Happy reading!!!"Jeno berhenti mengikuti aku, aku akan pergi ke pemandian." Gerutu Mark, selama dia tinggal di Kerajaan kedua orang tuanya dan mengetahui jika dia memiliki adik yang bernama Jeno itu, Jeno selalu membuntuti dirinya, ikut ke sana kemari layaknya anak ayam, "Jeno please, aku hanya ingin mandi."
Mark tau jika Jeno senang jika dirinya memiliki kakak, apalagi sejak kecil dia selalu di ceritakan tentang dirinya, dari mana Mark tau? Tentu saja Jeno sendiri yang mengatakannya, dia mengatakan slemaa ini menanti dirinya dan menunggu dirinya, dia hanya bisa menatao wajah Mark yang masih bayi karena orang tuanya hanya memiliki itu saja.
"Hyung, kita mandi bersama."
"Oh astaga, aku ingin mandi sendiri Jeno."
"Apa kau malu hyung? Kita asam-asam laki-laki, lagipula aku tidak akan menyentuh dirimu, kita akan mandi bersama." Paksa Jeno.
"Ya Tuhan, Jeno aku tidak bisa mandi bersama, aku malu kau tau."
"Tidak usah malu Hyung, aku adikmu, lama kita tidak bertemu atau kita tidak pernah bertemu sebelumnya, kita harus memiliki waktu bersama agar hubungan kita semakin erat."
"Tapi tidak dengan mandi bersama, bukan begitu Jung Jeno?"
Jeno menghela nafasnya "baiklah, hyung mandilah lalu aku akan mengajakmu berjalan-jalan setelah selesai."
Mark masuk ke dalam pemandian, membuka pakaiannya dan mulai memasukkan tubuhnya ke dalam bak mandi, dia mendesah lega menyandarkan penuh tubuhnya pada sisain bak mandi.
Dia teringat pada Haechan, sedang apa kekasihnya saat ini, biasanya mereka menghabiskan waktu hingga malam hari tapi sekarang hidupnya mulai terpisah.
Mark memusatkan pikirannya pada Haechan, mencoba yang sering orang lakukan ketika berada saling jauh "Haechan." Gumamnya.
"Ya Mark?"
Seketika mata Mark terbuka, segera menepuk pipinya yang terasa sakit "apa tadi itu?" Mark kembali memejamkan matanya, walaupun merasakan takut menyergap dirinya, perasaan penasaran lebih tinggi dan mendominasi, "Haechan?" Panggilnya lagi.
"Iya Mark? Kau menghilang tadi."
"Maaf, aku tidak percaya jika aku bisa melakukannya tadi."
"Kau keturunan beruang juga, tidak sulit untuk melakukannya, jadi bagaimana hatimu di kerajaanmu?"
"Tidak jauh beda haechan, tapi aku mendapatkan seorang adik."
"Pangeran Jeno menerimamu sebagai Hyung kan?"
"Tentu, dia bahkan terlihat antusias, dia tadi tidak ingin pergi saat aku mengatakan ingin mandi, ingin terus selalu mengikuti diriku Haechan." Adunya.
Mark mendengar Haechan yang tertawa pelan "apa itu lucu?"
"Ya, mendengarmu mengadu bak anak kecil membuat semuanya lucu, jadi sekarang kau mandi?"
Mark mengangguk "ya." Mark mengernyit saat tak mendengar suara Haechan kembali, "Haechan?"
"Ah ya Mark?"
Mark terkekeh tanpa sadar "apa kau memalu setelah tau jika saat ini aku tengah mandi? Saat kau menjadi beruang kita pernah mandi bersama, tidakkah kau mengingat itu?" Godanya, walaupun belum tentu benar tapi mendengar suara Haechan yang terdengar gugup membuat dirinya yakin jika kekasihnya tengah malu.
"Mark berhenti menggodaku, selesaikan mandimu, bagaimana jika pangeran Jeno masuk tanpa ijin."
"Tidak mung–"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bear Is My Soul Mate (Markhyuck)
FantasyMark adalah seorang pemahat dengan banyak pembeli karena kemisteriusannya, tidak ada yang tau di mana dirinya tinggal, jika ingin mengikuti selalu saja kehilangan jejak. Mark telah hidup di dalam hutan selama bertahun-tahun, hanya seorang diri, men...