Pagi ini adalah hari senin, hari yang paling menyebalkan untuk anak sekolah termasuk putri atau orang biasa panggil dia puput , walaupun sudah dibangunkan dari tadi sama bundanya tapi dia belum mau bangun dari kasurnya itu.
Sampai bundanya kembali membangunkannya, dan akhirnya bangun karena jam sudah menunjukkan pukul 06. 30 sementara gerbang sekolah di tutup jam 07.00.
Perempuan cantik itu tak sempat untuk duduk santai dan mengumpulkan nyawanya yang masih melayang-layang entah kemana, dia langsung berlari ke kamar mandinya dan bersiap-siap, setelah itu turun untuk sarapan.
" bunda kenapa gak bangunin aku sih" ucap nya sambil ngos-ngosan karena lari dari kamarnya.
" bunda udah bangunin kamu dari tadi sayang, kamu nya gak bangun-bangun " jelas bundanya sambil menyiapkan roti untuk sarapan puput anak sematawayangnya.
Puput memajukan bibirnya sampai terlihat seperti bebek yang lagi ngambek " terus aku ke sekolah sama siapa ?"
" tuh tetangga, kayaknya belum berangkat " ucap bundanya sambil menunjuk rumah di samping.
" gak mau sama dia bunda, bunda kan tau sendiri sikap nya aneh kayak gitu " ucap puput yang langsung menolak mentah-mentah tawaran bundanya.
" ya terus gimana, ayah udah berangkat kerja, atau mau naik taxi aja? " tawar bundanya memberi pilihan.
Namun saat itu seseorang tiba-tiba saja masuk ke dalam rumah mereka dengan santai nya tanpa menghiraukan tatapan kedua orang yang menatap nya terkejut. Ya dia tetangga yang baru saja di bicarakan oleh meraka, namanya mikel, dia anak kepala sekolah di sekolah nya puput, dan tanpa merasa malu dia masuk dan ikut sarapan bersama dengan puput.
" lo ngapain ?" tanya puput yang kaget karena tiba-tiba mikel masuk dan duduk di samping nya untuk ikut sarapan bersama.
" ikut sarapan, boleh kan bunda ?" ucapnya tanpa rasa ragu sedikitpun.
" boleh, tapi kan udah mau masuk, nanti telat gimana ?" tanya bundanya karena sudah hampir jam tujuh pagi.
" santai aja kali bun, kan ada aku " ucap nya sambil mengambil roti yang ada di atas piring puput.
" roti gue, ih..ya udah deh bunda puput mau berangkat dulu ya, assalamualaikum" ucap putri sambil mencium punggung tangan bundanya terus pergi meninggalkan mikel yang masih duduk dengan santai di meja makan.
" walaikum sallam " ucap bundanya.
" eh tungguin gue " ucap mikel sambil berlari mengejar puput, sementara bundanya puput hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua.
Puput yang tak punya pilihan lain terpaksa berangkat ke sekolah bersama dengan mikel, dan ya seperti perkiraan bundanya mereka telat dan gerbang sudah di tutup, untung saat itu yang menjaga gerbang sekolah adalah anak-anak osis, jadi puput bisa lolos karena dia cukup akrab dengan ketua osis nya yang tidak lain adalah anggi teman nya sendiri.
Setelah berhasil masuk ke dalam sekolah ia langsung berlari ke barisan paling belakang anak-anak kelas nya yang sudah siap untuk mengikuti upacara bendera.
Upacara di mulai dengan lancar tanpa ada gangguan apa-apa lagi. Dari awal di mulainya upacara sampai selesai puput hanya memegangi perutnya yang sudah mulai terasa lapar karena melewatkan sarapan nya.
Saat upacara selesai hampir semua orang langsung masuk ke kelas nya masing-masing kecuali puput, ia malah berlari kearah kantin untuk membeli makanan yang bisa mengganjal perut nya sampai jam makan siang nanti.
Puput yang sudah mendapatkan sebuah roti coklat duduk dengan santai di meja kantin tanpa menghiraukan kondisi kantin yang terlihat sepi hanya ada beberapa siswa yang datang untuk sekedar membeli minum ataupun alat tulis saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
the last painting
Teen Fictionsepasang mata cantik itu terus memandang laki-laki yang sedang sibuk dengan lukisan nya tak memperdulikan jika sedang ditatap oleh nya. menyadari jika dirinya di tatap dengan intens, ia mengalihkan pandangan nya melihat perempuan cantik yang sedang...