°°°
Mun Junghyun dan Oh Jinhee merupakan dua teman baik yang telah saling mengenal ketika keduanya pertamakali dapat menghirup udara di bumi ini. Kedekatan mereka bahkan sudah diketahui oleh tetangga mereka dan seluruh teman-temannya di sekolah. Meski dekat, sifat mereka sangat bertolak belakang. Jinhee jauh lebih periang dan cerewet dibanding Junghyun yang cenderung pendiam.
Junghyun dan Jinhee bahkan di tempatkan di kelas yang sama dan bangku yang sama, sehingga keduanya semakin nampak seperti anak kembar.
Pagi ini jadwal kelas bahasa inggris, adalah pelajaran yang menjadi kelemahan Jinhee. Di tambah minus matanya yang meningkat sejak ia sering membaca novel di malam hari mempersulit gadis itu untuk mencatat materi yang telah dituliskan Guru Choi di papan tulis.
Melihat Jinhee yang kesulitan mencatat materi di papan tulis bahkan sampai mencondongkan kepala dan menyipitkan mata, Junghyun menggeser buku tulisnya ke hadapan Jinhee tanpa berkata apapun.
Jinhee menoleh dan tersenyum, "Terimakasih Junghyun, kau memang paling mengerti aku," ujar gadis itu lantas mulai mencatat seluruh materi yang ada di kertas milik Junghyun.
Pelajaran berakhir setelah terdengar bunyi lonceng tanda istirahat. Sebagian besar murid berlarian ke kantin untuk menyerbu jajan. Hanya murid-murid yang membawa bekal dari rumah saja yang tetap berada di kelas.
"Aku baru mencoba memasak bibimbap. Sudah kubawakan satu kotak untukmu," ujar Jinhee mengeluarkan kotak bekal dari tasnya.
Junghyun menoleh, tersenyum tipis sembari menerima kotak bekal pemberian Jinhee. Setelah kotaknya dibuka, lelaki itu mulai mencicipinya.
Jinhee menatap antusias, menunggu reaksi lelaki itu, "Enak?" tanyanya penuh harap.
Junghyun tersenyum, kemudian mengangguk pelan.
Jinhee balas tersenyum, mengepalkan tangannya. Usahanya untuk belajar memasak selama seminggu penuh telah terbayar dengan ekspresi senang dari Junghyun.
"Kau sudah mengerjakan tugas essai sains?" Jinhee bertanya di tengah kegiatan makannya.
Junghyun menggeleng, "Sulit menemukan jawaban," jawabnya pelan.
Jinhee terkekeh, "Masih saja kau payah di mata pelajaran itu," ujar gadis itu lantas mengeluarkan buku tugasnya, "Lihatlah jawabanku. Tapi jangan lupa bedakan sedikit kalimatnya agar tidak terlihat mencontek,"
Junghyun tersenyum, mengambil buku tugas Jinhee berniat menyalinnya setelah makanannya habis.
°°°
"Junghyun, apa kau tadi melihat ekspresi Guru Jang saat menginjak permen karet bekas yang dibuang Woojin. Aku tidak bisa berhenti tertawa mengingatnya," Jinhee berbicara dengan menahan tawanya sembari berjalan di samping Junghyun. Mereka tengah dalam perjalanan pulang ke rumah.
YOU ARE READING
Planet Series
FanfictionThis is a compilation of one-shot stories with the Boys Planet contestants as the casts.