17. Kudeta II

1.2K 187 12
                                    

Pesta terlihat berjalan lancar, semua orang menikmati Moment tersebut. Saling bercengkrama atau sekedar duduk menikmati makanan. Tapi dibalik ketenangan itu, semua orang tau dan bersiaga. Jika sebentar lagi akan ada sebuah penyerangan. Ditambah, mereka telah mengetahui jika akan ada terjadinya konspirasi untuk menggulingkan sang pemimpin.

Tapi berbeda pada sisi lain, Harry dengan wajahnya yang selalu ceria dan bahkan tak mengatahui apapun, hanya terus tertawa bersama para remaja yang baru dikenalinya. Itu menyenangkan menurutnya, ketika dia yang jarang bertemu orang lain, dipertemukan dengan orang asing yang ramah dan bisa menerima kehadirannya.

"Adikmu lucu sekali..." seseorang melemparkan pujian, sementara Harry hanya tersenyum malu.

"Berbeda denganmu, kau memiliki sikap yang agak menyebalkan, Scorpius." orang-orang itu tertawa dan membuat Scorpius tersenyum kecut.

"Tidak! Kakakku adalah orang yang sangat baik, dia tidak semenyebalkan itu..." Harry menganggap candaan tersebut adalah sebuah keseriusan.

Orang-orang hanya tertawa dan merasa sangat terhibur. Bagi mereka semua, bungsu dari keluarga Malfoy sangatlah lugu.

"Lihatlah, dia bahkan sangat menyayangimu." Arthemis Lestrange, gadis itu menepuk kepala Harry dengan gemas. "Scorpius, biarkan aku menikah denganmu dan memiliki Harry sebagai adik ipar!"

"Fuck..." keluhnya dan hanya memutar bola mata dengan malas, gadis itu terlalu frontal dan bukan tipe yang disukainya. "Dalam mimpimu."

"Oke... Aku sangat tersinggung, Babe." Tapi ucapan Scorpius tak pernah dimasukkannya kedalam hati.

"Kapan acara utamanya akan dimulai?" Magnus Mulciber berbisik pelan.

"Setelah mendapat kode dari Ayahku." Arthemis melirik pada Ballroom yang ramai di lantai bawah, pandangannya tertuju pada Rabastan sang Ayah yang selalu setia berdiri disisi Tuan mereka. "Bayi kecil yang lucu ini, harus kita jaga dengan baik bukan?" dengan gemas mencubit pipi Harry sampai memerah.

"Sebenarnya ada apa?" Harry bertanya dan menatap bingung, perasaannya benar-benar tidak enak.

"Tidak ada, hanya menunggu acara utamanya saja, kau tetap di sisiku okay!" perintah gadis itu mutlak.

Meski berwajah cantik sesuai dengan namanya, tetapi gadis Lestrange itu benar-benar memiliki sifat yang menurun dari sang ayah. Kejam dan tak memiliki perasaan, sikap Rabastan benar-benar menurun padanya.

"Marco!" Harry tersenyum senang ketika melihat pria tinggi berkulit cokelat gelap itu berjalan kearah mereka. "Kau baru saja datang?"

"Harry..." pria itu tersenyum kecil.

"Hallo Zabini dan kau sepupu Delphini, baru saja datang, huh?" Artemis meledek pada akhir nada bicara. Dia sangat tak suka pada Delphini Lestrange sepupunya, mereka selalu bersaing dalam segala hal.

"Bukan urusanmu." Gadis berambut pirang itu, hanya menatap Arthemis dengan datar.

"Marco, kupikir kau tidak akan datang kemari." Harry menatap Marco yang sudah berdiri di hadapannya.

Disisi lain, Scorpius hanya menghela nafas, melihat tingkah sang adik yang terlalu lugu.

"Berhentilah bertingkah Harry, kau terlihat aneh..." Scorpius berhasil membuat Harry cemberut kesal.

"Dia anak yang lugu." Delphini hanya melirik kecil dan tak minat. "Kuharap, kita bisa bekerja sama untuk hari ini sepupu Arthemis." wajahnya yang sombong itu, terlihat meremehkan.

"Tsk, sebenarnya aku tidak sudi jika harus 1 Tim denganmu."

Dan Harry akhirnya menyimpulkan, jika Arthemis Lestrange dan Delphini Lestrange tidak bisa akur.

My Baby Mate II (TOMARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang