Daphne memutar tubuhnya di depan cermin, dia memakai gaun hitam yang elegan dengan tiara Ravenclaw di kepalanya. Sementara senyum itu terus mengembang di bibir.
Hari ini adiknya akan merayakan pesta untuk pertunangan anaknya, tentu saja dia harus terlihat bahagia. Kenapa tidak? Berbahagia bersama keluargamu sendiri adalah hal yang sangat baik.
"Apakah aku terlihat cantik hari ini?" bertanya ketika Tom memasuki kamar mereka untuk mengambil jubah.
"Hm..." Tom menggumam, sementara dia hanya melirik Daphne sedikit saja.
"Kau sudah siap? Kalau begitu ayo kita pergi. Pesta akan dimulai sebentar lagi, jangan biarkan orang-orang menunggu."
Setidaknya Daphne sedikit bahagia, ketika Tom menjawab ucapannya meski hanya sebuah gumaman dan itu sedikit kemajuan yang bagus.
.
.
.
.Netra Hijau indanya memandang cermin dengan pandangan gugup. Sementara Astoria ibunya terus membenarkan tata letak rambut Harry dengan lembut.
"Mommy..." panggilnya pelan.
"Ya sayang?" kliatan tatapan penuh sayang itu Astoria berikan.
"Maafkan aku." ucapannya penuh penyesalan.
"Untuk?"
"Karena telah membuat Mommy khawatir dan Daddy marah."
Astoria tersenyum ketika mendengarnya, anaknya terlalu baik hati dan berhati lembut. Dia sangat bangga akan hal itu.
"Mommy juga minta maaf. Tapi Daddy bukan marah, dia hanya terlalu khawatir dan sayang padamu." Tangan lembutnya memeluk Harry dari belakang, sementara bibirnya mengecup kepala Harry dengan lembut.
"Aku juga menyayangi kalian." rautnya berubah tersenyum.
"Apakah sudah selesai?" Draco tiba-tiba saja masuk kedalam kamar, dia susah bersiap dengan jubah hitam miliknya yang terlihat sangat mahal.
"Daddy? Kau mengagetkan saja."
"Sayang." Draco mendekat. "Kenapa kalian tidak mengajakku?" iri melihat istri dan anaknya yang berpelukan. "Harry, kau sangat indah sekali." Draco mencium pipi anaknya gemas.
"Terimakasih, aku menyayangimu."
"Kau sudah siap? Kalau begitu ayo pergi." tangannya menarik Harry dengan lembut.
"Hu'um." angguknya.
.
.
.
.Pesta itu terlihat mewah, sebagaimana pesta para kalangan atas pada umumnya. Orang-orang penting dan para kolega bisnis Malfoy Family sudah memenuhi seluruh ruangan.
Sementara terlihat Narcissa dan Lucius yang sangat berbahagia, menyambut kedatangan para tamu.
"Cissa, Luce."
Keduanya berbalik ketika mendengar suara seseorang yang memanggil. Itu adalah Tuan dan Nyonya Greengrass.
"Kalian sudah datang? Kemarilah duduk." ajak Narcissa ramah.
"Tentu, dimana cucuku?"
"Scorpius berkumpul bersama temannya dan Harry masih bersiap."
'Apakah semuanya akan aman?' Tuan Greengrass berbisik, wajahnya berubah khawatir.
'Kuharap baik, ini sedikit beresiko.' Lucius sama khawatirnya.
Tapi mau bagaimana lagi? Mereka tak ingin Harry diambil oleh tuan mereka, atau bahkan Daphne menangis melihat Harry yang sangat mirip dengan orang di masa lalu.
.
.
.
.Tom dan Daphne duduk dengan tenang di kursi antara keluarga bersama Malfoy Family, Greengrass dan Zabini.
Pandangannya terlihat datar, namun setiap lirikannya terus mengawasi tempat pesta ini. Ingin melihat orang misterius yang pernah bertemu dengannya di hutan tempo lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Mate II (TOMARRY)
RandomDunia terus berputar, sementara Tom tetap terdiam di tempat yang sama. Tak ingin melangkah ataupun pergi, hanya ingin disini... Tetap disini, menjalani waktunya yang telah mati bersama hari penguburan tanpa jasad milik kekasihnya yang dia khianati. ...