•Kemana?•

56 11 3
                                    


Keynaan tak henti hentinya menyunggingkan senyum bodohnya sembari berjalan dengan paper bag hitam di tangan kanannya yang sedari tadi bergerak seirama dengan langkah kakinya

Sementara tangan kirinya ia masukkan kedalam saku celananya ia berjalan tegap sangat gagah dan tampan tak lupa dengan kulitnya yang termasuk kedalam golongan putih tapi bukan seperti oppa" Korea

Putih dalam standar Indonesia

Sedikit kuning Langsat

Tapi tak jarang banyak yang mengatakan bahwa Keynaan itu memiliki kulit putih

Jangan lupakan rambut hitam legam, bulu mata lentik dengan tatapan yang tajam, iris mata berwarna kecoklatan, alis tebal, bibir tipis berwarna peach terlihat sangat sehat dan rahang yang tegas

Graziano Keynaan, lelaki yang nyaris 'sempurna' jika saja memiliki otak yang waras












"Umaga umaga! Ada babang keynaan!!" Teriak seorang siswi heboh yang sukses membuat seisi kelas mengalihkan atensi mereka menatap kagum sosok yang berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis yang terukir disana

"Ganteng banget ya Allah"

"Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan"

"Rahimku hangat mazz"

Seperti itulah desas desus kelas yang mendadak heboh dengan kedatangan Keynaan secara mendadak

Memang ini bukan yang pertama Keynaan datang ke kelas mereka tapi untuk yang satu ini sangat berbeda karena hari ini Keynaan terlihat waras

Biasanya lelaki itu datang dengan wajah songong bersama antek anteknya yang belum sempat masuk sudah di lempar kursi sama Aghata membuat siswi-siswi disana tidak bisa menikmati keindahan seorang Keynaan

"Cari Aghata ya?" Tanya salah seorang siswi

Mereka sudah sangat hafal dengan gelagat lelaki jangkung itu

"Benar, aghatanya mana ya?" Tanya Keynaan

"Aghata ga masuk hari ini, gatau deh kemana" Siswi dengan pipi gembul itu mengedikkan bahunya

Keynaan mengernyit heran

Tidak biasanya

"Oh. Thanks ya" Setelah mengatakan kata terakhir nya Keynaan berlalu dari sana dengan perasaan kecewa

Yah

Kecewa karena tak mendapatkan sang pujaan hati padahal Keynaan sangat sangat merindukan wajah galak yang sialnya sangat manis dan indah itu di mata Keynaan

Senyum yang tadi terukir kini sirna tenggelam dalam perasaan kecewa dengan kerinduan yang tak dapat dibendung

Padahal baru kemarin mereka menghabiskan beberapa jam bersama tapi setelah kepulangan Aghata dari rumahnya Keynaan sudah dilanda kerinduan

Hari ini dia berinisiatif membelikan mainan untuk Juno sebagai akal akalannya agar dapat bertemu Aghata, karena jika dia membelikan sesuatu untuk Aghata sudah jelas wanita itu akan menolaknya secara mentah mentah

Tapi lihat apa yang dia dapatkan hari ini?

Aghata tidak masuk sekolah

Itu artinya dia harus kembali membendung kerinduannya

Tapi,

Kemana wanita itu pergi?

Pikirnya kembali

"Kalau sakit ga mungkin, orang kemarin sehat-sehat aja" Keynaan bergumam dengan kakinya yang terus melangkah

"Jangan jangan tuh anak cabut!?" Tebaknya

"Wah bener bener tuh cewek brandalan"



















Sementara Aghata kini sedang meringkuk di balik selimut tebalnya, beberapa kali terdengar suara ringisan kesakitan darinya

Dirinya benar benar tidak bisa berjalan akibat tendangan yang menggila dari sang ibu kemarin malam

Bahkan luka luka di tubuhnya belum terobati

Lalu bagaimana Aghata bisa sampai di kamarnya yang berada di lantai 2?

Jangan berharap lebih

Tidak ada yang menolong Aghata, dirinya merangkak dan mengesot bersusah payah menuju kamarnya

Beruntunglah setelah puas menghajar Aghata wanita itu pergi bersama sang suami keluar kota untuk mengurus bisnis mereka, mungkin akan pulang 3 hari kedepan

Jadi Aghata bisa beristirahat hari ini dirumah

Jika tidak, Aghata tak akan bisa berbaring di balik selimut pagi ini, jika dia tidak sekolah wanita itu akan kembali menghajar Aghata

Mau bagaimanapun keadaan Aghata selagi anak itu masih membuka matanya dan bernafas dia akan dipaksa untuk berangkat kesekolah

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu terdengar sebelum pintu itu terbuka perlahan

•AGHATA• [[KA]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang