tawuran

1 0 0
                                    

Pagi ini saat puput turun untuk sarapan sebelum berangkat, dia di kejutkan dengan kehadiran jojo juga mikel yang sudah ada di meja makan dan ikut sarapan dengan yang lain nya.

" sayang ayok sarapan, nih udah ada mikel sama jojo juga " jelas bundanya yang juga sedang menyiapkan roti untuk puput.

Tanpa berbicara apapun puput langsung ikut sarapan, sebenarnya ia sudah tahu jika hari ini dia akan berangkat dan pulang bersama dengan jojo atas permintaan satya yang tak bisa mengantarnya karena lombanya itu.

" lo lupa ya, makanya lo kaget liat kita berdua " ucap jojo saat suasana makan hening.

" udah makan aja sih, gak usah banyak omong " tegas puput karena sudah terbiasa dengan suasana hening saat makan di rumah.

" udah selesai, gue berangkat duluan, bunda makasih ya sarapan nya " seru mikel yang langsung berdiri dari duduk nya dan mengambil tas nya.

" lo mau kemana ?" tanya jojo yang langsung menghentikan langkah mikel.

" ada urusan, dadah bunda " mikel melambaikan tangan nya kearah bunda nya puput sebelum pergi meninggalkan yang lain nya.

" iya hati-hati di jalan ya mikel " ucap bundanya puput juga membalas lambaian tangan nya mikel.

" perasaan gue gak enak dah put, gak biasanya dia pagi-pagi udah semangat kayak gitu " bisik jojo yang di balas anggukan setuju oleh puput.

Setelah selesai sarapan puput langsung berangkat bersama jojo karena sebentar lagi jam sekolah akan segara tiba.

Mereka langsung naik ke lantai atas untuk masuk ke dalam kelas namun langkah puput langsung terhenti di depan ruangan seni yang ada di samping kelas nya, tanpa menghiraukan jojo yang juga berhenti di sana, puput langsung masuk ke dalam ruangan tersebut, menghampiri kenan yang sudah ada di sana.

" lo kok masuk hari ini, gue kira lo gak akan masuk karena kemarin muka lo pucet banget, sekarang juga masih pucat loh " jelas puput.

" gue nggak apa-apa " jawab kenan yang masih fokus dengan lukisan nya.

" oh iya, tunggu-tunggu " puput mengeluarkan buku gambar nya dari dalam tas dan menunjukan hasil gambar yang kemarin di suruh oleh kenan " udah selesai gimana menurut lo ?" tanya puput penuh harap.

" jelek " jawaban sepontan yang di berikan oleh kenan membuat puput terkejut bukan main.

Puput berusaha untuk menunjukan senyum nya yang terasa pahit itu " bisa gak sih lo memperhalus ucapan lo itu, kayak sedikit menghargai kerja keras gue gitu " geram nya yang membuat lelaki yang sedari tadi sibuk dengan lukisan nya melirik sekilas padanya.

" apa dengan memperhalus ucapan gue, bakal memperbagus gambar lo? Enggak kan " ucap kenan tepat mengatakan realita yang membuat puput juga tak bisa mengelak.

" ya enggak juga "

" gambar lagi "

" yang kayak gini ?"

" iya "

" gimana gue bisa gambar kalau belajar kayak gini doang "

" lo gak percaya sama gue "

" jadi lo mau bantuin gue ?" tanya puput yang hanya di balas tatapan datar oleh kenan.

" oke-oke gue percaya, percaya kok, ya udah gue gambar lagi deh " ucap puput masih dengan cengengesan dan ingin langsung pergi, namun langkah nya langsung terhenti saat mendengar perkataan kenan.

" kenapa lo percaya sama gue ?" tanya kenan.

" emang kenapa kalau gue percaya sama lo, gak boleh ?" ucap puput malah balik bertanya.

the last painting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang