"Ikut gue ya ta, gue mohon, gue maksa kali ini" Sudah hampir setengah jam keynaan menangis masih dengan memeluk Aghata bahkan kini mereka tengah berbaring dengan wajah keynaan yang berada di ceruk leher Aghata
Aghata tak banyak berbicara setelah keynaan meluapkan tangisannya beberapa waktu lalu, dia membiarkan keynaan memeluknya bahkan Aghata juga turut memeluk lelaki itu, tangannya tak henti hentinya menyisir rambut Keynaan
"Gu-"
"Ta, please," Keynaan mengangkat kepalanya dia mengecup dagu Aghata dengan lembut lalu tangannya terulur untuk mengelus pipi halus aghata
"Gue gamau Lo terluka lagi ta, udah gue bilang gue siap jadi rumah Lo, andalkan gue ta, jangan sakiti diri lo sendiri... Gue sayang sama Lo ta, gue hancur lihat Lo kaya gini... Gue merasa gagal jaga Lo" Sambung Keynaan
"Ikut gue ya?"
Aghata berfikir sebentar, dirinya menelisik mata indah lelaki itu, dapat Aghata lihat keynaan benar benar serius dalam ucapannya
Perlahan kepalanya mengangguk menyetujui ajakan keynaan yang entah diapun tak tau kemana lelaki itu akan membawanya
Keynaan tersenyum dia menaikkan badannya lalu mengecup puncak kepala Aghata dan kembali mengeratkan pelukan mereka, kini Aghata tepat berada di dada bidang keynaan
"Ayo key, gue gamau disini"
"Iya sayang, tapi aku masih mau peluk-peluk gini gimana donggg" Keynaan memelas memajukan bibir bawahnya menatap Aghata
"Jijik! Bilang aja Lo cari kesempatan kan anjing!" Aghata memukul wajah keynaan membuat sang empu tertawa
"Jijik jijik tapi tangannya ga dilepas tuhh dari perut" Ucap keynaan meledek Aghata yang nyatanya wanita itu bahkan tak menjauh dari dirinya
Tidak seperti biasanya, jangankan dipeluk kaya gini, di dekati aja udah pasti keynaan kena amukan
Tapi ini?
Bahkan keynaan mengecup nya pun dia tak marah
"Biar!" Aghata memasukkan wajahnya kedalam dada keynaan
"Eh-eh-eh apanihh? Kayanya ada yang meleleh nih?" Goda keynaan lagi
"Bacot anjing"
"Hahaha" Tawa keynaan pecah, entahlah hari ini dia sedih bahkan sampai menangis, seorang keynaan tidak pernah menangis tetapi hari ini dia menangis bahkan di pelukan Aghata!
Tapi dia juga sangat bahagia karena Aghata hari ini begitu manis seperti anak kucing, setan mana yang merasukinya?
"Udah yuk, nanti aja lagi hug hug nyaa, katanya gamau disini?"
"Hemm" Aghata melepaskan pelukannya mereka beralih duduk
"Kita mau kemana?" Tanya Aghata
"Ke suatu tempat yang pastinya kamu akan merasa aman nyaman dan damai, ayo let's go!!" Keynaan bersemangat dia langsung turun dari ranjang
"Tunggu, gue mau bawa baju-baju gue sama Juno" Ungkap Aghata
Keynaan mendekati Aghata yang duduk di pinggir kasur, dia mengelus rambut Aghata dengan kedua tangannya dari puncak kepala Aghata hingga ke dagunya
"Iya sayang... Aku bantuin, ayo"
"Barang-barang nya udah aku masukin ke mobil semua, ayo" Keynaan datang mengajak Aghata yang rupanya tengah berbicara dengan bibi yang tadi keynaan tanya
"Bi, jaga diri baik baik ya, Aghata pamit"
Bibi menangis memeluk erat Aghata, sedih mendengar Aghata akan pergi dan tak tau kapan dia akan kembali ke rumah ini lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
•AGHATA• [[KA]]
Fiksi RemajaBertahan atau mati. Cinta atau harta. Jasad yang berjalan di atas bumi membawa jiwa yang sudah mati Ini adalah kisah perjalanan hidup Aghata [[Cerita ini di buat atas ide dari author sendiri]] ⚠️ Banyak mengandung kata kasar dan adegan dewasa❗ Moho...