Cerita sebelumnya..
"Pergi.."
"Bodoh! Jangan bicara seperti itu, aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian disini!"
"Pergilah.."
"Ta-tapi kau.."
"Aku tidak akan mati hanya karena tidak meminum darah. Aku hanya akan.. ukh..!" tangannya menepis kasar tangan Griscella. "Cepat pergi! Aku tidak ingin kau melihatku seperti in--"
"Tidak!" Griscella mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Aku tidak akan pergi, dan aku tidak akan membiarkanmu tersiksa. Jika.. jika kau membutuhkan darahku, maka.."
Ia mengambil sebuah pisau buah dipinggir meja, lalu melukai tangannya dengan pisau itu tepat dihadapan Athan.
"..akan ku berikan padamu darahku!"
.
.
Chapter 24 : Istana Bersejarah
...
Gebby tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat melihat sosok seorang pemuda yang tengah membawa seseorang yang dikenalnya. Ia melihat penampilan keduanya dari atas sampai bawah, sebelum akhirnya mendesah.
"Apa yang kalian lakukan, huh?" tanyanya kemudian.
"Gebby~ hik.. tolong aku hik!!"
"Stevi kau.. baik-baik saja?"
"Aku sama hik.. sekali hik.. tidak baik-baik saja!"
"..."
"Gebby. Cepat suruh Lykas untuk menurunkanku!!"
Ah. Ya. Sekarang ini, Lykaios tengah menggendong Stevi dipundaknya bak karung beras. Tentu saja, gadis itu terus meronta-ronta sambil sesekali memukul punggung mulus Lykaios.
"Tapi sebelum itu.. tidakkah kalian sadar sudah menarik banyak perhatian?? Kenapa kalian terang-terangan berkeliaran dikoridor saat makan siang?!" omel Gebby setengah berbisik kepada keduanya. Ia pun menarik Lykaios untuk mengikutinya, pergi menjauh dari kerumunan orang itu.
"Mereka pasti berpikir hal-hal yang aneh sekarang, ini semua karena kalian berdua.." gadis itu terus saja menggerutu disepanjang jalan. "Lagi pula, kenapa kau bisa ada disini, huh! Dan.. kenapa kalian berdua memakai pakaian aneh seperti itu?!"
Lykaios menurunkan Stevi yang terus memberontak minta diturunkan, lalu ia memutar pundak kanannya seolah baru saja mengangkan sesuatu yang sangat berat. Stevi mendelik saat melihat itu.
"Bodoh! Jika aku berat, untuk apa kau tetap memanggulku dipundakmu!" ujarnya kesal.
"Sudah cukup. Stevi bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi?"
Gadis itu mengangguk, sebelum akhirnya menceritakan semuanya. Bagaimana dirinya bertemu dengan Lykaios, sampai dirinya dibawa kabur pemuda itu dan melewati hampir setiap koridor disekolah.
"Begitu.." berpikir sejenak, Gebby pun melayangkan sebuah pukulan dikepala berbeda itu. Membuat sebuah benjolan kecil dimasing-masing kepala. "Kenapa kau memukulku..?" protes Stevi tidak terima.
"Aku melakukannya untuk mendinginkan kepala kalian. Tidak sadarkah kalian, masalah apa yang sudah kalian lakukan disini??" Ia pun menghela nafas, sebelum kembali berbicara. "Sepertinya kita harus membolos dan mendiskusikan masalah ini dirumah Cella sekarang. Itu berarti, kita harus mencari Cella terlebih dahulu.."
Stevi menggeleng. "Tidak perlu, ku rasa dia sudah lebih dulu pulang kerumah" ia melihat tatapan bingung Gebby, sehingga cepat-cepat menambahkan. "Aku melihatnya pergi mengendap-endap ke luar sekolah".
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure In Lost World
AdventureGriscella, Julie, Angelica, Micell, Stevi, dan Gebby tidak sengaja menemukan sebuah dunia yang sudah lama hilang. Namun, saat mereka berada di dunia itu mereka mendapatkan sebuah masalah yang membuat mereka harus terjebak di dunia itu. Dan petualang...