"Ma, anak mama siapa sih!? Key baru pulang loh ini, malah asik sama Aghata!" Keynaan merajuk
Sedari tadi dua wanita itu asik dengan cerita mereka tak memperdulikan keynaan yang duduk di sofa samping mereka yang sedari tadi menunggu giliran untuk ngomong tapi ternyata tidak ada dialog untuknya:)
Sudahlah key, kau punya burung tak pantas masuk ke circle mereka
"Berisik kamu! Mau mama apain rupanya kalau kamu pulang? Mama timang timang? Biasa juga pulang langsung ke kamar molor, ini sok sokan gak di peduliin, alay! Udah sana sana kamu main PS aja! Ganggu" Mama keynaan julid
"Tegahh!! Mama tegah sama key! Key kit heart! Cukup know! Mama udah gak sayang key! Hu hu hu" Drama keynaan mulai
"Aduh key kamu nanti mama lempar meja ini ya? Berisik banget heran, bilang aja kamu iri Aghata sama mama terus kan! Ga kebagian kamu kan?" Mama keynaan semakin meledeknya
"Tuh tau! Dah ah key mau ke kamar aja, percuma di sini ga dipeduliin!" Keynaan bangkit dari duduknya membuang muka dengan lagaknya dan mengibas rambutnya seakan akan rambutnya begitu panjang seperti Rapunzel
Tapi sebelum benar benar pergi
"Sayang nanti ke kamar ya, aku pengen tabrak tabrak masuk" Keynaan ngewink ke Aghata dengan muka cabulnya, bibir bawahnya ia gigit untuk menggoda Aghata
Aghata membulatkan matanya sempurna
Tentu saja itu sukses membuatnya dilempar sendal oleh mamanya
"Hahahaha" Keynaan tertawa puas mengerjai mamanya, dia lari untuk naik ke lantai 2
"Memang anak sama bapak sama aja, kamu ga di apa apain sama keynaan kan sayang? Ga di grepe grepe kan? Ga di cabuli kan?" Mama keynaan khawatir dirinya memeriksa tubuh Aghata membuat Aghata tertawa
"Engga ma... Mana berani key macem macem sama tata, mama tenang aja key baik kok..." Aghata tersenyum
Dia sudah terbiasa dengan ibu key, bahkan mereka begitu akrab sekarang, padahal baru saja bertemu
Aghata tak tau harus mengekspresikannya seperti apa, dia senang sekaligus sedih, entah lah baru kali ini dia merasakan sosok ibu hidup di dalam dirinya, apakah begini rasanya disayangi ibu? Keynaan benar benar beruntung
Aghata sangat berterima kasih pada keynaan karena sudah membawanya kesini, Aghata merasakan kehangatan yang tak pernah ia rasakan semasa hidupnya, dia merasakan pelukan seorang ibu, rasa khawatir seorang ibu, bahkan saling bercerita hal hal random dengan ibu
Aghata bahagia
Aghata mau selamanya seperti ini
Apakah boleh?
"Sayang!" Keynaan berkeliling mencari Aghata
Sekarang udah sayang sayangan aja nih manusia satu, macam udah di terima Aghata aja mwehehe
"Aghata!" Dirinya kembali memanggil dengan suara yang besar
"Di dapur!" Sahut Aghata
Keynaan dengan segara menuju dapur
"Aku cariin juga, di tungguin di kamar ga datang datang, ngapain sih di sini?" Keynaan datang datang langsung nemplok di belakang tubuh Aghata dia melingkarkan tangannya di perut Aghata dan menghirup aroma tubuh wanita itu dalam dalam
"Heh! Kalau mau mesum nikah dulu!" Mamanya memukul kepala keynaan dengan centong
"Apasih ma ganggu aja!" Keynaan melirik tak suka membuat perutnya terpaksa di cubit oleh mamanya, sang empu mengadu kesakitan
"Sayang sakittt...." Keynaan mengadu pada Aghata dengan bibir bawah yang dimajukan kedepan seakan akan ingin menangis
"Rasain, habisnya usil" Aghata berjalan menuju oven dan memasukkan adonan yang tadi ia buat ke dalamnya
"Kamu kok-"
"Mending sana jemput Juno deh, aku lagi sibuk buat kue nih sama mama jangan gangguuu, gapapa kan?"
