TTOL 30

18.6K 1.7K 283
                                    

Raksa!"

Raksa dan Akbar langsung menoleh ke sumber suara, dimana ada wanita paruh baya berjalan mendekati mereka berdua.

Raksa melebarkan matanya terkejut melihat mamahnya Owen ada di mall ini.

Steffi memegang tangan Raksa, matanya menatap lelaki yang  dengan bersama Raksa,"kamu lagi ngapain?"

Raksa mengulum bibir,"itu.. nemenin temen."

Akbar menatap Raksa mulutnya tanpa suara mengatakan,"siapa?"

"Saya Tante nya Raksa! Kamu sendiri siapa hah?!"

Raksa mendengar itu tertegun, entah hatinya langsung merasa sedih mendengar ucapan mamahnya Owen, tapi mau gimana lagi.

"Oh, saya Akbar tan temennya Raksa." Akbar ingin salim sama Steffi.

Tetapi Steffi mengabaikannya, dan menarik Raksa untuk menjauh dari Akbar.

"Ayok ikut Tante dulu!"

"T-tapi—"

"Gak papa Sa, kalo buru-buru gue bisa pulang sendiri."

Raksa menatap Akbar dengan helaan nafas,"d-duluan ya Bar."

Akbar mengangguk, melihat kepergian Raksa bersama 'Tante' nya.

________________________




























"Mah—"

"Itu siapa hah?!"

Steffi menghempaskan tangan Raksa kasar, mereka berhenti di depan ruko yang tidak buka.

Raksa tertegun melihat Steffi marah kepadanya, Steffi tidak peduli ini di tempat umum banyak orang-orang berlalu lalang yang terpenting kenapa Raksa bersama laki-laki tadi?

"T-temen mah, temen sekolah."

"Halah! Kamu udah mulai main belakang sama Owen?! Iya!?"

Raksa mengerjapkan mata, kenapa bisa Steffi berfikir seperti itu,"e-enggak mah! Dia temen biasa."

"Kamu pasti pergi sama dia diem-diem kan?! Tanpa sepengetahuan anak saya! Untung saya mergokin kamu! Coba kalo gak?"

Raksa meremat jari-jemarinya, mengigit bibir bawahnya, ia menunduk,"O-owen t-tau kok mah."

"Raksa udah minta iz—"

"Izin nya gimana? Kerja kelompok berkedok selingkuh?! Anak saya kurang apa sih sama kamu? Kurang perhatian sampe-sampe nyari perhatian orang lain?! Apa kurang ngasih duit sampe-sampe minta duit orang? Iya?!"

Lelaki manis langsung menatap Steffi tidak percaya, dadanya benar-benar sesak dituduh seperti ini.

"O-owen ngizinin Raksa buat pergi kok mah.." ucapnya pelan dan kembali menunduk.

Steffi menggelengkan kepalanya pelan, memijat pelipisnya,"nanti saya tanya sama anak saya, kalo jawabannya beda sama kamu, saya nyesel udah nge-restuin kamu sama anak saya!"

Raksa tertohok, omongan Steffi kenapa jahat banget, tetapi dia tidak bisa melawan dan hanya menunduk dalam diam merasakan nyeri di dadanya dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan nunduk aja kamu! Denger gak?!"

Raksa mengangguk pelan,"d-denger mah."

"Ayok ikut saya!" Steffi kembali membawa Raksa pergi entah kemana.

[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang