penolakan

1 0 0
                                    

" jangan di kucek matanya, nanti iritasi " jelas kenan yang tentu saja membuat puput berhenti mengucek matanya dan menatap kenan dengan heran, pasalnya tadi ia sedang menatap langit-langit kamar nya, tapi kini di hadapan nya sudah ada kenan.

" loh kenan ?" ucap puput yang masih tak percaya dengan apa yang di lihat nya.

" iya, kenapa ? kok kayak yang bingung gitu ?" tanya kenan yang menatap nya dengan intens.

" lo ngapain di sini ?" tanya puput.

" loh kita kan lagi belajar ngegambar " ucap kenan sambil menunjuk kertas yang ada di atas meja.

" lo serius mau bantuin gue belajar menggambar ?" tanya puput kembali.

Kenan hanya tersenyum untuk sesaat " kamu mimpi ya " ucap kenan yang membuat puput makin bingung karena suaranya yang tiba-tiba berubah dan mirip dengan suara seseorang.

" loh kok suara kamu mirip bunda sih "ucap puput merasa heran kembali.

" puput ini emang bunda, bangun udah siang, kamu mau telat ke sekolah lagi " ucap bundanya puput membangunkan puput yang langsung terbangun dengan terkejut.

" loh, jadi itu mimpi " gumam puput setelah melihat bundanya.

" iya kamu ngigo, udah sana mandi buruan, nanti telat lagi " jelas bundanya yang langsung turun ke bawah.

Puput dengan malas langsung turun dari atas tempat tidurnya dan menuju kearah kamar mandi juga bersiap untuk berangkat ke sekolah.

" bunda aku kesiangan, gak sempet bikin bekel, aduh gimana nih " rengek puput yang masih sibuk menggunakan dasi nya yang belum beres dari tadi.

" nih bunda udah siapin, sana berangkat, satya udah nunggu di depan " jelas bundanya memberikan kotak bekal makan siang untuk puput bawa.

" aaa bunda, I love you " ucap puput yang langsung memberikan ciuman manis untuk sang bunda.

" I love you too, udah sana berangkat, kasian satya udah nunggu dari tadi "

" ya udah deh aku berangkat dulu ya, assalamualaikum bunda "

" walaikumsallam "

Puput langsung buru-buru keluar dan menghampiri satya yang sudah menunggunya dari tadi.

Untuk sesaat puput hanya mematung melihat satya yang duduk di atas motor nya sambil memainkan ponsel nya, merupakan sebuah pemandangan yang sulit untuk lepas dari pandangan puput.

" sorry ya nunggu lama " ucap puput menghampiri satya.

" gak apa-apa kok, ayok berangkat " jelas satya sambil memberikan helm nya kepada puput.

Hari berjalan dengan cepat dan waktu yang sangat di tunggu oleh puput pun tiba juga, yaitu jam istirahat. Dengan buru-buru puput langsung kearah kantin sementara teman-teman nya masih membatu melihat puput yang entah semakin menjadi ceria saat jam istirahat.

" itu beneran puput kan sari ?" tanya mia yang heran.

" tuh kan jo apa gue bilang, mia yang lola aja sadar loh kalau puput agak beda sekarang, pasti kali ini dia juga mau makan siang bareng kenan kan" jelas sari kepada jojo yang juga berdiri di samping nya.

" udah gak apa-apa, pasti dia juga lagi berusaha banget kan buat menangin hati nya si anak baru itu, biar bisa di ajarin sama dia, udah yuk ke kantin, gue juga laper. " jelas jojo sambil menepuk pundak sari dan jalan terlebih dahulu dari keduanya.

Memang benar apa yang di katakan oleh ketiganya, kini puput sudah duduk bersama dengan kenan, sepertinya keduanya juga baru saja datang, terlihat dari kotak makan keduanya yang masih belum di buka.

the last painting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang