bingkisan buah

0 0 0
                                    

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh puput, pagi ini ia sudah siap dengan dress code yang telah di tentukan. Pameran di percepat menjadi hari sabtu atas permintaan kenan dan itu di kabulkan tanpa banyak pertimbangan lagi.

Saat ini kenan sudah ada di depan rumah puput dan menunggunya keluar, tak lama untuk nya menunggu, puput keluar dengan terburu-buru dan masuk kedalam mobil kenan yang sudah dibukakan pintunya oleh pak surya.

" silahkan mbak " ucap pak surya mempersilahkan puput masuk.

" makasih pak "

Puput saat itu masih belum menyadari penampilan kenan yang duduk di samping nya, ia masih berusaha menenangkan hati nya yang berkata aneh-aneh, begitupun dengan jantung nya yang berdetak dengan sangat kencang.

Bahkan sampai mereka tiba di galeri tempat pameran diadakan pun puput masih saja melamun.

" santai aja, lo gak perlu ngomong apa-apa, cukup diem dan ikutin gue" ucap kenan yang membuyarkan lamunan puput.

" iya " ucap puput sambil mengalihkan pandangan nya kearah kenan yang sedang merapihkan rambutnya karena akan menggunakan topi, yang membuat puput sedikit terkejut dengan penampilan nya yang terasa berbeda dari biasanya.

Setelah selesai menggunakan topi dan masker berwarna hitam itu, kenan langsung keluar dari dalam mobil diikuti oleh puput yang juga ikut keluar dari dalam mobil dan hanya mengekor di belakang kenan.

Sesampainya di dalam, mereka langsung di sambut oleh penjaga di sana dan langsung dipersilahkan masuk ke dalam setelah kenan menunjukkan sebuah kartu berwarna silver yang mengkilat itu.

Galeri tampak sudah cukup ramai dengan tamu-tamu yang di undang, juga beberapa media masa yang terlihat berdatangan di depan galeri, ada juga yang dipersilahkan untuk masuk ke dalam.

Kenan hanya berjalan dengan santai mengelilingi galeri sambil memperhatikan lukisan-lukisan yang di pajang di sana dengan seksama sampai ia baru menyadari jika puput terpisah dari nya, dan sedang berbincang dengan seseorang.

" oh sorry " ucap nya karena menyenggol seseorang.

" dia terlihat cantik bukan, hei nona siapa nama mu ?" tanya seorang laki-laki berkebangsaan asing menggunakan bahasa prancis.

" saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan " jawab puput menggunakan bahasa inggris karena ia sama sekali tak bisa berbicara bahasa prancis.

" oh tuhan aku juga tidak terlalu bisa bahasa inggris, bagaimana ini "

" hei ikut saja dengan kami " ucap teman nya sambil menarik tangan puput.

" maaf tapi tolong lepaskan saya " puput yang terkejut karena tiba-tiba tangan nya di tarik langsung berusaha untuk melepaskan tangan nya yang ditarik oleh orang tersebut.

" maaf tuan, dia rekan saya, tolong lepaskan tangan anda darinya " ucap kenan dengan bahasa prancis yang lancar itu dan langsung melepaskan tangan lelaki itu dari tangan puput.

" kau bisa berbicara bahasa prancis " tanya laki-laki itu.

" tentu, saya juga tahu anda siapa, tolong jangan membuat masalah di pameran ini " jelas kenan kembali.

" apa dia wanita mu ?" tanya laki-laki itu yang membuat kenan melihat kearah puput sesaat.

Kenan melirik kearah puput dan melingkarkan tangan nya di pinggang ramping puput yang membuat puput sesaat terlihat terkejut sekaligus bingung.

" iya, jadi anda tahu kan harus apa " jawab kenan tanpa ragu.

" kenapa kau tak bilang dari tadi, ayok pergi " ajak nya kepada teman nya.

the last painting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang