2 hari berlalu dan Kyungsoo benar-benar merasa kehilangan sosok Baekhyun.
Padahal sebelumnya Kyungsoo sudah terbiasa dengan kesendirian selama 7 tahun tanpa sekalipun mengharapkan kehadiran seseorang dan ia pun merasa baik-baik saja.
Namun Baekhyun mampu membuatnya merasa kesendirian ini begitu menyiksanya.
Setiap menit Baekhyun selalu menghubungi Kyungsoo, entah menelpon atau bertukar pesan. Pria Byun itu seolah ingin membuat Kyungsoo selalu merasakan kehadirannya meski hanya lewat tulisan, suara atau video.
Siang itu, Kyungsoo yang tidak bisa tidur dengan nyenyak, memutuskan untuk pergi ke rumah Yixing.
"Tumben."
Adalah kata yang Yixing ucapkan ketika Kyungsoo datang ke rumahnya di siang hari dimana itu adalah sebenarnya waktu untuk si pria manis beristirahat setelah semalaman bekerja.
"Sepi di rumah sendirian. Gege sedang sibuk?"
Kyungsoo sudah menganggap rumah Yixing seperti rumahnya sendiri. Pria China itu memang tinggal sendiri, memisahkan diri dari kedua orang tuanya.
Kyungsoo duduk di kursi yang biasa pasien gunakan untuk berkonsultasi, membuka sebuah majalah yang sebenarnya tidak terlalu menarik minat si pria manis.
"Bukankah selama ini kau juga selalu sendiri? Kenapa baru sekarang kau merasa kesepian?"
Dari balik majalah yang terbuka dihadapannya, Kyungsoo menatap Yixing yang tengah menatapnya dengan sebuah senyum mengejek. Wajah si Pria Doh itu terlihat memerah.
"Memang aku tidak boleh datang ke sini? Kalau tidak boleh ya sudah, aku pergi saja."
Yixing tertawa dengan tingkah merajuk Kyungsoo. Sudah sangat lama, bahkan bisa dikatakan tidak pernah, ia melihat Kyungsoo bersikap seperti ini.
Meski berkata akan pergi, toh kenyataannya Kyungsoo masih duduk di tempatnya dan asik membaca sebuah artikel kesehatan.
"Senang melihat sisi lain dirimu, Kyung. Sepertinya kehadiran Baekhyun membawa pengaruh besar untukmu."
Nama itu membuat fokus Kyungsoo pada barisan kalimat ilmiah yang tengah ia baca menjadi buyar. Ditutupnya majalah itu lalu ia letakkan di atas meja kerja Yixing.
"Aku belum bisa percaya 100% padanya, Ge."
"Bukan belum bisa, tapi belum mau. Hatimu sudah nyaman dengannya tapi ego dan logikamu yang masih menahan keinginan untuk bersama dengannya."
Yixing meraih tangan Kyungsoo, digenggamnya dengan erat kedua tangan halus itu ketika tatapan mata Kyungsoo berubah sendu.
"Aku tidak akan menyalahkanmu atas kebimbangan yang saat ini kau rasakan. Aku mengerti, apa yang Chanyeol lakukan padamu memberikan trauma yang mendalam di hatimu. Tapi percayalah, masih ada pria tulus yang benar-benar mau berjuang untukmu, Kyung."
Kyungsoo membalas tatapan mata Yixing yang begitu penuh keyakinan. Pria manis itu menghela nafas pelan lalu mengangguk.
"Terima kasih, Ge."
"Aku tidak mungkin menceritakan semuanya tentangmu jika tidak percaya padanya."
Lagi, Kyungsoo mengangguk.
"Sekarang masuklah ke kamar, lalu tidur. Kau butuh banyak istirahat."
Yixing melepaskan genggamannya ketika Kyungsoo bangkit dari kursi dan berjalan ke arah kamar tamu di rumah Yixing.
***
Kyungsoo berangkat ke pub dari rumah Yixing setelah menumpang makan dan mandi di rumah sahabatnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BaekSoo Tale
FanfictionWadah untuk menulis cerita-cerita yang tiba-tiba saja muncul di kepala. Berisi one shoot dan bisa lebih. BxB Pairing Baeksoo