Chapter 10

2.4K 405 17
                                    



150+ vote untuk
part selanjutnya


INGAT VOTE!

_________________________

Happy Reading

_________________________




Freen kini sudah berada dihadapan beberapa anggotanya, ia menatap anggotanya dengan wajah datar dan juga tatapan yang tajam.

"Kami sudah menghabisi beberapa vampir yang kami temui."
Jelas salah satu anggotanya yang mewakili anggota lainnya.

Zen baru saja datang dan berdiri di samping Freen, pria itu melirik ke arah Freen sekilas dan kembali menatap anggotanya.

"Kalian semua sudah tau jika ada yang berusaha mengadu domba kita?"
Tanya Zen dengan tatapan serius.

"Kau tau darimana?"
Sela Freen yang juga belum tau.

"Sepertinya ini semua perbuatan dari raja vampir."
Ucap Zen menatap ke arah Freen.

"Kalian semua pergilah!"
Usir Freen yang ingin berbicara empat mata dengan Zen.

Setelah anggotanya pergi, Freen mengajak Zen untuk pergi ke suatu tempat dan berbicara disana.

Ketika mereka telah tiba ditempat tersebut, Freen menajamkan penciumannya dan memastikan tidak ada yang mengikuti mereka.

"Kenapa kau ingin berbicara empat mata saja?"
Tanya Zen yang terlihat sedikit bingung.

"Saya merasakan ada anggota kita yang berkhianat."
Tatapan Freen kembali tajam.

"Kau yakin? Tidak mungkin bukan anggota kita berkhianat?"
Zen masih terlihat tidak percaya.

"Bukan anggota lama, tapi anggota baru pack kita."
Freen berkata dengan dingin.

"Sepertinya ini kesalahanku, aku akan memastikan siapa pengkhianat tersebut."
Sesal Zen karena ia tidak berhati-hati memilih anggota.

"Lakukan dengan cepat! Penghianat harus segera dihabisi."
Tatapan Freen kembali menyala.

🌑🌑🌑🌑🌑

"Becky ayolah... Gue minta nomor Freen dong."
Richo masih berusaha membujuk adeknya untuk memberikan nomor Freen kepadanya.

"Gue gak bakal kasih!"
Bentak Becky dengan sangat marah.

"Lo boleh deh dekat sama cowo ataupun pacaran nanti."

"Gue gak butuh itu! Udahlah gue mau ke kamar aja."

Becky langsung berdiri dari sofa dan pergi dengan langkah kaki yang cepat menuju kamarnya, sedangkan Richo hanya bisa menghela nafasnya karena tidak mendapatkan nomor Freen.

Becky yang baru masuk kamarnya langsung mengunci pintunya dan berjalan ke arah kasurnya.

Ia duduk dipinggir kasur dan perasaan kesal masih ia rasakan hingga sekarang.

"Apa ini yang dinamakan cemburu."
Gumamnya dengan pelan.

Ia mengambil ponselnya diatas meja dan kembali duduk dipinggir kasur, ia langsung menghubungi Freen, namun panggilan pertama tidak di angkat.

Meet a Werewolf Girl (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang