°°°
Kim Jiwoong menyeka keringatnya. Pekerjaan yang dilakukannya memang selalu menguras tenaga, ditambah cuaca terik yang seperti hampir membakar kulit. Namun semua itu tidak menghalangi Jiwoong untuk terus bekerja demi sepeser uang.
"Sudah siap, Jiwoong?" Pak Kepala Desa bertanya sembari membawa jaring ikan yang baru dibawanya dari rumah.
Jiwoong mengangguk, bersiap untuk mendorong perahu yang akan mereka bawa untuk mencari ikan di tengah lautan.
"Akhir-akhir ini cuaca sedang bersahabat, syukurlah tidak ada kabar tentang ombak tinggi untuk beberapa hari kedepan," ujar Pak Kepala Desa bermarga Jung itu.
"Apa kita bisa mendapatkan banyak tangkapan hari ini, Pak?" tanya Jiwoong sembari menarik tuas mesin perahu untuk bisa menjalakannya.
Pak Jung mengangguk, "Mungkin, semoga saja tangkapan kita hari ini cukup untuk seminggu ke depan,"
Jiwoong tersenyum tipis kemudian kembali melakukan pekerjaannya. Mempersiapkan peralatan menangkap ikan sudah menjadi kebiasaan Jiwoong selama menjadi nelayan. Bekerja menjadi seorang nelayan memang pekerjaan yang sulit dan tidak memberikan kepastian, namun selama ini hanya itu yang bisa Jiwoong lakukan untuk tetap menghidupi ibu dan tiga adik perempuannya.
Setelah kapal mengarungi lautan dengan jarak yang cukup jauh dari daratan, mereka tiba di titik yang merupakan tempat berkumpulnya para ikan. Tempat yang cukup menjanjikan, meski lagi-lagi, pekerjaan nelayan adalah pekerjaan yang tidak memberikan kepastian. Jiwoong yang baru 10 tahun menjadi nelayan tentu harus tetap extra sabar dalam melakukan pekerjaan ini.
"Kau ini masih muda, Jiwoong. Kau masih bisa mencari pekerjaan yang lebih layak, atau kau bisa mencari pekerjaan di kota. Tapi mengapa kau memilih pekerjaan ini?" ujar Pak Jung yang sedang sama-sama menunggu umpannya ditangkap oleh ikan sembari menepuk bahu pemuda yang berdiri di sebelahnya.
Jiwoong tersenyum, "Aku tidak dapat menjamin apa-apa jika aku pergi ke kota. Lagipula aku tidak bersekolah, jadi pasti sulit bagiku untuk mendapatkan pekerjaan di kota," ujar lelaki itu.
Pak Jung ikut tersenyum, "Sepertinya kau sudah mempertaruhkan seluruh jiwa dan ragamu di laut ini," balas Pak Jung kemudian terkekeh pelan.
Jiwoong ikut tertawa, "Aku juga telah belajar banyak darimu, Pak Jung,"
Kemudian keduanya kembali fokus kepada ikan yang tidak kunjung memakan umpan mereka itu.
"Apa para ikan ini sudah kenyang?" tanya Pak Jung dengan nada bergurau, namun merasa heran juga. Tumben sekali di tempat itu seperti tidak ada ikan yang hidup di bawahnya.
"Sepertinya ikan-ikan itu sudah tahu kita akan menangkap mereka, Pak Jung," ujar Jiwoong, dengan nada bergurau pula.
"Apa kita harus berpindah tempat?"
YOU ARE READING
Planet Series
FanfictionThis is a compilation of one-shot stories with the Boys Planet contestants as the casts.