chapter 30.

89 14 0
                                    

Kejadian tempo hari, membuat mereka berdua masih merasa canggung. Keduanya terlihat menghindar satu sama lain, sampai-sampai karyawan menyadarinya

"Ada apa bu Rena sama pak Arda ya?"

"Ya kan, gue ngerasa aneh"

"Bau-bau konflik nih"

"Gue rasa engga deh, palingan cinlok wkwk"

"Hus-hus udah, gosip mulu kalian. Kerja-kerja"  kira-kira begitulah reaksi karyawan yang melihat keduanya saling buang muka saat berpapasan

Arda mengunjungi ruangan Liam, ia melihat sahabatnya yang asik bermain handphone

"Lam" panggilnya

"Apa lo? Mau curhat?" tebak Liam yang masih fokus pada benda pipih itu

"Lam, bantu gue" Arda memohon kepada Liam

"Wih ada apa dengan mas bro gue" nadanya sedikit meledek lelaki itu

"Itu" katanya ragu

"hahahaha biar gue tebak. Pasti tentang bu bos kan, jiakh udah bau-bau bucin" ia tertawa puas melihat wajah Arda yang seperti remaja puber

"Liam" Arda menatap tajam Liam

"Hahahaha bener" Liam kembali tertawa

"Gue ngomongnya sama Ethan aja. Males gue sama lo" ia pura-pura mengambil smartphone nya

"Weh weh kalem mas bro, santai dong" Liam berusaha mencegah Arda untuk tidak mengambil handphone nya

"Kenapa sih, coba cerita" mereka akhirnya duduk di sofa

"Seperti yang gue udah bilang semalem sama kalian. Gue harus gimana, udah hampir 4 hari Lam. Gue gak tau harus ngapain" katanya memulai sesi curhatannya, ia mengacak rambut frustasi

"Lo maunya gimana bro, mau dilanjut atau emang di keep aja. Lo harus lakuin sesuai kata hati lo, jangan dipaksain, tapi gue bakal bantu kalau lo mau lanjut sama dia. Jadi gimana keputusan lo?" jelas Liam padanya

"Hati gue bilang gue gak bisa sama dia, gue masih keinget dia" ucapnya dengan penuh keraguan

"Bro, lo kalau masih belum yakin mending jangan dulu deh. Tapi lo harus balikin situasinya dulu biar kalian gak terlalu canggung" nasihat Liam, membuat Arda berpikir bagaimana caranya

"Gue harus gimana" katanya bertanya lagi

"Kalian biasa gimana, ajak dinner kek, atau ajak jalan ke mall ke daerah wisata gitu. Bisa apa aja"

"Terus harus ngapain lagi?"

"Pakek nanya, ya ngobrol sama dia terserah lo mau ngomongin apa biar kalian gak canggung"

"Oke, thanks ya lam. Gue nanti telepon lo ya" menepuk bahu Liam dan keluar dari ruangan itu

"Yee, mangat bro" katanya sebelum Arda keluar

+++

"Renn!" sapa seseorang dari kejauhan

"Joyii" keduanya berpelukan, mereka sudah lama tidak bertemu setelah sekian minggu karena kesibukan keduanya

"Apa kabar cintaku" Joy bertanya pada Rena yang terlihat kurang baik

"Baik Joyi"

"Boong, liat muka lu lesu gitu"

"Yah ketauan"

"Lu gak bisa boong sama gue atau Aley ya"

Evocative [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang