TTOL 18

22.8K 2.1K 290
                                    

"Pegangin nih." Raksa memberikan keranjang belanjaan ke Owen.

Lelaki dominan siap siaga membawa keranjang bawaan si manisnya, mengekor dibelakang sambil menjaga Raksa dari senggol-senggolan orang-orang.

Raksa berjalan ke tempat buah-buahan segar, mengambil se sisir pisang, lima buah apel, sekotak strawberry, dan lima buah pir, di masukkan kedalam keranjang.

"Lu mau apa?" Tanyanya.

Owen mengambil buah semangka berukuran besar di masukkan ke keranjang.

Raksa mengangguk,"beli apa lagi ya? Ini lo yang bayarin karena Akbar babak belur gara-gara lo."

Owen cuma berdehem,"ya ya ya."

"Lagian jadi orang kok kalo marah udah kayak kesetanan." Gumam Raksa dan kembali melangkah.

Owen mencibir dibelakang Raksa.

Si manis langsung nengok dan memelototinya,"apa hah?!"

Owen menggeleng,"kagak." Ia nyengir.

Raksa membuka lemari es berisi susu, mengambil dia kotak susu full krim dan ditaruh juga di keranjang,"ini buat lo di apart, jangan minum kopi terus."

Owen tersenyum kearah si manis,"iya bunda."

Raksa mengepalkan tangan didepan Owen,"mau gue tonjok?"

"Enggak kok."

"Ambil keranjang lagi Wen, gak cukup, sana." Raksa mengambil alih keranjang yang ada di tangan Owen.

Owen mengangguk,"siap." Ia berlari mengambil troli.

Gak perlu nunggu lama Owen kembali datang membawa troli belanjaan,"troli aja, biar muat banyak."

Owen memindahkan belanjaan dari keranjang ke troli, dan menaruh kembali keranjangnya di tempat semula.

Raksa mendorong trolinya sambil melihat-lihat, dan Owen berjalan di sebelahnya.

"Sayur." Raksa mengambil sayur-sayuran yang menurutnya gampang untuk dimasak.

"Buat lo juga."

"Mending lo tinggal sama gue aja." Bisiknya di telinga Raksa.

"Gak!"

"Gue gak bisa masak."

"Gue juga."

"Tapi lo kan bisa ngurus gue."

"Idih, gue bukan pembantu."

Mereka berjalan sambil berdebat hal yang gak penting.

"Tapi nanti kalo lo udah nikah sama gua, gak bakal gua biarin lo keluar dari apartemen."

Raksa mencubit pinggang Owen kenceng, dan melangkah duluan meninggalkan Owen dibelakang.

"Akh buset dah kayak disuntik, sakit banget." Owen mengusap-usap pinggangnya.

"Apaan sih Owen, ngomongin kayak gitu di tempat umum gak jelas." Gumam Raksa kesal.

Raksa ke rak-rak tempat cemilan, mengambil dua batang cokelat dan menunggu Owen yang lagi mendorong troli.

"Tungguin dong."

Raksa mencibir sekarang,"tinggiin ding."

Owen tertawa,"gak usah begitu, minta dicium?"

Raksa rolling eyes menaruh cokelatnya di troli dan kembali melangkah.

Raksa mengambil roti juga, selai cokelat, nanas, dan kacang.

"Banyak banget yang."

"Biar gonta-ganti, udah ini aja ayok bayar."

____________________















[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang