Tangisnya tersendu-sendu, sementara hari mulai semakin gelap. Harry tertidur setelah lelah berlari. Terlalu nyenyak sampai terbangun di sore hari, lupa waktu.
Dia ketakutan, sementara hutan belakang Manor sangatlah luas. Bingung harus melangkah kemana.
"Mommy... Daddy... Aku takut..." bisiknya cemas.
Suara-suara hewan malam terus terdengar, membuatnya semakin khawatir. Bagaimana jika dirinya tersesat? Perutnya juga sudah lapar.
Mungkin 1/2 jam sudah dirinya berkeliling di tempat yang selalu terlihat sama.
"Aku... Aku ingin pulang." tangisnya kembali.
Sementara itu dirinya tak bisa melihat menara Manor sedikitpun karena pepohonan yang terlalu tinggi dan rimbun, kabut tebal juga mulai menutupi sebagian area.
Sehingga Harry tak memiliki petunjuk arah untuk pulang.
Wajahnya semakin terlihat pucat, ketika suara langkah terdengar. Apakah itu suara langkah Ayahnya? Ataukah ibunya? Atu lebih buruk jika suara itu berasal dari hewan buas?.
Yang terakhirnya apakah mungkin keluarganya memelihara hewan buas di belakang Manor sebagai penjaga?.
"Mom! Dad! Aku takut...." mencoba berteriak, siapa tau ada yang menemukannya.
Puk...
"Aahhhh!!!" teriaknya kaget ketika ada tangan yang menyentuh bahunya.
"Kau disini rupanya..."
Suara yang sedikit asing menyapa pendengarannya.
"Marco?!" Harry berbalik. 'Kenapa pria itu ada disini?' pikir Harry bingung.
"Semua orang telah mencarimu di setiap sudut Manor sejak tadi siang."
"Lalu kenapa kau bisa menemukan?"
"Teriakanmu terdengar keras ketika aku terbang. Jadi aku turun kebawa untuk mencarimu."
Harry tertunduk malu, wajahnya memerah. Dia malu sekali jika terdengar berteriak seperti anak perempuan yang cengeng.
"Ayo ikut, mereka sudah khawatir sejak tadi."
Marco mengajak Harry untuk menaiki sapunya.
"Terimakasih telah menemukanku." Harry memegang jubah pria itu dengan gugup.
"Tidak masalah..." Marco selalu tersenyum dalam setiap ucapannya. Terlihat seperti pria yang sangat ramah.
"Ngomong-ngomong kenapa kau bisa ada disini?"
"Aku mengantar Ayahku untuk bertemu dengan Uncle Malfoy sebenarnya. Tapi mendengarmu yang hilang, aku memutuskan untuk ikut mencari."
"Maaf telah merepotkan." bisiknya.
"Tidak juga, ayo turun." ajaknya ketika sampai di taman belakang Manor.
"Harry!" Suara ibunya terdengar dari arah belakang.
"Mommy..."
"Kami khawatir sekali..." Astoria datang dan berlari, kemudian memeluk anaknya erat. "Mommy pikir kamu kabur."
Sungguh, Astoria sejak tadi ketakutan. Takut anaknya kabur, lebih takutnya lagi Harry ditemukan oleh Lord Voldemort.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Mate II (TOMARRY)
RandomDunia terus berputar, sementara Tom tetap terdiam di tempat yang sama. Tak ingin melangkah ataupun pergi, hanya ingin disini... Tetap disini, menjalani waktunya yang telah mati bersama hari penguburan tanpa jasad milik kekasihnya yang dia khianati. ...