°°°
Seohwa membanting tumpukan buku yang dibawanya dari rak di perpustakaan ke atas meja. Doha yang ikut duduk di samping tempat Seohwa berdiri itu menoleh.
“Hei, pelankan suaranya,” bisik Doha, melirik ke arah tempat penjaga perpustakaan yang sudah menampakkan tatapan tajamnya.
Seohwa mengusap pelipisnya yang tidak berkeringat itu lantas duduk di kursi kosongnya, “Buku-buku ini membuatku stress,” keluhnya sembari bersandar di kursinya.
Doha menoleh, melihat beberapa judul buku yang memiliki halaman tebal itu, “Apa kau akan membaca itu semua sendirian?”
Seohwa mengangkat bahunya, “Entah. Ini tugas kelompok, bukan tugas individu. Seharusnya aku mengerjakannya dengan teman kelompokku,”
“Lantas, kemana semua teman kelompokmu?” tanya Doha, menutup buku bacaannya dan memilih fokus mengobrol dengan Seohwa—meski sambil berbisik.
“Tidak tahu. Mereka menghilang begitu aku mengajak mereka untuk mengerjakan ini bersama,” ujar Seohwa mulai membaca salah satu buku yang sudah dipilihnya sebagai referensi untuk tugas presentasi mereka minggu depan.
Doha mencomot salah satu buku, itu buku yang tidak dipahaminya mengingat Seohwa dan dirinya berada di jurusan yang berbeda. Namun, Doha sedikit tertarik dengan topik yang dibahas dalam buku itu.
“Biar aku bantu,” ujar Doha santai.
Seohwa mengerutkan dahinya, “Apa kau dapat memahaminya?”
“Mungkin? Walau aku berada di jurusan teknik, bukan berarti aku tidak pernah belajar biologi, bukan?” sahut Doha tetap terlihat santai.
Seohwa terkekeh pelan, “Tapi kan itu biologi SMA!”
Doha nyengir lebar, “Yang penting sama-sama biologi bukan?”
“Yang di ujung sana, tolong pelankan suara kalian!” petugas perpustakaan kembali menegur, membuat dua muda-mudi itu spontan terdiam dan mulai mengerjakan tugas mereka.
°°°
Jarak fakultas Doha dan Seohwa terbilang cukup jauh untuk dapat bertemu setiap harinya. Namun, yang menariknya adalah mereka berdua tidak pernah absen untuk bertemu barang satu haripun. Bahkan, di teriknya siang seperti hari ini, Doha rela berjalan kaki memutari gedung fakultas dan menaiki tangga hanya untuk menjemput Seohwa di kelasnya.
“Bagaimana dengan presentasimu hari ini?” tanya Doha setelah memberikan satu kaleng minuman dingin pada Seohwa.
Seohwa menenggaknya seperempat kemudian menoleh ke arah Doha, “Tidak terlalu buruk. Mereka semua datang, meski yang mengerjakan semua materinya aku. Tapi, karena mereka tidak paham, jadi mereka menyampaikannya sambil melihat teks,” jawab gadis itu. “Bagaimanapun, tugas ini menjadi ringan berkat bantuanmu”
YOU ARE READING
Planet Series
FanfictionThis is a compilation of one-shot stories with the Boys Planet contestants as the casts.