[11] Pen Pals - Ollie

15 1 0
                                    

°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°

Millie menggoreskan pensil warnanya di sebuah kertas gambar berukuran A4, buku yang sudah ada semenjak ia berumur 10 tahun. Buku itu yang menjadi saksi bagaimana dan tentang apa saja yang telah Millie lihat dan rasakan di masa-masa lalu. Iya, Millie suka menggambar, dan dia selalu senang menuangkan apa yang ada dipikirannya ke dalam sebuah gambaran.

Kini Millie tengah menggambar rumah pohon. Hadiah orang dari orang tuanya ketika ulang tahun ke 7. Rumah pohon itu tempat ia melakukan banyak hal. Tidak sendirian, Millie selalu ditemani oleh kakak laki-lakinya, Brian.

“Mengirim surat untuk sahabat chinamu itu lagi?” tanya Brian sembari mengaduk cokelat panasnya dan berjalan melewati Millie yang sedang tengkurap di bawah lantai, fokus menggambar.

“Hm,” sahut Millie singkat, tanda ia tidak mau diganggu.

Brian hanya mengangguk pelan lantas menyesap cokelat panasnya sebelum mendingin.

Saat ini di Kanada tengah musim dingin. Jadi hal yang bisa dilakukan oleh Millie hanya di rumah saja. Ia tidak kuat dingin.

Kembali lagi ke Millie dan sahabat penanya yang Brian tahu berada di China sana. Entah bagaimana caranya Millie bisa mendapatkan sahabat pena yang awet seperti itu, Brian juga tidak tahu, dan tidak peduli. Yang jelas, adiknya sudah besar, sudah 17 tahun. Sudah tahu apa yang dilakukannya.

“Menggambar apa sih?” Brian akhirnya penasaran, mencoba menengok apa yang dilakukan adiknya.

Namun Millie hanya menundukkan kepalanya dan menutupi gambarnya dengan tangan kirinya. Ketika gambarannya belum jadi, ia tidak suka dilihat. Kakaknya itu dari dulu memang tidak pernah mengertinya.

“Ah, Baiklah, sepertinya kau memang sedang tidak ingin diganggu,” ujar Brian lantas berdiri dari duduknya dengan membawa cangkir bekas cokelat panas yang telah ludes isinya.

Millie hanya bergeming, semakin fokus dengan gambar rumah pohonnya.

Oliver Liu, adalah nama yang tidak pernah absen Millie tuliskan sebagai penerima surat-surat serta gambaran yang selalu ia buat beberapa tahun belakangan ini. Millie mengenal Oliver dari sebuah majalah anak yang menjadi langganannya sejak kecil. Majalah itu Millie dapatkan ketika ia masih menetap di China, lantas ia berpindah ke Kanada, namun mereka tetap berhubungan dengan surat-surat itu. Sampai saat ini, kegiatan menulis surat itu selalu menyenangkan bagi Millie, karena memiliki teman untuk berbagi cerita-cerita menarik di kehidupan mereka. Sayangnya, Millie belum pernah bertemu Oliver sekalipun, bahkan ketika ia masih menetap di China pun, mereka belum pernah bertemu. Cita-cita Millie kali ini adalah berhasil bertemu dengan Oliver, dimanapun berada.

Planet SeriesWhere stories live. Discover now