chapter 32

123 12 0
                                    

Mentari pagi perlahan mulai menampakkan dirinya, gumpalan putih langit perlahan bergerak mengitari porosnya

Kaki jenjang gadis itu sedari tadi berputar kesana kemari, gelisah. Raut wajahnya terlihat sangat gugup, entah ada apa yang ia pikirkan

Ting tong

Bel rumahnya berbunyi, membuatnya semakin gugup. Rena membuang nafasnya, dan segera membukakan pintu

Saat ia membuka pintu, ia melihat Arda yang tersenyum menatap dalam Rena yang tampak menghindari tatapannya

"Morning, my princess" katanya dengan sangat halus

"Morning  k–kak" Rena mengusap lehernya untuk mengurangi rasa gugupnya

"Hmm kenapa?" alis Arda terangkat menanyakan tingkah Rena yang tak biasa

Rena menggelengkan kepalanya, ia terus mengalihkan pandangan untuk tidak menatap lelaki yang ada di hadapannya itu

"Boleh saya masuk?" tanyanya

"O-hh, boleh kak. Ayo masuk" jawabnya dengan mempersilakan Arda untuk masuk

Rena berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Arda dibelakangnya

"Duduk dulu, aku ke dapur dulu ambil minum" katanya tanpa melihat ke arah Arda, tetapi Arda menahan lengan Rena dan menuntun Rena untuk duduk bersamanya

"Tidak usah" kemudian ia kembali tersenyum, menatap wajah Rena. Kedua tangannya sudah terulur untuk menggenggam tangan gadis itu, sesekali mengusapnya perlahan

"Kenapa? Salting ya?" tanyanya to the point

"Ih apa sih kak" katanya menghindar

"Gapapa kok, kamu lucu" tangan kanannya merapikan rambut Rena yang menutupi wajahnya

Rona merah yang terlihat di wajahnya tidak bisa ia sembunyikan dari lelaki itu. Kupu-kupu beterbangan mengelitikan perutnya

"Kakk" wajahnya sudah merah padam ketika Arda berkata begitu, Arda hanya bisa menahan tawanya melihat sang kekasih yang salah tingkah

"Udah makan kan? Atau belum?" tanyanya lagi. Rena mengangguk dengan cepat

"Mau kemana hari ini? Apa ada rencana?"

"Pantai? Atau danau?" Arda memberi pilihan, Rena tampak berfikir

"Danau sepertinya ide bagus, pantai terlalu biasa" ia mengangguk-angguk memilih pilihan gadis itu

"kebetulan aku tau dimana danau nya, sebenernya itu salah satu wishlist tempat yang pengen aku kunjungin" Rena malu-malu mengakui

"Oke, kita siap-siap. Apa mau bawa makanan?" ucapnya

"Bolehh, kayaknya aku jugaa punya makanan deh"

"Kalau tidak ada nanti kita beli di supermarket, atau saya suruh siapa untuk membelikan sekarang"

"Eh? Gausah kak, bawa dari rumah aja biar hemat" Arda lagi-lagi tersenyum mendengar jawaban tak terduga dari gadis itu

"Wait, aku cek dulu ke dapur" Rena berdiri dan berjalan menuju dapur. Arda tidak tinggal diam, ia mengikuti gadis itu untuk memastikannya

Rena membuka pintu lemari es nya, dan meraih kotak makan yang ada

"Gimana? Ada?" katanya begitu Rena menutup pintunya

"Ada kok kak" Rena berbalik, Arda memperhatikannya

"Itu aja? Berangkat sekarang, jam segini sudah jam-jam macet" Rena hanya mengangguk dan cepat-cepat menyiapkan makanan yang hendak ia bawa

Arda pun membantunya memasukkan apa yang harus mereka bawa

"Sudah?" ucapnya dengan menenteng tas berukuran sedang itu

"Udahh, let's goo!" jawabnya dengan semangat dan tersenyum manis ke arah Arda

Tangannya terulur untuk mengandeng lengan gadis itu, dan merekapun berangkat menuju ke tempat tujuan

