Ternyata benar, siang ini puput masih belum terbangun karena semalam tak bisa tertidur dan baru tertidur jam 4 pagi yang membuatnya masih tertidur dengan nyenyak bahkan ia juga melewatkan sarapan nya yang membuat bundanya langsung naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar puput yang tampak masih gelap.
Saat gorden kamar puput di buka dan cahaya masuk ke dalam kamar puput membuat puput yang masih tertidur merasa silau dan menutup dirinya dengan selimut, namun bundanya dengan cepat menarik selimut yang di gunakan puput yang membuat puput kesal.
Dengan susah payah puput membuka kedua matanya dan hal yang di lihat pertama kali oleh nya adalah bundanya yang sudah berdiri di hadapan nya dengan melipat kedua tangan nya dan wajah datar nya.
puput yang langsung bangun dari tidurnya dan mengubah posisinya menjadi duduk menyender, “ bundaaa kenapa sih pagi-pagi “ ucap nya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
“ pagi ya, ini udah siang puput, sekarang udah jam 11.30, kamu gak denger ayah udah ngomel-ngomel dari tadi, ayok bangun, mandi abis itu turun ke bawah buat makan siang “ jelas bundanya setelah itu langsung turun kembali ke bawah meninggalkan puput yang masih terduduk dan mengumpulkan kesadaran nya yang masih belum terkumpul semua.
Puput masih saja bengong di atas kasur nya sampai ingatan tentang kejadian tadi malam teringat lagi oleh nya yang membuat puput langsung mengacak-ngacak rambut nya sendiri karena tak bisa melupakan kejadian itu.
Setelah selesai mandi dan juga sudah rapih, ia langsung turun ke bawah dan ikut bergabung dengan yang lain nya yang sudah ada di meja makan, dan sudah memulai makan siang nya.
“ mau kemana kok udah rapih ?” tanya ayah nya puput karena puput yang sudah berpakaian rapih dan siap untuk pergi.
“ aku mau ke rumah nya mia yah sama sari, sama mikel juga “ jelas puput malas.
“ emang ada acara apa put ?” kini giliran bundanya yang bertanya.
“ kita mau belajar bareng, oh iya aku belum kasih tahu ya, aku di suruh ikut lomba yah, bun “ jelas puput yang membuat keduanya sedikit terkejut.
“ lomba apa, kok enggak bilang sih sama bunda “
“ lomba kimia bun, maaf ya bunda puput lupa kasih tau, tapi baru hari jum'at kemarin kok di kasih tau nya “ jelas puput.
“ loh kok minta maaf, bunda malah seneng loh”
“ kamu yakin mau ikut lomba itu, bukan nya sebentar lagi kamu ujian kelulusan ?” tanya ayahnya puput.
Puput menghembuskan nafasnya kasar “ iya yah, soalnya puput juga dipilih langsung sama guru, jadi pada gak bisa nolak, lagian ini juga momen lomba terakhir kita jadi yaaah kita gak akan sia-siain momen ini “ jelas nya.
“ ya udah tapi tetep harus jaga kesehatan ya “
“ iya ayaaaah, oh iya yah, bun kayak nya puput juga seminggu ini bakalan pulang telat karena ada kelas tambahan sama bimbingan buat lomba “ jelas puput lagi.
“ ya udah, kalau ayah udah pulang duluan nanti ayah jemput “ jelas ayahnya puput.
“ eh enggak usah yah, ayah juga pasti cape abis pulang kerja, lagian puput juga enggak sendirian kok, nanti puput juga ikut pulang sama yang lain nya, ada mikel juga” jelas puput lagi namun nada bicaranya langsung malas saat menyebut nama mikel yang membuat bundanya hanya bisa tersenyum.
Setelah kedatangan sari, puput langsung berangkat ke rumah mia bersama dengan mikel juga. Rumah mia sudah terlihat ramai oleh teman-teman yang lain nya, termasuk sindi yang juga sudah ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
the last painting
Teen Fictionsepasang mata cantik itu terus memandang laki-laki yang sedang sibuk dengan lukisan nya tak memperdulikan jika sedang ditatap oleh nya. menyadari jika dirinya di tatap dengan intens, ia mengalihkan pandangan nya melihat perempuan cantik yang sedang...