°°°
Yoo Inseo mengira selama ini yang menjadi faktor renggangnya hubungan dirinya dengan kakak lelakinya adalah jarak usia mereka yang dapat dikatakan cukup jauh. Lelaki yang terpaut usia 7 tahun dari Inseo itu hanya dapat ditemukan ketika waktu makan, selebihnya ia kembali ke kehidupannya yang entah di dunia mana itu.
Ketika teman-teman sekelasnya asik membicarakan kakak-kakaknya yang keren dan sering memanjakan mereka, Inseo menjadi gadis yang paling pendiam di ruangan itu.
“Hei, Yoo Inseo, bukankah kau juga punya kakak lelaki? Ayo ceritakan!” desak Haein menyikut Inseo yang sedari tadi membisu di tempat duduknya.
“Ah iya, pasti ia sangat tampan dan selalu bersikap manis padamu kan?” sahut Dabin menimpali.
Inseo mendongak, menelan ludah. Bingung harus menjawab apa. Hingga akhirnya ia menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan teman-temannya. “Aku tidak punya kakak,”
Jawaban Inseo barusan seketika menimbulkan reaksi heboh dari teman-teman yang siap mengelilinginya.
“Sungguh? Bukankah dia pernah mengikuti pertemuan wali murid bersama ibumu?” tanya Haein yang masih tidak percaya.
Inseo kini mengangguk pelan, “Dia hanya sepupuku, bukan kakak kandungku,” jawab gadis itu yang akhirnya mengakhiri pertanyaan-pertanyaan dari teman-temannya.
Inseo kini sedikit bernapas lega, meski ia tidak tahu tindakannya dalam berbohong mengenai kakaknya itu sebuah kebenaran atau bukan. Namun, ia segera meyakinkan bahwa ia sudah melakukan hal yang benar. Siapa suruh dia tidak pernah bersikap layaknya kakak kandung? pikir Inseo sebagai pembelaan diri.
°°°
Selama 6 tahun bersekolah, Inseo selalu berangkat dan pulang sekolah secara mandiri dengan menaiki bus, jadi ia tidak pernah merasakan yang namanya diantar sekolah dengan kakak. Hal itu otomatis membuat Inseo menjadi sosok yang mandiri layaknya anak tunggal. Sepertinya ia tidak pernah tau bagaimana rasanya memiliki kakak yang sekadar peduli padanya. Namun, seluruh persepsi Inseo mengenai kakak kandungnya terbantahkan mulai hari ini.
Tugas Ibu di rumah selain menjadi ibu rumah tangga yang mengurus segala urusan keluarga, juga menjadi alarm pagi yang menandakan hari sudah berganti dan semua harus bersiap melakukan tugas masing-masing. Akan tetapi, hari ini Ibu terbangun lebih siang dari biasanya karena semalam suntuk membersihkan gudang yang sudah lebih dari setahun tidak pernah dibuka. Akibatnya, satu rumah bangun kesiangan dan jam sarapan pun menjadi mundur dari waktu biasanya. Inseo bahkan terpaksa buru-buru menghabiskan nasi telur gorengnya agar tidak tertinggal bus.
“Yoo Seungeon, kau hari ini masuk kelas siang, bukan? Kau antarkanlah adikmu ke sekolah untuk hari ini. Tidak akan cukup waktunya jika ia harus menunggu bus,” ujar Ibu masih sedikit terengah-engah habis menggoreng 4 telur.
YOU ARE READING
Planet Series
FanfictionThis is a compilation of one-shot stories with the Boys Planet contestants as the casts.