Tale 20 - The Promise (part 8)

168 25 5
                                    

Ji Han membuka pintu apartemen dan langsung disuguhi pemandangan ruangan yang penuh barang hancur dan terpecah belah.

Vas bunga, hiasan dinding, foto, gelas bahkan kursi meja makan pun beralih tempat ke dekat jendela dalam kondisi satu kaki patah.

Ji Han juga menemukan ponsel yang dalam kondisi remuk. Ini menjawab pertanyaannya kenapa ia tidak bisa menghubungi si pemilik ponsel.

Pria itu melanjutkan langkah, berjalan ke arah ruangan dengan pintu yang terbuka sedikit.

Dan ketika ia membuka pintu tersebut lebih lebar, Ji Han mendapati pemandangan tidak jauh berbeda dengan ruangan sebelumnya.

Seonggok manusia duduk di tepi ranjang. Satu kaki lurus sejajar dengan lantai, sedangkan kaki satunya tertekuk, menjadikan lututnya sebagai tumpuan tangan yang kulitnya sedikit terkelupas karena digunakan untuk memukul sesuatu.

"Baek?"

Merasa terpanggil, manusia yang tampilannya mirip pasien rumah sakit jiwa itu mendongak, menatap Ji Han dengan sorot mata kosong dan nanar.

Melihat kondisi Baekhyun, Ji Han merasakan kakinya lemas seperti jeli. Belum pernah ia melihat anak asuhnya ini tampak seperti orang depresi. Entah apa yang dialami pria itu hingga berakhir seperti ini.

Ji Han berlutut, meraih tangan Baekhyun yang baik-baik saja lalu menggenggamnya erat.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi ku mohon bertahanlah. Kuatkan dirimu, Baek."

Sorot mata Baekhyun masih sama. Dan dengan nada datar, ia bertanya.

"Ada masalah apa, Hyung?"

"Sajangnim memanggil kalian semua."

***

Lee Soo Man tidak pernah meminta aktris/ aktor atau idol untuk datang ke ruangannya kecuali jika memang ada masalah yang benar-benar serius.

Seingat Baekhyun, terakhir kali ia menginjakkan kaki ke ruangan yang penuh dengan barang mewah itu adalah tiga belas tahun lalu, ketika ia dan dua rekannya meminta transparansi tentang pendapatan yang mereka peroleh.

Setelah masalah selesai dengan kemenangan ditangan mereka, Baekhyun tidak pernah lagi datang ke ruangan tersebut.

Klek

Baekhyun melangkah masuk. Ia melihat Chen dan Xiumin sudah lebih dulu ada di sana.

Saat melihat kedatangannya, Xiumin hanya menatapnya sekilas dengan tatapan dingin, wajahnya datar tanpa ekspresi. Berbeda dengan Chen yang masih memberi senyum tipis sambil mengangkat satu tangan sebagai bentuk salam.

"Silahkan duduk, Baekhyun-ah."

Karena sofa panjang sudah diisi oleh Chen, Xiumin dan Ji Han, Baekhyun akhirnya duduk di single sofa yang berseberangan dengan Lee Soo Man.

"Emm, aku memanggil kalian kemari karena-"

"Bisa tolong langsung pada intinya saja?"

Lee Soo Man tersenyum tipis. Pria tua yang sudah berumur 70 tahun itu nampak tidak tersinggung meski ucapannya dipotong begitu saja oleh pria yang notabenenya jauh lebih muda darinya. Lee Soo Man mengerti jika sampai detik ini Baekhyun belum sepenuhnya memaafkan apa yang terjadi di masa lalu.

Sret

"Ini. Alasan aku memanggil kalian."

Baekhyun mengambil i-pad yang baru saja Lee Soo Man sodorkan padanya. Layar benda persegi panjang 7' itu tengah menampilkan deretan berita, yang ketika Baekhyun membacanya, dua netranya membulat sempurna.

BaekSoo TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang