Kini Naura berlari kearah pintu ICU itu,untuk menanyakan bagaimana keadaan suami nya itu
"Dok gimana keadaan suami saya"tanya nya lalu membuat sang dokter tersenyum simpul
"Mas rahsya sudah baik baik saja,ia akan saya pindahkan ke ruang pasien"
Kini terlihat senyuman Naura yang kembali seperti semula walaupun belum seutuhnya,kini ia menduduki bokongnya di kursi rumah sakit sembari menunggu suaminya keluar
*Grek
Kini terlihat ranjang pasien yang didorong oleh beberapa perawat disampingnya,Naura menyusul disamping lalu melihat wajah yang masih pucat dan mata yang belum terbuka
"mungkin rahsya udah stabil tapi belum sadar"batin Naura lalu mengikuti arah ranjang yang diarahkan oleh dokter
Kini rahsya tergeletak dengan posisi ventilator yang masih ia kenakan,dan pasien monitor yang masih berbunyi lambat,separah itukah kondisi rahsya??jawabanya tentu iya
"Sayang bangun,aku disini"ujarnya pelan sembari mengelus helaian rambut rahsya yang berantakan,wajah pucat dan mata yang masih tertutup tak memastikan nya
ia terus khawatir walaupun dokter bilang"mas rahsya baik baik saja,kemungkinan ia akan sadar kembali"
Kini ia menangis untuk kesekian kalinya,tangisan yang ia tahan agar tak terlalu histeris,ia terus memandang paras tampan milik rahsya lalu mencium telapak tangan sang suami
Terlihat jemari jemari rahsya yang mulai bergerak dan...
"Sayang"ujarnya lalu membantu Sang suami untuk terbangun dari mimpinya
"Kamu jangan banyak bergerak,badan kamu masih sakit"cegah Naura lalu diikuti oleh rahsya
Rahsya melihat sekilas mata Naura yang membengkak,apakah ini salah nya??
"Kamu kenapa sayang"tanya nya sembari mengelus pipi lembut milik Naura namun dijawab dengan gelengan
"Aku gak papa kok"jawabnya membuat rahsya kebingungan,jadi tadi ia hanya mimpi apa bagaimana??
"Jadi aku gak jadi mati?"tanya nya membuat Naura melotot dan bertanya
"Hah,kata siapa kamu mati,kamu masih hidup"jawabnya membuat rahsya bingung kembali
"Tapi kalo aku beneran mati gimana"tanya nya lagi membuat Naura menampar pelan pipi rahsya
"Kamu apaansih,aku gak suka kamu ngomong sembarangan kayak gitu"kini wajahnya tampak kusut,mungkin akibat ucapan rahsya yang tadi,ia benar benar khawatir dengan suaminya itu
"Maaf sayang"ujarnya membawa naura kedalam pelukan hangatnya,kini senyum simpul Naura terlihat,apa yang mereka lewati pasti ada jalanya
"Kamu kok bisa separah ini?"
"Aku gak papa kok,cuman karena jahitan nya sobek aja kok"ujarnya,ia tak ingin bahwa Naura tau penyakit yang ia derita setelah kejadian penusukan itu
"Tapi kamu parah banget loh sampe harus pakek alat bantu nafas kayak gini"
Kini rahsya terdiam,ia bingung harus mengucapkan apa"aku gak papa baby,aku cuman kecapekan aja,dari kemarin kan aku kerja terus sampe malem"nihil nya lalu diangguki olehnya
"Yaudah,aku mau beli minum dulu ya"ujarnya lalu pergi dari ruangan tersebut
*Nging ......
Kini suara keras berasal dari telinga kanan nya,ia sering mengalami itu,entah itu dada yang terasa tertusuk,kepala yang terus menerus pusing dan wajah nya yang sering kali pucat
"T-tahan s-sya t-tahan"rintihnya menahan sakitnya itu,sungguh musibah yang datang bertubi tubi untuknya namun ia tak pernah menyerah,apalagi ia sekarang memiliki istri yang harus ia jaga
"Lo harus k-kuat"ujarnya memukul dadanya
***
"Ini obat nya buk,nanti bisa dikonsumsi rutin oleh mas rahsya,saran nya jangan sampe telat minum,ini juga berpengaruh buat aktivitas nya,minumnya sehari 2 kali sehari ya Bu,pagi dan sore"
Kini Windi hanya mengangguk paham,ia sangat tau sifat keras kepala milik anaknya,nama mungkin ia akan meminum obat itu rutin
"Makasih ya dok"
"Sama sama kembali Bu"kini dokter itu pergi dari situ,ia memasuki ruangan milik rahsya,lalu mengecek kembali kondisi pasienya itu
"Baik buat mas rahsya,ada keluhan hari ini?"tanya sang dokter membuat rahsya terdiam
"Gak ada dok"
Kini dokter tersebut mengamati perubahan drastis wajah rahsya,tampak pucat sekali"sebaiknya kalo ada keluhan tinggal bilang saja,jangan sampai berakibat buruk buat kamu,apalagi wajah kamu Sampai pucat putih kayak gitu"
"Saya tadi mengalami pandangan pudar,dan dada saya sakit banget dok"jawabnya lalu diangguki paham
"Kamu dari dulu menderita HB rendah bukan??itu salah satu gejala nya dan kamu harus rutin meminum obat dari saya"kini dokter tersebut keluar dari ruangan tersebut
"Suffered a lot"ujarnya lalu melihat kearah sekitar
KAMU SEDANG MEMBACA
NaRa (Sudah Terbit)
Teen Fictionsudah terbit!!! tentang lelaki yang menyukai sahabatnya sendiri, namun saat Naura berpindah sekolah Naura disukai oleh teman sekelasnya/musuh lelaki itu, lalu bagaimana nasib sang pengagum?? Makanya baca dari awal hingga akhir Jangan lupa tunggu kel...