Memang sudah waktunya Juno pulang sekolah, kenapa lama? Karena Juno ikut ekskul basket hingga sore hari
Dan yang menjemput Juno juga lebih sering keynaan dari pada Aghata
"Yasudah aku berangkat ya" keynaan mengecup puncak kepala Aghata
"Ihh key apaan sih!" Aghata malu karena sedari tadi mama keynaan mendengar dan memperhatikan mereka berdua
"Tadi juga di kamar lebih say- Awww!"
"Terus, terus bilang aneh aneh!" Aghata mencubit perut keynaan sekuat tenaganya
"I-iya sayang iya iya ampun!"
Mama key yang menyaksikan itu hanya tersenyum dan geleng geleng kepala
Anak nya yang usil dan Aghata yang pemalu, mereka sangat cocok, dia merestui pasangan keynaan kali ini
"Mama sayang, papa pulang!"
"Loh, anak siapa ini?" Lelaki itu berjalan mendekati anak lelaki yang kini tengah menonton acara televisi di ruang tenang
"Cil, anak siape lu?" Suara ayah keynaan berhasil mengejutkan Juno yang tengah asik menonton tv
Iyaa, keynaan membawa Juno juga kerumah nya
"A-a"
"Ehh papa sudah pulang... Ini loh pa adik nya Aghata, calon mantu kita" Ucap mama key semangat memperkenalkan Juno pada suaminya
"Aghata? Cewe yang selalu di ceritain keynaan itu?" Tanya suaminya memastikan
"Iya pa! Lihat ganteng kan!! Mama seneng bangett rumah kita jadi ramaii!"
"Sayang, kenalin ini suami mama, panggilnya papa ya" wanita itu mengelus Surai Juno
Juno yang masih bingung menatap wanita yang kini sudah ia panggil mama
"Papa? Jadi Juno punya papa baru juga?" Tanya Juno dengan polosnya
Orang tua keynaan sebenarnya sudah mengetahui apa yang terjadi dengan Aghata dan adiknya ini, makanya mereka menyambut Aghata dengan gembira
"Bener! Sekarang Juno punya papa baruuu, namanya papa seann" Papa key memperkenalkan dirinya
"Yeayyyy Juno punya papa jugaaa!!" Juno loncat memeluk kaki lelaki itu
Papa key tertawa ia mengangkat Juno kedalam gendongannya
"Gimana kalau kita jalan-jalan keluar malam ini sama mama?" Tawar papa key
"Emang boleh pa?" Tanya Juno sedikit takut
"Tentu saja boleh boy! Apapun yang Juno mau semuanya papa belikan, mau apa? Ice cream? Mobil mobilan? Coklat? Semua papa belikan"
"Serius!!? Makasihhh papaa, papa Sean baik bangettt, Juno sayang!" Juno memeluk papa key begitu erat tentu saja itu membuat istrinya terharu, dia bersyukur suaminya mau menerima Juno dengan lapang dada
Bahkan memperlakukan Juno seperti anaknya sendiri
"Tapi sebelum itu kita makan malam bareng dulu ya, mama sama kak Aghata udah masak banyak lohh"
"Oteyy ma!"
Mereka makan dengan damai, Aghata belum begitu dekat dengan papa key, dia masih canggung, tapi bisa ia lihat Juno begitu akrab dengan lelaki itu, bahkan beberapa kali ia melihat Juno di suap oleh mama keynaan dan papanya bercanda dengan Juno
Harus dengan cara apa Aghata berterima kasih pada keynaan?
Disaat dirinya terpuruk tak tau apa yang harus ia katakan pada Juno, bahkan hampir tak ingin menemui adiknya itu, keynaan datang dan membawa mereka masuk kedalam rumah yang penuh dengan cinta ini
Aghata senang, sangat senang, Juno juga pasti sangat bahagia, terlihat dari senyuman yang tak pudar sedari ia menginjakkan kakinya kesini
Bahkan Aghata pun sama, perlahan dia melupakan kenangan kenangan pahit itu
Tbc.
Jangan lupa vote and komennyaa yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
•AGHATA• [[KA]]
Fiksi RemajaBertahan atau mati. Cinta atau harta. Jasad yang berjalan di atas bumi membawa jiwa yang sudah mati Ini adalah kisah perjalanan hidup Aghata [[Cerita ini di buat atas ide dari author sendiri]] ⚠️ Banyak mengandung kata kasar dan adegan dewasa❗ Moho...