KANIA 17

83 22 7
                                    

Alangkah baiknya sebelum membaca follow dulu akun wattpad aku!!

Typo komen!!⚠️

Selamat membaca gusyyy 💐⚠️

Vote juga jangan lupa🌟⭐

****

Kini mereka berempat sudah berada diruang tamu milik keluarga Mahendra,sedang kan Kania belum kembali untuk memanggil alkan, suaminya.

"Anjir....,enak banget ya jadi orang kaya"cerocos Andi yang membuat semua pasang mata menoleh kearahnya.

"Lo kan juga kaya begokkkkkk"ujar haikal serta menonyor kepala Andi cukup keras.

"Norak,norak"ujar Irfan menggeleng kan kepalanya,melihat tingkah sahabatnya yang tidak pernah waras ini.

"Ayang zayyan, diam-diam bae dari tadi sini dong sayang gue peluk,umachh"

Huekkkk

Huekkkk

Huekkkk

Mereka semua berakting,seolah mual dengan perkataan yang dikeluarkan oleh Andi barusan, sedangkan zai iya hanya memasang wajah datarnya,karena tidak ingin meladeni manusia seperti Andi yang memang sudah tidak waras sejak dini.

"Gue normal"ujar zai singkat.

"Gue juga normal,tapi kalau sama Lo gue suka aja gitu"ujar Andi,yang membuat haikal dan Irfan ketawa hingga perutnya terasa sakit.

"Tadi Lo bilang normal,tapi suka sama zai?itu sama aja anjing, Lo suka sama sesama jenis atau Lo ga normal begokkkkkk,sumpah ni anak norak bener dah,kok lu yang begok gue yang malu anjing"ujar haikal diiringi dengan tawa renyah setelahnya.

"Ya anjir,padahal masih muda kasian banget udah ga waras kek gini,kalau Lo ga normal Lo keluar dari circle kita goblok,kita gamau temenan sama orang suka sesama jenis kek Lo,masak cowok suka sama cowok"ujar Irfan kembali memukul kepala Andi dengan cukup keras,sang empu hanya meringis dengan memegang kepalanya.

"Ga anjir,gue becanda Lo pada bawa serius Mulu dah,ssshhhhh sakit bet kepala gue Anjir"ujar Andi kembali meringis akibat kepalanya terasa sakit akibat pukulan keras yang dilayangkan oleh Irfan barusan.

"Makanya begok jangan Lo ternakin, buang dikit napa"ujar haikal dengan kekehan.

"Lo pada bisa diam ga?"ujar zai dingin yang sedari tadi hanya diam kini mengeluarkan suara,yang membuat mereka semua terbungkam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

****

Sesampainya di depan pintu kamar kania mengetuk pintu tersebut dengan pelan sebelum akhirnya masuk ke dalam, dan mendapatkan alkan yang sedang merokok di sofa yang berada di balkon kamarnya.

Perlahan Kania mendekat dan menepuk pelan pundak suaminya.

"Kak.., ada teman kakak diluar,turun kebawah yuk,kasian temannya pada nunggu"ujar Kania kepada alkan,yang kini terbangun dari duduknya dan membuang putung rokok kesembarang arah.

"Udah lama mereka ke sini?"tanya alkan kepada Kania, yang hanya menundukkan pandangan nya sedari tadi tanpa menatap wajah alkan,apa mungkin Kania takut dengan suaminya sendiri???,tidak mungkin lah,masak istri takut dengan suami sendiri padahal tidak ada cekcok diantara mereka berdua,mungkin,Kania belum terbiasa berbaur dengan lelaki terutama suaminya,jadi kelihatan sedikit kaku saat percakapan keduanya dimulai.

"Belum, baru sepuluh menit Meraka disini"ujar Kania kepada alkan yang sedari tadi menatapnya.

"Istri Lo kenapa pas bicara sama gue, Lo selalu aja nundukin pandangan,Lo takut sama gue atau gimana sih?heran gue sama Lo"ujar alkan kesal,karena sedari tadi Kania hanya menunduk dan terus menunduk saat sedang berbicara dengan suaminya.

KANIA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang