Chapter 36 : The End

5.2K 339 52
                                    

Cerita sebelumnya..

"Mantra pelindung itu akan berlaku selamanya, dan melindunginya dari apapun" ia bergumam pelan. "Hanya itu yang bisa ku berikan padamu. Karena itu.."

"..selamat tinggal".

Dan sosok itu kembali menghilang di telan kegelapan.

"..."

"Angel, ada apa?"

Gadis itu melihat kesana kemari dengan gelisah, sebelum akhirnya menggeleng pelan. "Tidak. Sepertinya hanya perasaanku saja".

Entah dia terlalu merindukan sosok itu, atau karena hal lainnya. Saat itu Angelica merasa, Tibalt seperti berada tepat disekitarnya. Berada disuatu tempat dan sedang mengawasinya.

"Ya. Mungkin hanya perasaanku saja"

.

.

Chapter 36 : The End

...

"Hebat! Airnya benar-benar surut!" ujar Griscella dengan wajah kagumnya. Ia menatap ke arah Julie dengan tatapan ingin tahu. "Bagaimana kau melakukannya Julie?".

"Tidak sulit. Aku meminta bantuan dari seorang penjaga disini"

Stevi ikut bergabung dengan kakak beradik itu. "Apa dia seorang pemuda? Maksudku, kami memang pernah bertemu sebelumnya, dan dia juga sudah dua kali membantuku. Apa mungkin, kau bertemu dengan orang yang sama?".

Julie tampak berpikir sejenak, lalu mengeluarkan sesuatu dari kantungnya. "Ini, dia menitipkan benda ini sebelum pergi, dan menyuruhku memberikannya pada mu".

"Kerang?"

"Ya. Kerang, benda yang menyimbolkan tanda cinta" tambah Julie dengan senyum simpul.

"Hh-uh? Be-benarkah?" Julie mengangguk dan Stevi tersipu.

Ia pandangi benda itu sampai Lykaios merebutnya dengan tiba-tiba. Pemuda itu merambas barangnya, dan berjalan menjauh.

"Lykas! Apa yang kau lakukan?"

"Aku akan membuangnya" jawabnya santai.

"Apa?!"

Dengan terburu-buru, Stevi mengejar pemuda itu dan mencoba mengambil kembali barangnya. Namun dengan cepat Lyakios melempar benda itu sampai tak lagi terlihat.

"Ah.." langkahnya terhenti, Stevi merasa tubuhnya lemas seketika. Hilang sudah kerang itu, Lykaios benar-benar keterlaluan. "Jahat.. kau benar-benar jahat, Lykas!".

Setelah meneriaki pemuda itu, Stevi berlari ke arah Angelica dan mengadu padanya. Tak tanggung-tanggung ia mengatai sang pemuda dengan sumpah serapahnya.

"Hentikan pertengkaran itu, dan cepat ikuti aku!" Julie berjalan lebih dulu dari yang lain. Mereka menyusuri anak tangga setelah semua air itu benar-benar menghilang. Lalu, sampai didepan sebuah gerbang besar yang terbuat dari emas.

"Bagaimana kita bisa membuka gerbang sebesar ini?" tanya Eryx. Pemuda itu mencoba mendorong gerbangnya, namun tak sedikit pun benda itu bergeser dari tempatnya. "Benarkah ini? Gerbang ini terbuat dari emas asli!?".

"Seingatku, Fania berkata seperti ini padaku. Ehm. 'Jangan buka gerbang dengan ototmu, tetapi otakmu'. Ya, benar. Dia mengatakan itu" ujar Griscella sambil mengepalkan tangannya yakin.

"Kau yakin?"

Griscella hanya mengangguk gugup begitu melihat Julie bertanya padanya. "Y-ya".

"Kalau begitu. Kita gunakan otak kita da—"

Adventure In Lost WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang