Happy reading!!!Hampir satu tahun Mark tinggal di Kerajaan keluarganya, hampir tiap hari jika ada waktu kosong ia sempatkan untuk mengabari Haechan, perkembangan pesat karena dia ternyata memiliki kekuatan.
Selama ini dia hanya menghabiskan waktu mengasah kemampuannya dan mengabari Haechan tentu saja dan sekarang adalah waktunya dia akan mengatakan niatnya pada kedua orang tuanya untuk melamar Haesa dan menikahinya.
Berdiri di tengah aula dengan baju pangeran miliknya dan menatap ke arah sang raja "ada apa Minhyung?"
"Ayah aku di sini untuk meminta anda datang ke Kerajaan Amarnia untuk menyatakan lamaranku ayah, aku ingin melamar Haechan putra kedua dari raja Johnny."
Jaehyun mengangguk, waktunya ternyata tiba, sang anak akan menikah "ayah akan datang ke sana putraku."
Mark tersenyum lebar, dia membungkuk pada Jaehyun dan juga Taeyong "terimakasih." Ia pikir dulu akan menikah tanpa pihak darinya karena yang ia tau dirinya hanya seorang diri.
"Seserahan apa yang ingin kau bawa Minhyung?" Tanya Taeyong, "ibu akan menyiapkannya."
"Apapun itu ibu, jika perhiasan bukankah itu hal yang biasa? Kerajaan itu juga memiliki perhiasan."
"Mereka tidak membutuhkan seserahan tapi rasanya kurang lengkap tanpa itu semua, tidak masalah ibu yang akan menyiapkannya."
Mark keluar dari aula, membiarkan orang tuanya untuk membicarakan kedepannya, dia lebih memilih untuk pergi ke halaman belakang, di mana tidak ada seorangpun yang mengganggu, seharusnya seperti itu tapi dia lupa jika dia memiliki adik yang selalu mengikutinya kemanapun.
"Hyung akan menikah?" Suara Jeno menyendu.
"Kau sedih aku menikah?"
Jeno mengangguk "kita akan jarang bertemu, kau pasti akan tinggal di sana." Lirihnya.
Mark terkekeh, mengelus rambut Jeno yang begitu lembut "kau dominan Jeno?"
"Tentu saja!" Serunya.
"Tapi dimataku tidak, walaupun aku tinggal di sana bukan berarti hubungan kita terpisah, aku akan selalu menyempatkan diriku untuk bertemu dengan adikku yang begitu manja ini, kau juga sesekali bisa menginap di sana." Mark menjeda perkataannya, "tapi aku tidak yakin akan tinggal di Kerajaan ayah Johnny."
"Kenapa?"
"Aku merancang beberapa fasilitas untuk Kerajaan itu lalu Haechan yang akan membangun, aku mengingat jika ayah juga menginginkan kemajuan yang di miliki oleh kerajaan Amarnia, mungkin setelah menikah aku akan tinggal di sini, tapi aku akan bertanya terlebih dahulu pada Haechan, aku tidak ingin memaksanya."
"Aku harap pangeran Haechan mau menerima ajakan tinggal di sini, pangeran Hendery bisa mengambil semua kekuasaan tapi aku membutuhkanmu hyung." Rajuk Jeno.
Mark mengangguk paham "aku akan bertanya terlebih dahulu ya."
.
.
.
Mark datang dengan keluarganya pada Kerajaan Amarnia , membawa banyak seserahan, seperti yang Mark katakan jika kedatangan mereka untuk melamar Haechan.Haechan saat ini tengah berada di dalam kamar, menyiapkan dirinya sebelum bertemu dengan Mark, dua hari lalu mereka memang mendapat kabar jika keraajaan Kitikon akan datang, namun tujuan kedatangan mereka yang tidak Haechan ketahui.
Dua Kerajaan itu bertemu dan berada di balai pertemuan, para bawahan yang bertugas membawa seserahan langsung meletakkan pada meja yang berada di tengah-tengah.
Johnny mengerutkan keningnya, dia juga tidak tau maksud dari tujuan Kerajaan Kitikon datang, tapi melihat banyaknya seserahan dia menjadi mengerti "aku paham sekarang." Ujarnya dengan anggukan, lalu dia menatap ke arah Mark yang sejak tadi bergerak gelisah, menatap seluruh ruangan terlihat sedang mencari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bear Is My Soul Mate (Markhyuck)
FantasyMark adalah seorang pemahat dengan banyak pembeli karena kemisteriusannya, tidak ada yang tau di mana dirinya tinggal, jika ingin mengikuti selalu saja kehilangan jejak. Mark telah hidup di dalam hutan selama bertahun-tahun, hanya seorang diri, men...