°°°
12 tahun yang lalu...
Hwang Seoha menatap anak lelaki yang mengenakan topi merah itu dengan tatapan sebal. Lelaki itu terlihat biasa saja, namun memiliki banyak teman, sedangkan Seoha bahkan sudah rela membawa seluruh mainan yang dimilikinya, tetapi tidak ada satupun teman sebayanya yang ingin bermain dengannya. Disisi lain Seoha juga merasa sedih karena ia terlihat seperti dikucilkan, padahal mereka masih berada di lingkup yang sama.
"Awas saja kau, Park Hanbin! Aku pasti akan merebut semua temanmu itu!" gumam Seoha sembari mengelap hidungnya yang sedikit meler dengan tangannya.
Akhirnya dengan mencoba untuk mengabaikan segala hal yang terjadi disekitarnyaㅡterutama Park Hanbin bersama kawanannya yang entah sedang menghebohkan apa ituㅡSeoha menyibukkan diri untuk membangun istana pasir di kotak pasir besar milik taman bermain komplek perumahan tempat ia tinggal.
Namun, bermain sendiri tentu tidak seasyik bermain bersama teman-teman, bukan? Seoha mulai merasakan kebosanan telah merasuki dirinya. Argh, kenapa sih tidak ada yang mau bermain dengan Seoha?
Perlahan egonya mulai dikalahkan rasa penasarannya, Seoha memutuskan untuk menghampiri kumpulan bocah yang tengah mengerumuni Hanbin itu.
Butuh waktu bagi Seoha untuk bisa melihat apa yang tengah bocah-bocah itu saksikan karena tinggi Seoha yang bisa dibilang sedikit kurang itu. Sampai akhirnya, kerumunan itu melonggar, Seoha pun bisa melihat apa yang sedang Hanbin pamerkan pada kawan-kawannya itu.
Rupanya, Hanbin sedang menunjukkan seekor ikan hias yang berada dalam sebuah aquarium kecil. Mata Seoha seketika berbinar, ikan itu sangat cantik, Seoha menyukainya.
"Hei, minggir, bocah ingusan, kau menambah sempit saja!" seru salah satu anak di kerumunan itu. Tiba-tiba kerumunan semakin merapat sehingga Seoha terlempar dari kerumunan. Gadis kecil itu meringis, kemudian menatap dendam pada kerumunan itu. Karena kejadian itu, Seoha memutuskan untuk memusuhi Park Hanbin beserta kawanannya.
°°°
Dendam masa kecil Seoha nyatanya tidak hanya berlangsung sementara saja, bahkan sampai sekarang, ketika Seoha sudah menduduki bangku kelas 12, gadis itu masih tidak dapat mengurangi rasa tidak sukanya pada Hanbin. Selama sebelas tahun itu pula, Seoha dan Hanbin selalu berada dalam lingkungan tempat tinggal yang sama dan sekolah bahkan kelas yang sama, sehingga alasan untuk membenci Park Hanbin selalu bertambah.
Terlebih ketika mendekati masa ujian atau kenaikan kelas, Hanbin tidak pernah absen dari peringkat 3 besar dari seluruh murid di kelas, sedangkan Seoha bisa masuk 10 besar saja rasanya sudah ingin sujud syukur. Tidak hanya itu, Hanbin juga menjabat sebagai ketua kelas yang prestasinya diakui oleh seluruh guru sehingga sering mendapatkan pujian. Sedangkan Seoha, jangankan mendapat pujian, nilai matematikanya mendapat A saja orangtuanya tidak peduli. Kalau bisa menangis, mungkin Seoha akan menangis sambil meraung-raung untuk minta pindah ke sekolah lain yang tidak ada Hanbinnya, tapi pasti orang tuanya tidak akan mengizinkannya dan justru mengancam akan memindahkannya ke panti asuhan.
YOU ARE READING
Planet Series
FanfictionThis is a compilation of one-shot stories with the Boys Planet contestants as the casts.