"Untuk pernikahan, papa sudah memberikan restu kepada kalian, tapi papa minta satu hal dari kalian yang papa sangat harapkan kalian bisa menerimanya" Ucap serius sang kepala keluarga
Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tengah setelah acara makan malam bersama
Papa, mama, key dan Aghata
Juno sudah lebih dulu masuk kedalam kamar untuk mengerjakan tugas sekolahnya"Apa pa? Asal ga pisah sama Aghata, key bakal lakuin pa" Jawab keynaan yakin
"Hadeh, dasar bucin" Mama key lelah melihat anak semata wayangnya itu
"Papa cuman mau kamu dan Aghata melanjutkan pendidikan kalian, papa akan atur penerbangan kalian keluar negeri beserta fasilitas kalian di sana nantinya, bisa kan?
Tidak sulit, setelah 4 tahun Aghata bisa kembali kesini, tapi kamu key, papa mau kamu menyelesaikan sampai S2.
Papa tidak ingin anak dan istrimu nantinya hidup serba kekurangan, harta benda yang papa miliki tidak ada artinya jika kamu tidak melanjutkan pendidikanmu, jika bukan kamu siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan papa, kamu anak papa satu satunya key, segala yang papa miliki akan menjadi milik kamu dan begitu seterusnya, bagaimana? Kalian setuju?"
Tentu perkataan papa key membuat Aghata terkejut, tidak dengan key, karena dirinya sudah lebih dulu mendapat tuntutan ini sebelum ia mendapatkan Aghata
Dan alasannya saat itu "key akan kuliah kalau key sudah mendapatkan Aghata." Dan sekarang? Alasan itu tak bisa lagi ia pergunakan
Bahkan kini ayahnya memasukkan Aghata ke universitas yang sama dengannya
"Maaf pa, tapi bagaimana dengan Juno?" Tanya Aghata, dia tak bisa meninggalkan adik semata wayangnya itu
"Kamu tak perlu khawatir tentang Juno Aghata... Juno sudah kami anggap sebagai anak kami sendiri, kamu dan Juno adalah bagian dari keluarga ini, papa dan mama akan mengurusnya dengan penuh kasih sayang" Papa key mencoba mengambil kepercayaan Aghata
"Benar sayang... Kamu tidak perlu khawatir, sebenarnya kamu juga bisa menolak tawaran ini, tapi bayi besar itu pasti tak akan mau di terjang ke luar negeri jika tidak ada kamu..." Sambung mama key melirik sinis keynaan
Aghata tampak berpikir, dia ingin menolak, tapi mendengar perkataan mama Keynaan dia jadi tidak enak hati
Dirinya sudah banyak di tolong keluarga ini, dan sekarang? Inilah saat nya dia bergerak, lagian keynaan juga akan menjadi suaminya, jika lelaki itu tidak kerja mau makan apa anak-anaknya nanti?
"Baik ma pa, kalau begitu Aghata terima" Aghata menjawab dengan penuh keyakinan
Mama dan papa keynaan juga turut bahagia, mereka tampak tersenyum legah
"Tapi ma" Keynaan berhasil membuat senyum suami istri itu luntur
"Keynaan mau sebelum berangkat kami menikah terlebih dahulu, keynaan mau jagain Aghata di sana ma pa, kalau kami belum menikah gimana keynaan bisa jagain Aghata selama 24 jam? Keynaan gamau calon istri keynaan hilangg..."
Suami istri itu tampak berpikir
Benar juga
"Boleh, asal kamu sudah punya modalnya?" Tanya papa key
Keynaan diam
"Ada, tapi tidak banyak, cukup untuk acara kecil kecilan" dirinya beralih menatap Aghata di sampingnya lalu menggenggam tangan wanita itu "Gapapa ya sayang? Nanti kita kembali kesini aku udah kerja kita buat pesta yang meriah dan mewah, yaa?"
Aghata rasanya mau nangis!
Gatau dirinya sangat terharu melihat keseriusan keynaan dalam ucapannya
Sedih, senang, lucu, semua bercampur menjadi satu"Key... Aku gapernah nuntut kamu untuk apapun selain mencintai ku dan Juno dengan keikhlasan dalam diri kamu, aku ga minta pesta yang meriah atau apapun itu, sederhana tapi cintanya yang besar, itu yang aku mau..." Aghata mengusap pundak keynaan sembari tersenyum lembut
Begitu indah Dimata keynaan
Dirinya tak salah memilih wanitaMama dan papa key juga takjup melihat anak dan calon menantunya mereka benar benar serasih
Padahal tadi papa keynaan hanya mengetes anaknya itu
"Hahaha, tidak tidak, papa hanya bercanda, tidak mungkin papa membiarkan calon menantu tercantik papa menikah dengan sederhana"
"Pa, tapi kalau Aghata mau yang sederhana juga gapapa kan pa? Hanya di hadiri orang orang terdekat?" Bisa dilihat tatapan penuh harap dari Aghata
Mama dan papa keynaan tidak mengerti mengapa menantu mereka begitu sederhana hidupnya?
Tapi mereka mencoba untuk menghargai privasi Aghata, mungkin ini menyangkut keluarganya"Gapapa sayang.. semua ada di tangan kamu, kamu maunya gimana mama dan papa dukung kalian, iyakan pa?"
"Benar, papa setuju dengan mama"
"Memang lebih baik kalian menikah terlebih dahulu, dari pada berbuat zina disana, soalnya calon suami mu itu hormonnya tumpah tumpah!" Sindir mama key
"JADI TATA MAU KELUAR NEGERI!?"
Kaget Kana mendengar kabar dari Aghata"Iya Nana.... Tata juga...
Mau menikah" Aghata malu malu di akhir kalimatnya
"WHAT!? sama siapa!!? Kenapa nana gatau!? Kenapa tiba tiba!? Tata hamil!?" Kana semakin shock
"Enak aja!" Aghata memukul tangan kana, tentu saja dengan penuh kasih sayang, gabisa Aghata tuhh kasar sama Nana tersayangnyaaa unchh
"Sama gue" Keynaan datang dan duduk di sebelah kiri Aghata sementara Kana di sisi kanan Aghata
"Dihh perasaan Lo!" Kana memukul wajah keynaan
"Lah emang anjir! Calon bini gue nihh senggol dong anjay" Keynaan memeluk Aghata gemas
"Bener ta? Sama buaya muara ini!?" Kana masih tidak habis pikir
Gimana bisa!!?
"Hehe iya" Aghata cengar cengir malu
Dulu dia begitu membenci keynaan ehh sekarang Keynaan malah menjadi calon suaminya
Memang benar kata orang orang
Jangan terlalu membenci nanti jadi cinta
"WHATTT!!!?"
TBC.
Jangan lupa voment nya yahh
Maaf yahh sayang" icyon, icyon lama up nyaa🥹🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
•AGHATA• [[KA]]
Fiksi RemajaBertahan atau mati. Cinta atau harta. Jasad yang berjalan di atas bumi membawa jiwa yang sudah mati Ini adalah kisah perjalanan hidup Aghata [[Cerita ini di buat atas ide dari author sendiri]] ⚠️ Banyak mengandung kata kasar dan adegan dewasa❗ Moho...