Chapter 17

2.3K 311 11
                                    




150+ vote baru up part selanjutnya oke 👍


Cape sama yang baca doang tapi gak vote wkwk


Jangan lupa vote dan komen



_________________________

Happy Reading

_________________________



Mobil yang Freen kendarai memasuki area mansion rumahnya, Becky yang melihat mansion Freen sedikit merasa takut karena terlihat gelap dan juga sangat sepi.

"Kamu yakin aman?"
Becky masih tidak yakin dengan ucapan Freen.

"Aman babe, ayo keluar."
Ajak Freen yang keluar terlebih dahulu dari mobilnya.

Becky ikut keluar dari mobil Freen dan mengedarkan pandangannya ke sekitar mansion Freen, ia hanya melihat pohon-pohon yang tinggi dan juga hutan yang tidak jauh dari mansion Freen.

Freen menggandeng tangan Becky dan mengajaknya untuk masuk kedalam rumahnya, Becky hanya diam dan mengikuti langkah Freen.

Ia melihat bagian rumah Freen sangat gelap dan hanya terdapat beberapa cahaya dari lampu dan juga jendela, ia berhenti tepat didepan pintu kamar Freen.

"Kamu masuk duluan babe, aku mau mengambil koper kamu."
Ucap Freen sebelum melesat pergi keluar.

Becky membuka pintu kamar Freen dan masuk kedalam kamar Freen, ia tidak menutup pintu kamar dan melangkahkan kakinya masuk lebih dalam ke kamar tersebut.

Becky kini sedang mengedarkan pandangannya di kamar Freen, kamar tersebut didominasi oleh warna hitam yang gelap. Beberapa detik kemudian Freen kembali dan menghampiri dirinya.

"Maaf membuatmu menunggu."
Ucap Freen ketika berada didepan Becky.

"Gapapa, rumah kamu terlihat sangat sepi."
Becky berkata apa yang ia pikirkan waktu memasuki mansion Freen.

🔞🔞🔞

Freen melangkahkan kakinya semakin mendekati Becky, sehingga membuat Becky terus mundur hingga ia hampir terjatuh diatas kasur, namun Freen dengan sigap melingkarkan tangannya di pinggang Becky.

"Jangan takut seperti itu, bukannya tadi kamu sudah menyetujuinya."
Freen menatap dalam ke mata Becky, ia melepaskan pakaian atas yang sedang ia gunakan.

Becky hanya bisa meneguk ludahnya dengan kasar, ia memang menyetujuinya tetapi ia tidak menyangka yang dimaksud Freen ternyata begini.

"Aku akan melakukannya dengan lembut."
Freen menyakinkan Becky dan ia perlahan menidurkan tubuh Becky ke kasur.

"Kalau kamu belum siap bilang saja babe."
Freen kembali berkata sambil menatap Becky.

"Aku siap Freen."
Balas Becky dengan suara lembut.

Freen langsung merobek pakaian sekolah yang Becky gunakan, meskipun ia bilang akan bersikap lembut namun sisi agresif nya tetap saja tidak bisa ia kendalikan begitu saja.

Setelah melepaskan semua pakaian mate nya hingga naked,  ia langsung menindih tubuh mate nya dan menopang tubuhnya dengan satu tangan, sedangkan tangannya yang lainnya sudah meremas payudara dihadapannya.

"Tubuhmu hanya milikku mate." Tatapan Freen terlihat penuh gairah, ia tidak sadar bahwa tangannya meremas payudara dengan kuat.

"Ahhh ka-kamu bilang ti-tidak akan kasar!"
Pekik Becky dengan terengah-engah dan menatap mata Freen yang menatapnya penuh gairah.

Meet a Werewolf Girl (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang