31. aku kamu dan hujan yang telah membasahi kita

2.2K 197 8
                                    

Aku harus mengucapkan bahasa yang tak pernah kupakai demi mendapatkan wanita yang kini tengah menjadi istriku, selamanya
-asya

***

"Sayang jangan lari lari,nanti jatoh"teriaknya mencoba mengejar sang istri yang tengah berlari bebas kemanapun

Mereka tertawa melepaskan penat dan sedih nya mereka,terus tertawa memutari lapangan,dan rahsya yang terus berjaga jaga agar Naura tak terjatuh

Kini rahsya berjalan mendekati perempuan itu,lalu menggendong nya memutar tubuh itu pelan

"Sayanggggg"teriaknya kaget

Ia menghentikan itu,menurunkan perlahan tubuh Naura,lalu mengecup bibir manis kekasihnya

*Cup

"Ishhh"

Rahsya hanya tertawa dibuatnya,ia melihat tubuh Naura yang menggigil,bibirnya mulai membiru,tanpa basa basi,rahsya menggendong Naura seperti yang tadi ia lakukan

"Sayanggggg,kok pulang"

"Kamu udah kedinginan,nanti kamu sama dedek bayi sakit"kini ia berjalan menuju rumahnya,tak disangka,para warga melihat itu,entah ada yang sirik karena tak tau bahwa mereka telah menjadi suami istri,dan ada yang dibuat baper oleh kelakuan mereka,namun rahsya tak mengkhawatirkan itu,ia terus berjalan menuju rumah nya dengan nuansa hujan yang menetesi tubuhnya

***

"Dah sampe"ia membuka pintu itu perlahan,melihat rumahnya sepi,tentu,karena para penghuni disana tengah membersihkan taman belakang rumahnya,bukan serumah bersihin ya,tapi hampir semua

"Ayo mandi"ujarnya melepas kaos panjang milik istrinya,Naura berteriak

"Aaaaa,gak mauuuuu"ujarnya mendorong pelan dada bidang sang suami,namun tak mempan,mana mungkin tangan mungil kuat mendorong dada itu

Kini wajahnya pasrah saat tubuhnya digendong oleh sang kekasih,pasrah aja lah, batinya memasang wajah sepasrah pasrah nya

***

"Nih pakek ini aja,kamu cantik pakek ini"ia menunjukan baju miliknya,baju kaos yang sangat besar bagi tubuh mungil milik Naura,Naura mendegus kesal dibuatnya,membuat Rahsya semakin gemas dibuatnya

"Ishh,gemes banget,istri siapa sih"godanya mencubit pipi mulus Naura

"mas Rahsya"perkataan itu membuat pipi Rahsya memerah, pertamakali ia dipanggil dengan sebutan mas

"Cih kenapa tuh pipi"ujarnya menampar pelan pipi Rahsya

"Enggak"

***

Naura merasakan sebuah hamparan nafas menerjang wajahnya,saat ia membuka matanya,pantas saja,sang suami tengah tertidur dihadapanya

"Emh"ujarnya mendorong pelan tubuh itu,membuat nya terbangun

"Apasih sayang"perlahan ia membuka matanya,ia malah semakin erat memeluk tubuh itu

"Sayang"ujarnya menangkup pipi sang kekasih,kok panas,batinya mencoba menempelkan telapak tangannya di kening sang istri

"Tuh kan"ia terbangun dari mimpinya,mencari sesuatu di loker itu

"Kamu nyari apa sih sayang"jawabnya menggeliat,lalu memeluk kembali gulingnya

"Cari termometer"Naura membulatkan matanya,siapa yang sakit?suami nya?,astagaaaa

"Kamu sakit?"ujarnya menempelkan punggung telapak tanganya dikening sang suami

"Kamu yang sakit sayang"geleng nya,Naura merasa aneh,ia tak merasakan apapun

"Tapi aku biasa aj-"

Ia berlari menuju kamar mandi,membuat Rahsya heran lalu mengikuti langkah tersebut

NaRa (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang