[18] Hero - Park Gunwook

17 2 0
                                    

°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°

“Mau membolos jam olahraga lagi, Jeon Yunji?”

Yunji yang aksinya diketahui oleh ketua kelas itu pun menghela napas kasar. Niatnya untuk kabur dari kelas begitu seluruh murid telah berlari ke lapangan itu pun gagal karena seorang Park Gunwook yang memiliki banyak mata.

”Aku tidak peduli berapa nilai olahragamu, tapi setidaknya sebagai murid kau harus tetap mengikuti pelajaran olahraga,” ujar Gunwook, yang seperti kebiasaannya ketika melihat perbuatan murid kelasnya yang melenceng pasti akan diceramahi panjang lebar.

“Kau sendiri, mengapa masih disini? Bukankah Guru Kang sudah memulai pelajarannya?” Yunji bertanya sebagai bentuk pembelaan dirinya.

“Aku memastikan murid nakal sepertimu agar masuk kelas olahraga. Dan tepat seperti tebakanku bahwa ada yang ingin kabur dari kelas,” jawab Gunwook yang jika wali murid atau para murid gadis melihat itu akan menganggapnya sangat berwibawa.

Yunji yang kepalang kesal hanya memutar matanya. Baiklah, kali ini ia mengalah. Malas berdebat dengan pemenang lomba debat tingkat kabupaten itu. Akhirnya, gadis itu beranjak pergi menuju lapangan dengan Gunwook di belakangnya yang berjalan seperti pengawal.

Pelajaran olahraga hari ini adalah lompat tinggi. Setiap murid baik laki-laki maupun perempuan harus berhasil melompati sebuah kotak setinggi 2 meter. Sembari menunggu gilirannya, Yunji bermain pasir, entah menulis atau menggambar apapun untuk mengusir rasa bosannya.

“Jeon Yunji!”

Mendengar namanya dipanggil, Yunji segera berdiri dan melakukan lompat tinggi itu dengan ogah-ogahan. Karena memang tidak niat melakukannya, Yunji gagal di percobaan pertama.

“Sadarkan dirimu, Jeon Yunji! Fokus!” seru Guru Kang menyemangati dengan membunyikan peluit yang selalu bertengger di lehernya.

Yunji mengulang lompatannya, namun hasilnya sama. Hingga percobaan ketiga pun ia masih tetap gagal.

“Mungkin memang kau yang kurang tinggi, Yunji,” celetuk salah satu murid lelaki bernama So Junghwan itu lantas disahuti dengan tawa oleh murid satu kelas. Yunji yang wajahnya memerah kembali ke tempat awal, hendak melakukan percobaan melompat keempat kalinya.

“Biar aku saja yang melompat,” Gunwook yang sedari tadi berdiri di tepi lapangan menghampiri Yunji, hendak mengambil tempatnya.

“Tapi kau sudah melompat tadi, Park Gunwook,” ujar Guru Kang setelah mengecek catatannya.

“Aku akan menggantikannya melompat,” jawab Gunwook dengan percaya dirinya.

Yunji hanya menatap anak lelaki yang jauh lebih tinggi darinya itu dengan tatapan sinis. Apa-apaan lelaki ini? Menganggapku lemah, kah? Pikirnya.

“Baiklah, silakan. Jeon Yunji, kali ini kau lolos berkat Gunwook. Untuk pelajaran berikutnya, kau sudah harus bisa melompati kotak itu,” ujar Guru Kang. Mau tidak mau, Yunji menyingkir dari tempat start melompat menuju tempatnya bermain pasir tadi.

Planet SeriesWhere stories live. Discover now