9

1.7K 196 4
                                    

Happy reading!!!

Karena tekadnya Haechan kembali memasuki dunia manusia, tapi dia terkejut saat melihat rumah Mark yang dulu dia pernah tinggali telah rapuh, terlihat tidak terurus.

Haechan membuka pintu kayu itu, tidak terkunci, melihat ruangan yang hanya tersisa lemari buatan yang berisikan beberapa baju "apa Mark berapa di kota?"

Haechan kembali keluar, semuanya masih sama kecuali rumah itu yang terlihat tidak terurus "apa Mark tidak lagi tinggal di sini?" Gumamnya, dengan tekadnya dia akan melihat perkotaan untuk mencari Mark, hanya kemana tempat yang dulu Mark pernah berdagang.

"Teknologi manusia bertambah canggih." Gumamnya, dia melihat banyak besi yang berjalan dan membawa makanan, "apa benda itu pelayan?"

Haechan menyusuri trotoar, melihat ke segala arah untuk menemukan Mark "kau kekasih Mark ya?" Haechan terkejut mendengar suara yang tiba-tiba itu bertambah juga tepukan pada bahunya.

"I-iya." Gugupnya, Haechan menggaruk kepalanya, ternyata masih ada orang yang mengingatnya bahkan tau jika dirinya adalah kekasih Mark.

"Ternyata benar, Mark menikah hanya karena paksaan."

"Ma-maksudnya?" Haechan terkejut mengetahui Mark telah menikah, kecewa sekali, tapi Mark tidak salah, dirinya telah membuat Mark melupakan Haechan, "Mark yang kau maksud itu yang menjual ukiran?"

"Tentu saja iya!" Seru perempuan itu, "tapi sungguh dia sepertinya hanya terpaksa, aku menghadiri pernikahan mereka dan istrinya terlihat telah mengandung, tubuhnya sungguh tidak sesuai, hanya perutnya saja yang membesar."

Wajah Haechan lesu "pantas saja dia tidak pulang ke rumah." Lirihnya, tentu saja dia berbohong agar dirinya mendapat simpati dari perempuan di depannya ini, setidaknya perempuan itu mau membantunya untuk menemukan Mark dan mencari tau segalanya.

Perempuan itu menatap Haechan dengan iba "aku akan membantumu, aku tau di mana mereka tinggal, kau tenang saja Mark mungkin hanya terpaksa menikahi wanita itu."

"Bisa antarkan aku?" Harap Haechan.

"Tentu, ayo aku antar, rumahnya tidak jauh dari sini." Haechan mengikuti perempuan itu, setidaknya dia tidak bersusah-payah untuk mencari di mana keberadaan Mark, tapi jika memang benar Mark menikah atas keinginan sendirinya, maka dia akan pulang dengan tangan kosong.

"Kau kemana saja? Aku selalu menunggu dirimu."

"Bukan Mark?" Setau Haechan banyak yang menunggu Mark karena memang ukiran yang dibuat sangat bagus.

Perempuan itu menggeleng "kau lucu jadi aku ingin melihatmu, banyak yang terjadi dua tahun ini."

"Ini sudah dua tahun ya" Gumam Haechan.

"Tapi ada sesuatu yang aneh saat Mark terlihat tidak mengenal dirimu, padahal dirinya yang mengenalkan dirimu sebagai kekasihnya."

Itu karena dirinya "Mark melupakan diriku memang karena suatu insiden." Jawab Haechan, "aku sudah mengenalkan diriku sebagai kekasihnya tapi Mark tidak percaya."

Perempuan itu berhenti dan berbalik menatap Haechan dengan mata yang membulat "apa Mark terkena guna-guna? Wanita itu pasti melakukannya untuk membuat Mark melupakanmu."

"Itu guna-guna diriku." Ujarnya dalam hati.

Mereka kembali berjalan hingga berhenti di depan rumah mewah bertingkat "Mark tinggal di sini."

Haechan menatap bangunan itu, mencari-cari siapa tau Mark tiba-tiba keluar dan melihat keberadaan dirinya, walaupun Mark tidak akan mengenali dirinya.

"Ayo masuk." Ajak perempuan itu.

The Bear Is My Soul Mate (Markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang