°°°
"Ting!"
Sebuah bel pintu berbunyi karena seseorang baru saja menginjakkan kaki ke toko buku di pinggiran kota itu. Bau buku menyeruak ke dalam indra penciuman, bau yang sejak dulu selalu menjadi favorit Hao.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" sapaan pegawai perempuan dengan wajah yang baru Hao lihat itu membuat Hao tertarik.
"Apa komik ini masih ada volume lengkapnya disini?" tanya Hao sambil menunjukkan sebuah komik yang ia bawa dari rumah.
Gadis pegawai toko buku yang duduk di bangku kasir itu pun memperhatikan buku komik yang Hao bawa, "Ada, tunggu sebentar,"
Hao mengangguk dan menatap gadis yang memulai pergerakannya menuju rak buku. Dari tempatnya berdiri, Hao dapat melihat gerak-gerik gadis itu yang kini tengah memindai isi rak buku hanya untuk mencari komik seperti yang Hao bawa. Sepertinya buku komik itu tertata berderet di rak paling atas, mengingat komik itu merupakan keluaran lama, jadi mungkin sudah jarang ada yang mencarinya.
Hao masih setia memerhatikan gadis yang dengan gesit nya mengambil tangga untuk dia naiki agar dapat mencapai rak paling atas. Terlihat sangat profesional, sampai-sampai Hao merasa kagum. Tidak berhenti disitu, si gadis pegawai bahkan mampu membawa satu tumpukan komik yang berisi 15 volume itu sambil menuruni tangga sampai membawanya ke hadapan Hao. Iya, Hao tahu kalau itu memang pekerjaannya, tetapi salah kah jika Hao ingin memberi tepuk tangan pada gadis itu?
"Ini, sudah lengkap ya, Tuan. Ada lagi yang ingin dicari?" tanya gadis pegawai itu dengan intonasi yang terdengar lembut di telinga Hao.
Hao tersenyum sembari menatap tumpukan buku seperti hendak ia lahap habis saat itu juga. Tak lupa Hao segera menyelesaikan proses peminjaman komik itu serta pembayaran sewanya.
"Baik, tenggat waktu sebulan, pembayaran sudah saya terima ya," ujar pegawai itu dengan senyum ramahnya.
Hao kembali tersenyum kemudian menenteng komik-komik yang ia pinjam itu dengan totebag yang dibawanya dari rumah.
Rasanya dia tidak salah memilih tempat tinggal yang dekat dengan toko buku itu, karena toko rental buku itulah yang telah menjadi tempat favorit Hao selama 1 tahun ke belakang ini. Selain karena tempatnya yang nyaman dan jauh dari kebisingan, tempat itu juga membebaskan pelanggannya untuk meminjam buku tanpa batasan jumlah. Pemilik tempat tersebut nampaknya lebih mementingkan kesenangan pelanggan daripada keuntungan untuk dirinya sendiri. Namun, setelah beberapa bulan menjadi pelanggan tetap toko buku itu, baru kali ini Hao merasa rasa ketertarikannya pada toko itu bertambah. Dan lelaki itu juga merasa bahwa yang menarik perhatiannya adalah pegawai wanita itu.
Beberapa hari setelah Hao meminjam 15 volume, Hao mulai merasa ada yang kurang. Karena banyaknya komik yang sudah Hao pinjam, ia jadi tidak memiliki alasan untuk pergi ke toko buku itu.
Pada akhirnya, dengan nekat Hao pergi ke toko buku itu untuk mengembalikan komik-komik yang belum selesai ia baca itu.
Setelah menyapa pelanggan yang datang seperti yang telah biasa dilakukan, gadis pegawai toko buku itu menatap Hao heran dengan alis bertaut, "Kenapa dikembalikan?"
YOU ARE READING
Planet Series
FanfictionThis is a compilation of one-shot stories with the Boys Planet contestants as the casts.