matahari pagi menyorot jendela kelas Nara. sedari tadi nara cemas memikirkan keadaan Barra sementara Evellyn tidak sekolah. Ia memiliki kewajiban untuk menjaga adiknya Barra.
"Nara" panggil Bu Sumi. Guru bahasa Indonesia. "Nara kamu ga dengerin saya?!" Sambung Sumi dengan nada yang tinggi.
Nara mendongak kaget mendengar namanya dipanggil oleh Bu Sumi. "Ah.. eh iya buk kenapa?" Tanya Nara.
"Tuhkan kamu ga dengerin kamu kenapa sih Nara sakit? Kalo sakit pulang aja sana izin" ujar Bu Sumi.
"Sakit? Ahh iya apa gue balik aja ya buat cek keadaan Barra" batin Nara. "I-iya Bu saya sakit, saya izin pulang boleh ya" jawab Nara.
"Yasudah sana lain kali kalo sakit jangan sekolah" jawab Bu Sumi membolehkan.
Nara bergegas menuju parkiran sekolah untuk pergi ke rumah sakit medika menjenguk Barra.
***
Di ruang VVIP 27 Barra sudah tersadar dan melihat Evellyn yang tengah tidur si sofa menunggunya.
Barra merasa sakit dari kepala nya, "argh" desisnya sambil memegang kepala.
Barra mendengar pintu kamarnya terbuka, sontak barra menoleh dan melihat Nara yang memakai seragam sekolah membawa paperbag coklat.
"Nara" gumam barra yang masih bisa didengar oleh Nara.
"Nih makan" titah Nara memberikan paperbag coklat yang ternyata berisi nasi goreng kesukaan barra, biskuit Regal lengkap dengan salad buah yang Nara beli sebelum singgah di rumah sakit Medika.
"Nara gue baru sembuh, masa Lo gak mau suapin" ujar Barra.
"Mandiri" jawab Nara lalu duduk di samping Evellyn.
Plak!
Nara menepuk punggung Evellyn yang tengah tertidur. Evellyn terbangun dan melihat Nara di sampingnya.
"Tidur Mulu" ujar Nara meledek Evellyn. "Ngantuk bre, semalam pacar Lo berisik" jawab Evellyn
"siapa" tanya nara. "Noh si barra" jawab Evellyn sambil menunjuk Barra yang tengah duduk di brangkar.
"Emang dia kenapa" tanya Nara. "Ngigo Nara nara terus"
"Nara suapin gue" pinta barra. "Manja banget. Lyn suapin adek Lo sana" titah Nara.
"Gue gak mau sama kakak titisan Dajjal itu gue mau sama Lo Nara" jawab barra sambil menunjuk Nara.
"Cih manja" jawab Nara lalu bangun dan membawa kursi ke dekat brangkar barra. Nara mengambil paperbag coklat dan mulai menyuapi nasi goreng yang ia beli.
"Enak ra" gumam Barra lucu. "He lucu" ujar nara yang masih bisa didengar oleh Barra.
Barra tersalting mendengar kata kata itu. Apa yang Nara bilang? L.U.C.U catat itu!
"Nara Lo suka sama gue ya" tanya barra. "Gak Lo kepedean banget" jawab Nara.
"Jangan bohong Nara, keliatan banget. Tau gue cewe cantik itu gengsi nya setinggi langit"
"Lo bisa diem ga? Atau ga gue berhenti suapin Lo nih" ancam Nara.
Selesai sudah sesi menyuapi bayi besar ini. Kini Barra sedang tidur di brangkar nya sementara Nara sedang bermain ponsel di sofa.
Evellyn? Ia pulang untuk bersih bersih dan akan kembali malam. Nara melirik jam dinding menunjukkan pukul tiga sore. "barra sifat Lo berubah banget, Lo udah mulai suka gue yah?" Tanya Nara dihatinya.
"GAK NARA APAAN SIH LO GAK BOLEH SUKA SAMA PRIA STUPID INI, DIA YANG UDAH BIKIN MENTAL LU DOWN" batin Nara.
"ck apaansih" gumam Nara lalu memutar bola matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ends love
Ficção AdolescenteMAAF KALO ADA KESAMAAN BERARTI GA DISENGAJA :V (ini tdnya cerita Cinta Anak Remaja but aku ganti karna alurnya beda dari biasanya) Profile nya aku bikin makha karna emang pemerannya basmalah rakha.