34. siapa orang itu?

2.1K 201 28
                                    

***

Kini ruangan dengan nuansa hangat itu kembali memikat pandangan mata mereka,rumah yang biasa menjadi pandangan mereka beberapa bulan yang lalu

"Masih bersih juga nih rumah"ujarnya melihat sekelilingnya dengan perasaan bahagia, Rahsya hanya tersenyum

"Ya iyalah,kalo kotor gak mungkin ditempatin sama nyonya Jourell"kini mereka tertawa bersama,panggilan itu teringat pada saat mereka berada di fase tak dekat namun saling berkomunikasi,tepatnya saat Naura tinggal di Jakarta untuk beberapa tahun,dan panggilan itu sering Rahsya panggil kepadanya,lucu deh

"Ternyata kamu masih inget"ujarnya membekap seluruh tubuh Naura memasuki pelukan hangatnya

Naura tersenyum,lalu mendongak ke atas,melihat paras tampan yang tak pernah berubah"3 tahun yang lalu"pelanya lalu memeluk erat tubuh itu

***

Kini rumah itu sunyi,benar benar hanya mereka berdua saja,entah para karyawan pergi kemana,yang pasti mereka tidak ada, Rahsya berjalan turun dari ranjang empuk itu,lalu menyelimuti kembali tubuh hangat sang kekasih,lalu perlahan berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air putih

*Drettt

"Halo"ujarnya menjawab panggilan dari seberang ponsel nya, Rahsya sedari tadi menganggukkan kepalanya seolah paham dengan ucapan itu,lalu berlari menuju kamarnya kembali,hal itu membuat Naura bingung,baru saja ia terbangun,sudah disambut dengan sang suami yang berlari terbirit-birit,belum sempat ia bertanya , Rahsya mencium kening nya terlebih dahulu

"Mau kemana?"

"Aku meeting dulu,ada cabang yang harus aku kerjain hari ini,hati hati ya dirumah,aku udah panggil bi Ningsih"ujarnya kembali berjalan keluar dari kamar itu,tergesa gesa saat menyalakan mesin mobilnya

"Hati hati"teriaknya saat mobil itu mulai keluar dari bagasi yang lumayan besar itu,tersenyum lalu kembali memasuki rumahnya,berjalan menuju kamarnya,lalu membaringkan kembali tubuh itu, berfikir apa yang akan ia lakukan,AHA,i know, Naura segera berjalan menuju loker yang biasa tersimpan file penting disana,entah file kantor ataupun kampus,bahkan foto masa muda pun ada,saat sibuk mencari album kenangan mereka berdua,tiba tiba saja terjatuh sebuah file yang belum pernah ia lihat,bahkan tertulis keterangan dokter,penasaran,ia membuka perlahan,terkejut dibuatnya,membukam mulutnya sendiri,mencoba memahami,menangisi file itu,bahkan kini wajahnya penuh dengan air mata,Narendra Rahsya Jourell yang di diagnosa memiliki penyakit hb rendah
Dan tingkat keparahan yang cukup,kemungkinan dan yang paling fatal dapat mengakibatkan kematian

Kini pandangannya pudar seketika,menghitam dengan tangan yang tak bisa ia gerakan kembali,lalu tergeletak begitu saja di lantai

***

"Sayang kamu udah bangun"ujarnya menuangkan segelas air putih hangat kedalam gelas yang cukup besar,lalu ikut duduk di kursi meja makan tersebut,tersenyum lalu memeluknya

"Kenapa kamu gak pernah cerita ke aku?"tangisnya memeluk erat tubuh yang kini tengah memeluknya juga, Rahsya mengelus puncak kepala itu,tersenyum

"Aku gak mau buat kamu khawatir cuman karena aku"

kini Rahsya membenarkan posisi Naura menghadap kearahnya dengan keadaan Naura berada di pangkuannya sembari memeluknya

"I don't want to happen"kini mereka berpelukan selama yang mereka mau,lalu melepas dan memberikan segelas air putih hangat itu kepada Naura

***

"Sayang"ujarnya menangkup pipi lembut yang berada di sampingnya,saat wajah itu berhadapan pada wajahnya, Naura sontak kaget lalu menepuk pipi itu pelan,lihat saja,wajahnya pucat dengan darah yang mengalir di hidungnya

bibirnya membiru kering, bahkan nafasnya tak teratur,detak jantungnya melambat,Naura dengan panik memanggil semua orang yang berada di seisi rumah,namun tak ada Satu jawaban darin orang yang ada disana,Naura menggapai ponsel nya,lalu menghubungi rumah sakit untuk segera memanggil ambulan,bahkan kini ia menangis histeris dibuatnya,mencoba menyadarkan sang suami dengan perasaan yang tak karuan

***

"Sayang bangunnn"histerisnya menggenggam tangan itu erat saat melihat pasien tergeletak tragis disana,bahkan keadaan nya parah dari sebelumnya,wajahnya membiru,bibirnya kering,dan lesu yang sangat terlihat,entah,ia tak tau apa.yang dirasakan oleh suaminya itu,namun ia tau,itu sangat sakit hingga membuatnya kehilangan kesadaranya

Ketika air matanya keluar perlahan begitu saja,bahkan ia tak menyadari bahwa jemari itu bergerak perlahan,sedari tadi ia memalingkan wajahnya,tak mau menatap salah satu kesedihan yang ia alami berkali kali,bahkan baru saja kemarin ia diberi tau bahwa sang suami menderita HB rendah dengan keadaan yang cukup parah,ia hanya bisa menangis tragis disampingnya


"

Sa-yang"lemahnya mencoba menggapai pipi itu,lalu menenangkan nya,Naura sontak tersenyum


"Alhamdulillah"ujarnya sembari mengusap air mata itu kasar

"Maaf sayang,a-ku gak-"

"Khm"ujarnya ber dehem pelan

"Kenapa sayang"

Rahsya terus berderu pelan,kini tenggorokan nya terasa sangat kering"aku gak bi-sa lama sa-ma kamu,aku ha-rus pergi duluan tanpa ad-a kata aku bersho-lawat pa-da anak kita"Naura menatap lama,tak suka dengan kata kata itu,bahkan perlahan air matanya mulai banjir kembali di wajahnya

"Ka-mu jangan sedih k-alo aku ud-ah gak ada,ka-mu tetap di bagian ce-rita ku"

"Maaf,ji-ka aku selal-u menyu-sahkan mu,aku sa-yang banget sa-ma ka-mu"putus putusnya,ia hanya bisa menangis sesenggukan, Rahsyaemciba mendekati wajah itu,lalu menciumnya untuk terakhir kalinya

"Apaan sih kamu ngomong kayak gitu,aku gak suka"

"Maaf sa-yang,ja-ngan ka-ngen aku,aku ju-ga ba-kal ka-ngen kamu"

Kini monitor itu menyaring keras didalam ruangan itu,terlihat hanya garis lurus disana,tak ada lagi detak jantung,nafas,dan helaian rambut itu

"Sayang"ujarnya membangun kan lelaki itu,mencoba tenang namun semakin lama semakin nyaring suara itu,kini ia teriak histeris dibuatnya

"DOKTER, DOKTER"teriaknya masih mencoba membangunkan lelaki itu,menepuk pelan pipi itu,namun nihil,bahkan nafas tak terasa berhembusan lagi ditanganya,kini bibir itu memutih,wajah itu memutih pucat, tangannya dingin saat ia mencoba menggenggamnya

"Sayang bangunnnn"

***

What's your Expression tau tentang part yang mendadak kek gini?kalo kalian kaget aku juga ikut kaget

NaRa (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang