***Kini Naura menduduki kursi di kamarnya,melepas hijabnya dilempar ke sembarang arah,mencoba duduk diposisi ternyaman dan kini ia mendapat posisi ternyaman itu,lalu membekap bantal halus kesayangan miliknya,ia hendak merogoh remot tv yang berada di depannya,lalu menyalakan televisi tersebut,saat hendak memilih,jemari nya menghentikan untuk memencet tombol di remot itu
"Rahsya"ujarnya kaget saat televisi menampilkan sekumpulan geng mereka tengah beradu tenaga,malam ini.tepat
"Astaghfirullah,biii"teriaknya disaut teriakan yang mengiyakan panggilan nya
"Ada apa Bu?"
"Tolong siapin mobil saya,saya mau keluar"bibi pun mengiyakan apa yang diucap oleh majikanya,berlari menuju garasi bertujuan mengatur para supir di sana
"Yaampun sayang"ujarnya sembari menuruni anak tangga dengan perlahan,seksama,btw nau udh pakek kerudung ya😇
"Makasih"ia pun menduduki kursi mobil itu,menggunakan sabuk pengaman,lalu memencet sebuah tombol yang membuat mobil itu seketika menyala,mobil dengan harga triliunan itu pergi dari kalangan perumahan dengan deruman keras mendatang
***
"Misi pak,apa disini ada pelaku yang bernama Rahsya?"ujarnya membuat sang penjaga mencari informasi di buku yang terlampir nama nama pelaku kebebasan dan kejahatan, that's Rahsya bukan orang jahat,namun kebebasan,jadi bisa aja dia masuk kesitu ya kan?
"Ada,dia sedang di ruang eksekusi,butuh pembelaan untuk dibawa pulang"mendengar itu, Naura berlari menuju ruangan yang telah disebut tadi,bergegas membuka pintu itu,lalu memeluk erat lelaki itu
"Kamu ini hobinya nyari gara gara"kesalnya menjitak jidat milik sang suami,ia hanya merintih pasrah,yasudahlah
"Buat apa?sejak kapan kamu jadi gelandangan gini?udah punya anak masih aja bandel"ujarnya menatap serius wajah itu,rahsya tertawa kecil,membuat lawan bicara nya kesal,mencubit paha sang suami
"Maaf sayang"ujarnya mengusap puncak kepala itu,lalu mencium nya
Waktu terus berjalan,beberapa jam Naura menjelaskan apa yang dilakukan sang suami yang melanggar peraturan disana,sang suami?dia malah sibuk menatap kagum sang istri dengan raut wajah serius itu, biasa,jurusan hukum,keluar deh jiwanya
"Yasudah kalo begitu,saya putuskan pelaku beserta teman teman nya saya bebaskan atas bukti bahwa tidak memulai nya duluan dan tuduhan kelompok satu yang memulai"Rahsya?sejak tadi ia tak memperdulikan percakapan itu,ia lebih fokus dengan wajah sang istri yang terlihat manis.Bibirnya
"Terimakasih atas penghormatan nya"ujarnya menyalimi tanpa menyentuh,lalu beranjak pergi menarik pergelangan tangan sang suami
***
"Ngapain kepancing sama omongan Nio?"ujarnya masih saja membincang percakapan tadi, Rahsya terus mencari alasan,ya jelas karena dia marah bukan jika istrinya disebut sebagai murahan?namun ia tetap menutup mulutnya untuk tak membicarakan itu
"Kok malah diem,kenapa?"ujarnya mulai dengan nada tinggi, jelas marah,tadi Rahsya izin karena ada urusan penting, bukan untuk tawuran gak jelas
"Ya gimana,omongan nya itu,masa aku dibilang pengecut gak mau nikahin cewek orang,padahal kan aku udah nikahin kamu"nihil nya, bodohnya Naura percaya akan hal itu,ya anggukin aja
"Yaudah deh,biar enggak marah,gimana kalo sebulan ini kita pergi ketempat kita biasanya?"ucapan itu diangguki olehnya,membuat sudut bibir Rahsya tertarik,tersenyum dibuatnya
