7. Marco II

1.2K 220 11
                                    

Tangisannya terdengar sampai tersedu-sedu. Sementara Narcissa terus memeluk Cucunya dengan erat. Pundak Harry sampai terlihat bergetar, menahan rasa sakit hatinya yang sampai menyesakkan dada. Dia belum pernah di bentak seperti itu dalam hidupnya.

"Apakah aku sangat salah sehingga Daddy marah besar padaku?"

"Jangan menangis sayang. Kamu tidak salah, Daddy-mu hanya sedang tidak bisa mengontrol emosinya."

Narcissa juga marah pada anaknya, tapi untuk sekarang biarkan Lucius untuk mengurusnya. Biarkan nanti dia mencerca Draco karena sudah keterlaluan dalam memperlakukan Cucunya.

"Grandma, apakah Scorpie pernah Daddy bentak? Tapi sepertinya Daddy tidak pernah membentak Scorpie." pikirannya itu semakin membuat Harry sedih. "Aku hanya ingin seperti Scorpie... Hiks..."

"Harry... Tidak seperti itu sayangku, Daddy sangat menyayangimu." Bahkan yang paling menyakitkan bagi Narcissa adalah Cucunya bisa sampai berpikiran seperti ini.

"No! Daddy dan Mommy memperlakukan kita dengan berbeda. Hampir 18 tahun dalam hidup, aku dikurung dalam Manor dengan Diaken."

Diaken, peri rumah itu menjadi teman satu-satunya sejak Harry kecil.

"Jangan berpikiran seperti itu sayang. Kami semua sangat menyayangimu, ada alasan kuat tentang kami melakukan hal ini. Semua demi kebaikan..." Ucapannya terpotong.

"Kebaikan? Tapi aku bahkan tidak mengerti dunia luar. Tidak sekolah seperti Scorpie, bahkan selalu dalam pengawasan selama 24 jam."

Harry menatap Narcissa kecewa, bukan main sakit hatinya jika sudah menyangkut perbandingan hidup antara dirinya dan saudara kandungnya.

"Tidak nak, itu tidak benar." tangan lembutnya mengelus pipi Cucunya yang basah dengan uraian air mata. Sementara dirinya juga ikut menangis. "Kau bisa dalam bahaya jika lepas dari pengawasan. Kami tidak ingin hal itu terjadi padamu..."

"Apakah itu alasan yang masuk akal? Tolong katakan padaku?" Harry menuntut jawaban.

"Ada seseorang yang ingin mendapatkanmu. Mungkin kau tidak akan ada disini jika orang itu berhasil menemukanmu."

"Aku tidak percaya, itu pasti hanya alasan saja." Harry menyangkal semua ucapan tak masuk akal itu.

"Tidak, ini benar-benar terjadi..." Narcissa merasa pasrah, bingung harus menjelaskannya dengan cara apa. Karena hal itu terlalu rumit untuk di jelaskan.

"Bohong! Aku tidak mau mendengarnya." Harry menutup telinga,semuanya sangat diluar logika.
.
.
.
.

"Anak terakhir Astoria adalah Submissive?" Daphne menatap ibunya tak percaya.

"Benar, sebentar lagi usianya akan menginjak 18." Wendy, nyonya besar keluarga Greengrass mengangguk.

"Tapi kenapa kalian baru memeberitahuku sekarang?" tatapan itu terlihat sangat kecewa.

"Karena status cucu terakhirku, tentu saja. Astoria takut jika orang lain akan mengambil anak bungsunya."

"Sungguh, aku tidak percaya. Aku merasa jadi keluarga asing diantara kalian semua." Daphne tertawa sakit, antara kecewa dan tak percaya.

Bagaimana bisa keluarganya menjauh setelah dia menjadi Permaisuri?

"Maafkan aku, kami tak bermaksud seperti itu."

Wendy bingung, ada 2 hati yang harus dirinya jaga disini. Astoria anaknya, Daphne juga anaknya. Astoria meminta mereka untuk tutup mulut soal kelahiran si bungsu. Sementara Daphne akan terluka jika melihat cucu terakhirnya sangat mirip mendiang yang tak boleh di sebutkan namanya.

My Baby Mate II (TOMARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang