nara, dia ingin menjaga perasaan Queen. Meskipun sakit dibilang saudara Barra, Nara memilih menjaga hati seseorang karna ia tahu rasanya di sakiti batin itu tidak enak.

"dia itu_"

"mmmm gue temannya nya Barra, ini baju emang kebetulan doang" jawab Nara memotong ucapan Barra, dirinya tersenyum ke Queen. Barra mengerenyitkan dahinya, seolah bingung dengan ucapan yang baru saja dilontarkan Nara.

Revenge ends loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang