Acara sudah dimulai dari 3jam yang lalu, begitu ramai dan meriah semua siswa siswi sangat menikmatinya
Keynaan and the gang juga sibuk mempersiapkan diri karena sebentar lagi mereka akan naik keatas panggung siap untuk lebih memeriahkan suasana karena penampilan merekalah yang paling di nanti nanti
"Nana kesana duluan ya, nanti Tata nyusul"
"Otee Tata jangan lama-lama yaa!!"
Aghata mengangguk sebagai jawaban Kana pergi meninggalkan Aghata sendirian
Karena Kana lah yang memaksa makanya Aghata berada di sini saat ini, jujur dia sangat malas tapi Kana terus merengek membujuknya agar ikut bersamanya menghadiri event sekolah
Kana sudah pergi tenggelam dalam ratusan manusia, ikut bergabung di sana untuk melihat penampilan para pengeran sekolah 'katanya'
Itulah yang membuat Kana memaksa Aghata, karena dia sangat penasaran dengan apa yang dikatakan orang" 'pangeran sekolah' seganteng apa mereka sampai di sebut sebagai pangeran?
Sementara Aghata dia mulai mengasingkan diri dari kerumunan
Tapi
"Kak Aghata?"
Aghata menoleh dia membolakan matanya terkejut sedikit ketakutan seperti melihat hantu Aghata segera pergi dari sana mencoba tak memperdulikan seseorang yang kini mengejarnya
"Kak tunggu kak!" Orang itu terus berusaha meraih Aghata
"Kak tolong kak dengarin Giyan dulu kak!"
Aghata tak perduli dia terus menghindar sampai Giyan berhasil meraih tangannya menahannya untuk berhenti
"Kak-"
"Giyan please" Ucap Aghata dengan sorot mata yang tak tenang dia memohon agar Giyan melepaskan tangannya
"Giyan gabakal nyakitin kakak, percaya sama Giyan kak, tolong dengarin Giyan dulu kak, Giyan rindu kakak" Suara Giyan terdengar parau menggenggam kedua tangan Aghata dia sangat merindukan wanita itu
Disinilah mereka saat ini, duduk di salah satu cafe yang tak jauh dari sekolah yah acara di adakan di sekolah
"Sumpah kak Giyan gak nyangka kita rupanya satu sekolah!?" Ucap Giyan semangat
Aghata hanya diam menanggapi lelaki di depannya dengan senyum tipis tatapan matanya masih sama memperlihatkan dia tidak tenang
"Kak, Giyan ngerti perasaan kakak, tapi sungguh kak, Giyan gak bawak siapa-siapa sekarang"
"Kakak percaya sama Giyan kan? Giyan berani sumpah Giyan sendiri kak, Giyan gak sama antek antek bang Vano" Giyan berusaha meyakinkan Aghata
"Justru Giyan bersyukur bisa ketemu kakak, kakak udah tau?"
Aghata mengernyit bingung tidak mengerti maksud dari pertanyaan Giyan
"Tau apa?"
"Bang Vano kak, bang Vano menggila"
Aghata:
TBC.
Hayolohhh ingat Giyan gak?
Ga ingat gatauh sih bukan urusan icyon
BAYYYYY!
KAMU SEDANG MEMBACA
•AGHATA• [[KA]]
Novela JuvenilBertahan atau mati. Cinta atau harta. Jasad yang berjalan di atas bumi membawa jiwa yang sudah mati Ini adalah kisah perjalanan hidup Aghata [[Cerita ini di buat atas ide dari author sendiri]] ⚠️ Banyak mengandung kata kasar dan adegan dewasa❗ Moho...