Sesampainya mereka disana, Rena berlari ke arah danau sambil berteriak

"Aaaaaaakhirnyaa!" ujarnya dengan penuh rasa antusias

Arda yang mengikuti dari belakang hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakunya

"Disini ya!" teriak Arda pada Rena yang tengah sibuk memainkan air danau. Arda menggelarkan tikar untuk mereka berdua duduk, ia juga mengeluarkan makanan dan barang yang mereka bawa

Rena yang melihat Arda mengeluarkannya, menghampirinya dan segera membantunya. Rena mengambil botol minum, membukanya dan meminum minuman tersebut

"Wahh segerrr, kak ayo foto fotoo" ia benar-benar bersemangat

"Makan?" tanyanya singkat

"Nanti ajaa, yukk kesana" ajaknya

"Oke oke, ayo" Arda mengangguk dan kembali menggandeng tangan Rena, ia mengeluarkan handphone nya dan memotret tangan keduanya dan Rena dari belakang tanpa gadis itu sadari

"Coba liat kesini" katanya sambil memegang handphone nya

Rena membalikkan badannya dan ia melambaikan tangannya begitu melihat Arda memegang ponselnya

"Halooo" ucapnya sambil tersenyum sangat manis

"Coba foto dari sini kak" Rena melepaskan genggamannya dan mundur untuk Arda memotret dirinya dari situ

"1..2..3" aba-aba dari Arda

"Lagii kakk" Arda mengangguk dan terus memfoto Rena sesuai keinginan gadis itu

Merekapun asik dengan mengabadikan momen mereka disana, tidak ada habisnya. Kemudian setelah itu, mereka memutuskan untuk mengitari taman tersebut

Mereka mengobrol dengan bercanda ria, dan sesekali Arda jahil mencuri kecupan bibir dari kekasihnya itu

Cup
"Kak Ardaa!" Arda hanya mengangkat bahunya dan menahan tawanya melihat gelagat Rena yang salah tingkah, Rena memukul-mukul lengan kekarnya itu

"Kamu salting" godanya

"Gak ya" elak Rena menyilangkan kedua tangannya

Setelah selesai mengelilingi taman, akhirnya mereka kembali ke tempat semula untuk makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan

Arda duduk terlebih dahulu, ia menyapu tangannya untuk membersihkan tikar kain itu sebelum Rena duduki

"Disini" katanya menepuk-nepuk untuk Rena duduk di sampingnya

Rena mengangguk, tangan Arda terulur untuk membantu Rena duduk. Saat Rena sudah duduk, tangan Arda menarik pinggang gadis itu itu merapatkan keduanya, dan melingkarkan kedua tangan untuk memeluk Rena

"Sebentar ya" Arda menenggelamkan wajahnya pada leher mulus gadis itu

Rena tak berkutik, ia tak berani bergerak. Tetapi tangannya mengusap rambut Arda dengan sangat lembut. Arda mengeratkan pelukannya, Rena hanya bisa tersenyum dan membalas pelukan Arda

"Terimakasih" gumam Arda tanpa Rena dengar, setelah puas dengan itu Arda melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan Rena

Dengan tatapan lembutnya, Arda memandangi gadis itu dengan mata yang berbinar. Sesekali ia merapikan rambut Rena yang teterpa angin

"Terimakasih sudah menyadari saya, terimakasih sudah hadir dalam hidup saya, terimakasih." ujarnya dengan tatapan yang dalam

Rena terenyuh dengan perkataan Arda, ia tersenyum dengan sangat tulus padanya.
"Makasih untuk semuanya juga kak"

Arda mendekatkan dirinya pada wajah Rena, Rena menutup matanya dan perlahan Arda mencium bibirnya dengan sangat hati-hati dan lembut.




Evocative [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang