Chapter 09

2.3K 398 20
                                    



Author 2 hari terakhir ini belum ada nulis lagi karena sakit, tapi untungnya author masih punya beberapa part gitu yang sudah author tulis sebelumnya.

Maaf ya kalau ceritanya jelek, atau diluar dari harapan kalian.

150+ vote baru update part selanjutnya okey...

INGAT VOTE!!!

_________________________

Happy Reading

_________________________





Sebuah castil tua terletak di hutan bagian Timur, berseberangan dengan wilayah werewolf yang terletak di hutan bagian Barat.

Mereka memiliki teritorial masing-masing dan siapapun yang melewati batas teritorial tersebut akan langsung dihabisi.

"Dasar anak tidak berguna!"
Raja vampir terlihat sangat marah.

"Maaf ayah."
Anaknya hanya bisa menunduk dengan takut.

"Ayah menyuruhmu membawa wanita itu kesini!"

"Aku sudah berusaha ayah."

"Jangan bohong! Ayah tau kamu pasti bermain-main sama wanita itu!"
Bentak raja vampir dengan mata merah yang menyala.

"Aku tidak berbohong ayah, aku diserang sama werewolf putih."
Anaknya membela diri.

"Werewolf putih? Apakah Alpha dari Golysius Pack?"
Tanya raja vampir tersebut.

Anaknya menganggukkan kepalanya dengan cepat, kilatan amarah semakin terlihat di mata raja vampir tersebut.

"Kau bertarung dengannya?"
Tanya Raja vampir sambil menghampiri anaknya.

Saat melihat anaknya menganggukkan kepalanya, raja vampir itu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Ayah menghargai kepercayaan diri kamu nak, tapi kamu harus ingat satu hal, Alpha itu bukan tandinganmu."
Ucap raja vampir dengan suara yang tegas sambil menepuk bahu anaknya.

"Sekarang berlatih lah sampai kamu menjadi lebih kuat!"

Ucapan raja vampir itu terkesan seperti memerintah sehingga membuatnya langsung mengangguk dengan patuh.

Setelah melihat anaknya pergi, raja vampir itu kembali melangkahkan kakinya ke kursi kebesarannya dan duduk di kursi tersebut.

Satu-satunya harapan yang ia punya adalah anaknya, ia percaya anaknya bisa mengalahkan Alpha dari pack terkuat tersebut selama anaknya rajin berlatih.

🌑🌑🌑🌑🌑

"Makasih ya sudah ngantar gu- aku maksudnya."
Becky hampir menyebutkan kata gue karena belum terbiasa.

Freen hanya tersenyum tipis sambil mengusap kepala Becky, tiba-tiba terdengar deru motor kakaknya Becky yang mendekat ke arah mereka.

Sedangkan Becky menatap malas kakaknya yang baru saja melepaskan helm tersebut, ia bahkan sengaja membuang pandangannya.

"Beck? Sorry tadi kakak terjebak hujan jadi lama."
Ucap Richo yang merasa bersalah karena membuat adeknya menunggu.

Richo baru sadar jika adeknya tidak seorang diri berada disana, ia mengalihkan pandangannya ke orang yang berada disamping Becky.

Meet a Werewolf Girl (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang