Beberapa hari berlalu, yah! kesibukan sekolah membuat Barra dan Nara sekarang jarang bertemu, sebenarnya sering tapi itupun di sekolah, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.
Sekarang tepatnya sore menuju malam minggu, malam yang pas untuk Nara dan Barra bertemu, membicarakan hidupnya, bertukar cerita dan bersenang senang!
Sore itu Nara sedang menyiram tanaman tanaman milik Lysta, sebenarnya Nara malas capek pula, tapi Lysta sering berkata kamu ga boleh malas malasan gitu, nanti udah nikah kamu lebih capek dari ini, kalo kamu ga bisa apa apa kamu juga yang rugi! yah, begitulah.
Handphone Nara berdering, layarnya memunculkan kontak yang bernama Bfriend!❤️ dengan segera Nara mengangkat telepon dari kekasihnya tersebut.
"hallo sayang!" sapa Barra sangat antusias di sebrang sana, suaranya sangat amat berdamage membuat Nara begitu terpukau.
"haii, kenapa?"
"ntar malam jalan bisa? udah lama kita ga ketemu, ketemu sih tapi itu juga di sekolah! ga ada waktu berdua karna sibuk tugas masing masing"
"ouu, bisa bisa jam berapa?"
"7 an maybe?"
"ouu, sip dehh ya udah ya aku matiin dulu teleponnya lagi siram tanaman soalnya"
"okee..bye pretty, sampai ketemu ntar malam"
"byeee"
***
Malam pun tiba, entah kenapa virus malas, mager, selalu menghampiri Nara. Nara tidak ingin berdandan malam ini, ia hanya menggunakan kaos putih dengan rok kotak kotak biru dongker selutut, tak lupa membawa jacket yang warnanya serupa dengan warna roknya.
Nara turun ke bawah, duduk di ruang tamu menunggu kedatangan Barra, "wuih anak gadis mau kemana nih?" tanya Lysta. "biasa mom" kekeh Nara.
"ohya, besok mommy and daddy mau kerja ke luar negeri selama 1 bulan bisa berdua doang di rumah sama Raya? Uang jajan mah santuy!" ujar Lysta memberitahu, dengan mimik wajah santai Nara menjawab "udah biasa yang penting jajan"
ning..nong..
bel rumah Nara berbunyi, dengan segera Nara bangun dan berlari membuka kan pintu, ia tahu siapa dibalik pintu itu. Barra!
"ih ko jacket kamu samaan sama aku, ngikutin ya hm?" tanya Barra, dia terkekeh melihat warna jaket nya sangat mirip dengan warna rok Nara.
"ih mana ada! aku aja engga tau" jawab Nara, "ya udah lah ga apa apa, bagus juga kan kayak couple" jawab Barra, Nara mengangguk.
"mau ketemu mommy dulu ga bar?" Tanya Nara, "boleh"
Nara membawa Barra masuk ke dalam, bertemu Lysta yang sedang menonton K-drama.
"OH MY GOOD! ganteng banget sih lee min ho ku!" histeris Lysta, heboh sendiri memang dia kalau sudah menonton K-drama yang dibintangi Lee min ho! aktris korea favorit nya.
Nara dan Barra hanya saling lirik melihat tingkah heboh Lysta. "mom! fokus amat sih nonton le hoo! liat ini ada Barra mau minta izin" ujar Nara dengan nada sedikit tinggi untuk membuyarkan heboh Lysta.
"EH! iya iya maaf, mommy serius banget nih kalo udau nonton lope lope nya mommy, maaf ya bar hehe" ujar Lysta mengeluarkan cengir kudanya. "Eeh tan, barra izin bawa Nara pergi boleh?" Wanita berusia 42 tahun itu mengangguk dan lanjut menonton K-drama favoritnya.
***
"Kita mau kemana Bar?" Tanya Nara, dia nyaman dengan posisi saat ini. Posisi tangannya memeluk tubuh kekar Barra dengan wajahnya yang ditempelkan di pundak Barra.
"cafe amo te mola sayang" jawab Barra, disertai deburan angin malam yang kencang. "cafe yang lagi viral itu ya?" Tanya Nara, Barra mengangguk.
"hiii horee aku ud_"
"Nara, jangan banyak omong ya! ntar kamu sakit ini anginnya kenceng loh, kalo naik mobil sih engga apa apa lah ini motor sayang" jawab Barra memotong ucapan Nara. Refleks Nara terdiam sepanjang jalan.
***
Cafe amo te mola.
Cafe megah bernuansa kerajaan dengan cat hitam emas menambah kesan elegan disana, cafe itu memang baru buka! makanya pengunjung nya saja ramai bukan main.
untung dari beberapa hari yang lalu, barra sudah memesan kursi untuk Nara dan dirinya. Jadi Barra tidak perlu repot repot lagi memilih kursi.
"Barra ini rame banget loh! kamu yakin kita kebagian tempat duduk?" Tanya Nara, gadis itu terlihat pesimis karna ramainya pengunjung.
Barra menggeleng, "ngga kok, aku udah reservasi kursi dari jauh jauh hari cantik" jawab Barra, mata gadis di sampingnya berbinar kembali. Barra membawa gadis nya ke atas dan menduduki kursi yang telah dipesan.
Barra melambai-lambai kan tangannya, pelayan datang membawa buku menu yang sampulnya dilapisi kulit sapi asli berwarna hitam, menambah kesan mahal disana!
"mmm.. Ra kamu mau apa?" tanya Barra, gadis itu benar benar bingung memilih menu nya! bukan karna bingung memilih makanan, bingung memilih harga yang murahnya.
Nara mendekatkan telinganya ke Barra, ia berbisik "haduh Bar, mending pulang aja yuk! harganya ngga bersahabat ini loh.."
Barra menggeleng dan memberi tatapan lembut kepada gadis di depannya, seolah berkata udah gapapa pesan aja! aku yang bayar sayang.
Dirasa lama menunggu Nara memilih makanan, Barra sekarang membuka mulutnya. "mm, mba tomahawk steak 2 sama juice lemon tea 2 ya"
pelayan itu menganggukan kepalanya, "ada lagi mas?" Barra menggeleng "ngga"
"baik bisa ditunggu ya" pelayan itu meninggalkan meja Nara dan Barra, "Nara aku ajak kamu kesini sekalian mau ngobrol ngobrol" ujar Barra,
"iya sok atuh apa yang mau kamu bicarain" nara, gadis itu mempersilahkan.
"jadi, 2 hari yang lalu Queen ngechat aku Ra" ucap Barra, Gadis itu terkejut siapa Queen? seperti pernah mendengar namanya.
"Queen siapa sayang?" Tanya Nara lembut, "Queen yang waktu itu aku ceritain ke kamu, yang kata aku harus pacarin nara aku yang dulu aku jahatin buat dia ga nyaman, terus kalo bisa kata abangnya aku di nikahin sama queen ternyata ngga! itu bohong an, queen sama abangnya emang udah sekongkol buat hancurin hidup aku" jelas Barra, Nara sekarang paham siapa 'Queen' yang sedang mereka bicarakan.
"ohh, ada apa emangnya?" tanya Nara santai, "dia mau ketemuan sama aku, di cafe amo te mola ini. Makanya aku ajak kamu kesini biar dia ga salah paham" jawab Barra, gadis dihadapannya mengangguk mengerti.
Entah dapat dorongan dari mana, Nara tiba tiba saja mengakui bahwa dirinya adalah Nara nya Barra.
"Bar, aku sebenarnya Nara yang waktu itu ngejar ngejar kamu"
Barra membulatkan matanya, "bohong?" tanya Barra, gadis itu menggeleng "no! its really, i'm nara" jawab nara.
"kenapa kamu ga jujur dari awal? aku masih ga nyangka, kamu bisa se beda ini" Barra, pria itu masih tak mempercayai semua hal yang Nara akui.
Nara pun menjelaskan, apa alasan ia berubah, mulai dari penyakitnya, mentalhealth nya, bahkan sampai ia berencana membalaskan dendam bersama evellyn.
"stop stop Ra, aku percaya.. Maafin aku atas kesalahan yang aku lakuin dulu yah?" tanya Barra, tatapan pria itu memelas.
Nara tersenyum "udah ga apa apa, sekarang kita udah bisa bersatu kan?" tanya nya.
"iya!" barra mengangguk antusias.
bersambung
double up apa triple up si? lupa aku

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ends love
Teen FictionMAAF KALO ADA KESAMAAN BERARTI GA DISENGAJA :V (ini tdnya cerita Cinta Anak Remaja but aku ganti karna alurnya beda dari biasanya) Profile nya aku bikin makha karna emang pemerannya basmalah rakha.