"Makasih sayang"ujarnya mencium pipi sang suami sekilas,pipinya memerah,cielah,kayak baru aja deket nya🤭
***
Paginya,ia harus menyiapkan diri untuk pergi keluar kota,tepatnya ia akan pergi ke Bali untuk beberapa Minggu,selain healing katanya,menyewa villa disana,sekitar 2 mingguan,banyak konser yang akan mendatang disana,ia bersiap membawa kursi listrik untuk sang istri,yang bisa dikontrol gitu loh,apa sih namanya,lupa
"Ayok sayang,kita harus sampe jam 4"ujarnya melipat kursi itu,lalu ia letakan di samping meja ,ia sandarkan di dinding kamarnya,terlihat koper yang berserakan,bahkan ia membawa asisten make up untuk foto shoot besok dibali,bibi dan memboking
Supir beserta mobil disana untuk keperluan yang lebih penting"Bentar sayang,aku masih ngantuk"ujarnya menutup wajahnya menggunakan selimut tebal miliknya, membuat Naura semakin gemas dibuatnya,rambutnya berantakan
"Sayangggg"rengeknya menarik lengan Naura hingga Naura jatuh di ranjang itu,tepat pada pangkuan Rahsya yang tengah bersandar di sandaran ranjang
"Ayolah"ujarnya dengan suara serak saat Naura mencoba keluar dari dekapan erat itu, Rahsya tersenyum mengangkat tengkuk wajah Naura,lalu melumat bibir itu,membuat nya tersenyum tipis,mendalami lumatan itu,membuat Naura mendehem
"Khm"ujarnya mencoba mendorong tubuh Rahsya,namun tak berpengaruh, Rahsya tetap saja melanjutkan aktivitas kesukaannya,bahkan ia sebal.saat Naura tak membalas ciumannya,ia menggigit bibir bawah sang istri mebuat lidahnya leluasa memasuki ruangan favoritnya,lalu melumatkan seluruh isi mulut itu,Naura melepas paksa,membuatnya menyerah, Rahsya melepas lumatan itu saat merasa dirinya puas mengekspor semua bagian favoritnya
"Paansih,kita tu terlambat,pakek Hoodie kamu,kita berangkat"
"Kenapa harus pake Hoodie?"Naura melotot seketika,melihat dari atas hingga bawah penampilan suaminya itu,gila,yakali mau kebandara gak pake baju?
"Tuh perut kamu kelihatan jelas,itu cuman punya aku"ujarnya memberikan Hoodie hitam bertuliskan salah satu brand di tengah tengahnya, Rahsya hendak memakai Hoodie itu ,namun mengecup sejenak bibir sang istri,membuat Naura menjitak keras jidat itu
***
"Sayang"manjanya menempelkan kepalanya ke bahu sang istri, sang istri menerima dengan senang,mengusap pipi itu pelan
"Love you"lanjutnya membuat Naura tertawa kecil dibuatnya
"Love you to baby"manis,hingga sebuah raut wajah bahagia muncul antara mereka
"Kenapa mereka sedeket itu?bukanya mereka masih pacaran?"ujar seseorang dari kejauhan,dengan jaket oversize dan kacamata hitam yang ia kenakan,siapa lelaki itu?
That's jangan kaget untuk kedepanya,banyak saingan yang mencoba memisahkan mereka,jadi stay dalam cerita,jangan lupa vote dan kasih saran buat dialog nya serta kasih tau kesalahan dalam teks ya,makasih yang udah promosiin cerita ini ke sosmed kalian, makasih 🌷💓
KAMU SEDANG MEMBACA
NaRa (Sudah Terbit)
Teen Fictionsudah terbit!!! tentang lelaki yang menyukai sahabatnya sendiri, namun saat Naura berpindah sekolah Naura disukai oleh teman sekelasnya/musuh lelaki itu, lalu bagaimana nasib sang pengagum?? Makanya baca dari awal hingga akhir Jangan lupa tunggu kel...