Tidak perlu waktu lama. Berita tentang sebuah insiden yang terjadi di restoran cukup terkenal itu menyebar begitu cepat. Banyak reporter yang berbondong-bondong melakukan peliputan untuk di salurkan pada televisi yang telah bekerja sama.
Ternyata, setelah beberapa saat Joohyun di larikan ke rumah sakit. Suara sirine polisi terdengar, mereka datang untuk melakukan penyelidikan. Sekaligus membawa tawanan mereka.
Namun, karena kondisi Siwon yang tidak stabil. Kepolisian harus membawanya ke rumah sakit untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Setelah itu, mereka akan berencana membawa pria itu untuk menjalankan hukuman yang telah di tetapkan. Sesuai ketentuan yang berlaku.
Derap langkah kaki cepat terdengar, memecah keheningan yang sudah lama terjadi di antara dua orang yang lengkap dengan seragam itu, tampak berjaga di depan sebuah pintu.
"Minggir. Aku ingin bertemu dengan makhluk yang ada di dalam sana." Dua orang itu terkesiap. Mereka tentu tahu sedang berhadapan dengan siapa.
"T-tapi, Tuan---"
"Aku bilang minggir!" Yongwoo berteriak dengan tatapan penuh amarah. Tangannya mengepal kuat.
Dua orang berbadan besar yang sedari tadi mengikuti Yongwoo mulai memasang badan. Siap bersedia untuk melakukan kapan pun tugas mereka dengan baik.
Dua orang berseragam polisi itu tampak memandang satu sama lain, salah satunya mengangguk kaku. Mengisyaratkan agar memenuhi kemauan dari orang di hadapan mereka. Jika tidak mau hal mengerikan terjadi pada karir mereka saat ini.
Yongwoo menggebrak pintu ruangan itu dengan keras setelah dua kepolisian itu mempersilahkan. Ternyata di dalam ruangan itu ada beberapa polisi yang menjaga, mencegah hal yang tidak di harapkan terjadi. Mereka tampak terkejut, tidak terkecuali dengan seseorang yang berada di atas ranjang sana yang mulai ketakutan walaupun dia sudah bersikap untuk biasa saja.
Wajah Siwon tertoleh ke samping menerima hantaman tinju dari tangan Yongwoo, dia hampir saja terjengkang jatuh dari atas ranjang. Tidak sampai di situ, Yongwoo yang di kuasai oleh amarah meninju perut itu bertubi-tubi.
"Mati kau, brengsek!" Teriak Yongwoo menarik tubuh itu sampai jatuh ke lantai. Membuat selang infus yang semula terpasang pada punggung tangan Siwon terlepas begitu saja.
"Arghh!" Siwon mengerang kesakitan saat Yongwoo menginjak tangannya yang tergeletak di lantai itu.
"Beraninya, kau menyentuh putriku dengan tangan kotor ini!" Yongwoo menekan injakannya. Lalu meninju wajah itu sekali lagi dengan kuat.
Darah segar menyembur dari mulut Siwon yang terbatuk, sudut bibirnya robek. Memar pada wajahnya itu tercetak di mana-mana. Hidungnya yang semula di perban kecil karena patah itu kembali mengeluarkan darah. Belum lagi perutnya yang terasa sangat sakit, juga tangannya yang seakan mati rasa.
Yongwoo merendahkan tubuhnya, mencengkram kuat rahang milik Siwon yang sudah tidak berdaya.
"Kau akan merasakan rasa sakit yang tak pernah terbayangkan, Choi Siwon," Yongwoo dengan tatapan dingin mematikan. Lalu mendekatkan bibirnya pada telinga pria itu.
"Dengar. Akan ku ingatkan kembali, siapa Kim yang ada di hadapanmu ini." Kalimat penuh penekanan itu membuat siapapun merinding mendengarnya.
Sedari tadi, semua yang ada di situ hanya menonton, tidak ada yang berani melerai atau menghalangi apa yang di lakukan oleh Kim Yongwoo.
Setelah menghempaskan wajah Siwon, Yongwoo langsung beranjak pergi, dia tidak mau berlama-lama di sana, atau dia benar-benar akan lepas kendali nantinya.
Sebenarnya, Yongwoo tidak berniat akan menggunakan kekuasaannya untuk hal buruk atau menguntungkan sebelah pihak. Sebisa mungkin dia akan bersikap sesuai ketentuan yang berlaku, untuk hal apapun itu. Tetapi, jika ada yang mengusik atau bahkan melukai keluarga dan orang tersayangnya, dia tidak akan membiarkannya begitu saja. Dia akan menunjukkan, apa arti kekuasan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complete
Fanfiction"Ya, kau tidak punya mata? Lihat, buku ku jadi kotor!" Sosok yang sedang membersihkan seragamnya tersentak kaget mendengar pekikan tersebut. Matanya berkedip tidak percaya. Heol, jelas-jelas dia yang korban disini. Mengapa jadi dia yang di salahkan...