Cerita sebelumnya..
Sekarang aku benar-benar yakin, bahwa tempat ini bukanlah kota kelahiranku maupun tempat dimana aku tinggal. Dan sepertinya aku akan semakin tertarik untuk mencari tahu tentang dunia ini.
Baik itu tempat-tempat atau barang yang aneh didunia ini, makhluk mitos seperti Athan, ataupun sosok didepanku ini.
Sosok itu tampak tidak menyadari kehadiranku, mungkin karena ia sedang memejamkan matanya ataupun karena ia terlalu larut dalam permainan musiknya.
Jadi, yang ku lakukan hanyalah berjalan tanpa suara. Mendekatinya dengan perlahan tanpa membuatnya terganggu.
Setelah menyadari keberadaanku, ia menoleh padaku. Matanya yang bermanikkan aquamarine tampak terbelalak karena terkejut ketika melihatku. Sementara diriku, hanya bisa tersenyum padanya.
"Angel.."
.
.
Chapter 6 : Ramalan sang Elf
...
-- Eirya Forest. Grykind continent --
Stevi berjalan sambil terus memperhatikan pepohonan hijau disekitarnya. Sesekali ia memejamkan matanya sejenak untuk menikmati belaian lembut angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya.
"Hutan ini begitu tenang dan damai, tidak seperti hutan ditempat lain.." gumamnya.
"Tentu saja, karena sekarang kita ada di hutan Eirya. Tempat tinggal para Elf"
"Eh? Itu artinya.. kita sudah semakin dekat dengan tujuan kita!" pekik Stevi senang.
Lykaios hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat gadis itu meloncat-loncat riang.
"Ayo!" pemuda itu meraih lengan Stevi dan menariknya untuk mengikutinya. "Mulai dari sini kau harus tetap bersamaku, karena aku tidak ingin ambil resiko jika kau terhipnotis oleh sihir-sihir mereka".
"Ba-baiklah"
Mereka pun jalan beriringan menyusuri hutan itu, jika biasanya Stevi akan selalu berkomentar tentang semua hal yang dilihatnya sepanjang perjalanan. Sekarang ia sama sekali tidak berbicara apapun atau hanya sekedar melakukan sesuatu hal yang mengganggu seperti bersiul maupun bersenandung.
Entahlah, ia sedikit menjaga sikap saat Lykaios mengatakan bahwa mereka sudah berada diwilayah Elf yang terkenal dengan sihir elemen maupun sihir-sihir lainnya.
"Hei.. bisakah kau memperlambat langkahmu, Lykas? Aku sedikit kesulitan mengikutinya.." ujar Stevi pelan, nyaris seperti gumaman. Dan untunglah, sebagai seorang werewolf. Lykaios memiliki indera pendengaran yang tajam, sehingga ia masih dapat mendengar perkataan Stevi yang di ucapkan dengan pelan.
"Ah.. apa kau mau beristirahat dulu? Mungkin kau tidak bisa mengikuti langkahku karena lelah.."
"Tidak. Kita harus tetap bergerak, aku tidak ingin buang-buang waktu" tolak Stevi halus.
"Hh.. terserah kau sajalah.." ujarnya sambil mengangkat bahunya acuh.
.
.
"Ini.. kota Evy?" tanya Stevi. Di pandanginya dengan seksama sebuah pintu gerbang besar yang terbuat dari besi dan baja yang kuat dengan beberapa hiasan batu permata dan ruby.
"Ya. Dan sebelum kita memasuki kota ini, kita harus melakukan beberapa penyamaran"
Stevi menoleh dengan cepat ke arah Lykaios. "Penyamaran? Untuk apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure In Lost World
AdventureGriscella, Julie, Angelica, Micell, Stevi, dan Gebby tidak sengaja menemukan sebuah dunia yang sudah lama hilang. Namun, saat mereka berada di dunia itu mereka mendapatkan sebuah masalah yang membuat mereka harus terjebak di dunia itu. Dan petualang...